Dalam sepi yang sering menggema, Â
Ada cahaya kecil, nyaris terlupa. Â
Bukan kilau gemilang yang membutakan mata, Â
Tapi lentera sabar yang menerangi jiwa. Â
Langkah mungkin terseok di jalan terjal, Â
Namun bukankah badai selalu berujung damai? Â
Setiap luka menyimpan cerita, Â
Setiap jatuh adalah pelajaran yang nyata. Â
Jangan gentar meski langit tampak gelap, Â
Bintang-bintang lahir dari pekatnya malam. Â
Dan meski mimpi terasa jauh merapat, Â
Keyakinanmu adalah kompas yang tak akan padam. Â
Bangunlah pagi dengan harapan yang besar, Â
Sebab mentari tak pernah lelah menyingsingkan sinar. Â
Setiap detik adalah kesempatan baru, Â
Untuk menulis takdir dengan tinta birumu. Â
Hiduplah bukan hanya untuk bermimpi, Â
Tapi untuk meraih dan menjadikannya abadi. Â
Karena dirimu adalah pelukis takdir, Â
Dan langit adalah kanvas tanpa akhir. Â
__AR__
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H