Alih-alih semakin populer, rupanya 20 tahun setelahnya - sekira tahun 1990an - Laksa sebagai makanan favorit nyaris tak terdengar lagi di telinga. Konon kabarnya, makanan kegemaran saya ini mulai sulit ditemukan di Tangeran.
Di tahun segitu-an, saya secara (tak) kebetulan sedang kuliah di Kota Kembang dan nyaris jarang pulang kampung. Sampai sekarang pun saya jarang pulang he-he-he
Popularitas Laksa mulai reborn (bangkit) di era 2000an. Laksa kembali dijajakan dan kembali menjadi kuliner populer di Tangeran hingga sekarang.
Kini, popularitas kuliner Laksa semakin overrated (retjeh tapi bukan recehan) lantaran dapat ditemukan dengan relatif mudah di pelbagai tempat di Tangeran, baik kelas kaki lima maupun bintang lima.
Terakhir kali saya menikmati hidangan favorit itu di Kawasan Kuliner Laksa pada tahun 2021. Bersama Sang Istri bernostalgia icip-icip Laksa Legendaris dari Tangeran (G). Moment tersebut saya abadikan di akun IG @mr.adesetiawan episode 30 Mei 2021.
Caption foto : Pedagang jajanan Laksa di Kawasan Kuliner Laksa tepatnya di Jalan Muhammad Yamin (Babakan) Kecamatan Tangerang. Lokasi ini, merupakan sentra wisata kuliner, khusus menyajikan Laksa, yang dibangun pemerintah Kota Tangerang pada tahun 2010.
Berdiri di area lahan seluas 5000 m, pengunjung dimudahkan dengan berbagai fasilitas, seperti area parkir yang lumayan luas dan wifi gratis. Lokasi juga sangat sejuk dan nyaman lantaran berada tepat di bawah pepohonan nan rindang.
Selain cita rasa khas, Laksa yang disajikan juga mengutamakan kebersihan dan kesehatan. Para pedagang selalu gunakan sarung tangan plastik ketika menyajikan Laksa.
Di kawasan kuliner ini berjajar-an penjual Laksa terpilih dan berpengalaman serta dikenal sebagai penjaja Laksa dengan rasa yang lezat dan sedap.
Bagi penikmat kuliner sejati, saya merekomendasikan Laksa Tangeran (G) yang legendaris ini untuk Yuk dicicipi !