Pada suatu malam yang dingin, aku menerima panggilan telepon yang mengubah segalanya. Nama di layar ponselku adalah "Nomor Tidak Dikenal", dan rasanya tidak pernah ada alasan baik untuk mengangkat telepon dengan nomor seperti itu. Namun entah kenapa, malam itu aku merasa ada yang aneh, sesuatu yang membuatku ingin tahu lebih banyak. Aku mengangkat telepon itu, dan suara di ujung sana terdengar datar, namun tegas.
"Apa kamu masih ingat rumah lama di ujung jalan?"
Aku terkejut. Rumah itu, rumah tua yang sudah lama tidak ada penghuninya, tempat aku tumbuh dan meninggalkan kenangan yang terkubur dalam debu waktu. Rumah itu adalah kenangan yang sulit aku lupakan, dan bahkan lebih sulit untuk kembali ke sana.
"Apa maksudmu?" tanyaku, mencoba menyembunyikan rasa takut yang mulai merayapi tubuhku.
"Tunggu di depan rumahmu. Kami akan menjemputmu." Suara itu kembali terdengar, kini sedikit bergetar. "Kamu tidak bisa lari dari ini. Apa yang sudah dimulai, harus berakhir."
Telepon itu tiba-tiba terputus. Aku berdiri kaku, tidak tahu harus berbuat apa. Seluruh tubuhku mulai diliputi rasa takut yang mendalam. Siapa yang menelepon? Kenapa rumah itu disebut-sebut lagi?
Aku menatap keluar jendela, dan hanya melihat kegelapan malam yang mencekam. Tidak ada yang tampak tidak biasa. Tapi aku merasa, sesuatu sedang mengawasi.
Aku berjalan ke ruang tamu, duduk sejenak untuk mencoba menenangkan diri. Namun, di balik pikiranku yang kacau, ada satu pertanyaan yang terus berputar: Apa yang harus kulakukan?
Tiba-tiba, ada ketukan keras di pintu. Aku tercekat, hampir jatuh dari kursi. Pasti ada seseorang di luar. Tapi siapa? Aku memaksa diri untuk bangkit, berjalan menuju pintu, dan mengintip melalui lubang kecil di pintu.
Namun, tidak ada siapa-siapa.