"Whatsapp merupakan plesetan dari frasa What's Up, yang berarti Apa Kabar" -whatsapp.com
Di zaman now, siapa yang tidak kenal media sosial yang bernama Whatsapp. Konon katanya, lebih dari dua miliar orang lebih dari ragam negara menggunakan Whatsapp untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga, kapan pun dan di mana pun.
Whatsapp adalah aplikasi berkirim pesan dan panggilan yang sederhana, aman, dan reliabel, serta dapat diunduh ke ponsel secara gratis.
Namun tahukah, bahwa selain fungsi diatas, aplikasi ini juga bisa membantu mempermudah petugas kesehatan dalam proses penyembuhan pasien?
Baru-baru ini Kompasianer Ade Setiawan berbincang dengan Ns. Enah Nurjanah, S.Kep seorang praktisi keperawatan dan fungsional perawat ahli di Pusat Kesehatan Masayarakat (Puskesmas) Baros Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak.
Kami berbincang ringan, membahas peran aplikasi  Whatsapp terkait tugas pokok dan fungsinya sebagai seorang perawat.
Enah Nurjanah menjelaskan, keberadaan teknologi informasi saat ini  dapat dijadikan peluang untuk menciptakan inovasi strategi pelayanan kesehatan.Â
"Salah satunya yakni pendidikan kesehatan dengan menggunakan Whatsapp," - Ns. Enah Nurjanah, S.Kep
Hal tersebut pernah ia coba aplikasikan dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pendidikan Kesehatan Diet Hipertensi Menggunakan Media Sosial Whatsapp Terhadap Pengetahuan dan Efikasi Diri Penderita Hipertensi.
Dalam pemaparannya, Bunda (Enah) begitu ia karib disapa, penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh masalah tingginya angka penderita hipertensi. Di Indonesia  prevalensi tertinggi Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah hipertensi atau biasa kita kenal tekanan darah tinggi.
Ia menyampaikan, bahwa masalah utama pada penderita hipertensi adalah ketidakpatuhan dalam menerapkan diet yang direkomendasikan oleh petugas Kesehatan.
Hal ini disebabkan karena belum optimalnya pendidikan kesehatan tentang diet yang diperoleh.
Lebih jauh ia menyatakan, bahwa penelitiannya bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan Whatsapp terhadap pengetahuan dan efikasi diri penderita hipertensi dalam melakukan diet sesuai anjuran petugas kesehatan.
Efikasi diri diartikan sebagai keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dalam hal ini adalah diet.
Hasil penelitiannya membuktikan bahwa pendidikan kesehatan menggunakan media sosial Whatsapp mampu meningkatkan efikasi diri penderita hipertensi untuk menerapkan diet yang direkomendasikan.
Namun demikan, diakui bahwa pendidikan kesehatan menggunakan Whatsapp tetap harus dikombinasikan dengan pendidikan kesehatan tatap muka secara berkelanjutan.
Hasil penelitiannya itu juga pernah ia presentasikan pada The 5th Internasional Conference on Nursing (ICON) 2019 yang digelar di Widyaloka Convention Hall, Kampus Universitas Brawijaya, pada 2019 lalu, dengan judul "The Effects of Health Education in Hypertension Diets using Whatsapp Social Media on Knowledge and Self-efficacy of Patients with Hypertension".
The 5th International Conference on Nursing
The 5th International Conference on Nursing (ICON) 2019 merupakan konferensi internasional bidang keperawatan yang diikuti oleh lima negara diantaranya Australia, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, dan Indonesia.Â
Event tersebut dilaksanakan pada 29-30 November 2019 di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.
Konferensi bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta dalam hal ini perawat untuk menyebarluaskan pencapaian dalam bidang keperawatan, menambah pengetahuan dan berkontribusi pada pengembangan profesional menuju keperawatan global melalui penelitian dan praktik klinis yang unggul, dan kompeten.
Konferensi ini juga memberikan kesempatan untuk memajukan pemahaman dan keterampilan peserta mengenai praktik berbasis bukti ilmiah, meningkatkan kualitas layanan, dan penelitian.Â
Kegiatan dalam konferensi berupa seminar ilmiah dan workshop hasil penelitian dalam bidang keperawatan. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk oral presentation dan poster presentation.Â
Penyaji merupakan peserta konferensi dengan berbagai latar belakang tingkat pendidikan keperawatan mulai dari sarjana, pascasarjana, dan doktoral. (aDSe)
Salam Kompasianer Debutan Ade Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H