Tantangan dalam pencegahan dan pengendalian rabies cukup besar. Keberhasilan penanggulanagan rabies di Indonesia memerlukan dukungan dari semua pihak diluar institusi pemerintah termasuk sektor swasta, akademisi, organisasi kemasyarakatan dan institusi lainnya.
Disamping itu, langkah dan upaya meng-eliminasi rabies memerlukan kerjasama (kolaborasi) yang baik antara sektor kesehatan hewan dan kesehatan manusia, termasuk pelibatan peran pemilik hewan penular rabies.
Peran dari sektor kesehatan hewan adalah sangat penting dalam meng-eliminasi rabies pada sumbernya, yakni vaksinasi pada hewan penular rabies.Â
Sementara sektor kesehatan manusia perlu mengambil peran kunci dalam mencegah kematian akibat rabies.
Di bidang kesehatan hewan (Keswan), rabies telah ditetapkan sebagai salah satu penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang menjadi prioritas di Indonesia karena berdampak terhadap kesehatan masyarakat dan sosio-ekonomi berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 4026/Kpts/OT.140/04/2013.
Adapun di bidang kesehatan masyarakat (Kesmas), rabies telah ditetapkan sebagai jenis penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/PER/X/2010.
Peringatan Hari Rabies Sedunia menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih meningkatkan koordinasi, kolaborasi dan komunikasi semua sektor terkait termasuk masyarakat demi suksesnya penanggulangan rabies di Indonesia
Tema ‘World Rabies Day’ 2023
Tema Hari Rabies Sedunia (WRD) yang diusung tahun ini adalah 'All for 1, One Health for all' atau 'Semua untuk 1, Satu Kesehatan untuk Semua'.
Melansir Global Alliance for Rabies Control, dipilihnya tema ini sebagai langkah lebih jauh untuk fokus pada kolaborasi, kesetaraan, dan penguatan sistem kesehatan.