Mohon tunggu...
denenade
denenade Mohon Tunggu... -

Istri yang menikmati aktifitas hariannya, suka jalan2, siap jadi tour guide di Amsterdam (karena aku tinggal disini), siap handle kegiatan kamu di Eropa ^_^

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menikah dengan WNA Belanda

7 April 2014   07:24 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 2718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tes Inburgering ini sebagai syarat apply visa MVV (Machtiging tot Voorlopig Verblijf),  syarat bagi yg mau menetap disana yah. Kalau suami bakal ikut dan tinggal di Indonesia, syarat ini ga perlu di lalui.

Selanjutnya proses pernikahan. Kita berdua rencana menikah Januari 2014, lihat syarat melalui online, butuh ini, butuh itu, legalisasi ini, legalisasi itu. Kalo pusing bisa minta bantuan agent ini, agent itu.  Makin mual aja liat proses nya. Mana si agent minta bayaran perdokumen itu Rp.1,4jt/dokumen. cukup menghabiskan uang bukan???  mana dokumen ga cuma satu atau dua dokumen lagi.. Akhirnya setelah tanya sana, tanya sini, aku putusin, untuk semua proses dokumen, aku akan lakukan sendiri. Tapi sebelumnya ijin dulu sama bos di kantor, karena mereka yang bisa kasih ijin aku untuk keluar di jam kantor. Alhamdulillah, ijin di dapat.

Dokumen untuk kebutuhan pernikahan, sebaiknya tanya ke KUA syarat nya apa aja. Kebetulan di KUA di Helvetia Tengah, Medan, KUA tempat aku  tinggal cuma minta :

Pria : foto copy  passport, pasphoto 2x3 = 3lbr, pasphoto 4x6=3 lbr, Surat single statement si calon suami (terjemahan dari notaris terdaftar), surat akta lahir (terjemahan dari notaris terdaftar), surat mualaf suami. surat ijin menikah dari Konsulat Belanda

Wanita : foto copy ktp, pasphoto 2x3 = 3lbr, pasphoto 4x6=3 lbr, surat keterangan belum menikah dari lurah, dan surat pernyataan dari orang tua, copy akte lahir.

Untuk surat ijin menikah dari konsulat, syarat nya adalah bawa copy surat keterangan belum menikah (wanita, pria), akte lahir (pria), foto copy passport (pria) ktp (wanita), dan yang paling utama adalah kita berdua, si calon pengantin harus melapor, di karenakan takut terjadinya penipuan dokumen.

11 Januari 2014, hari pernikahan ku. Bahagia? pastinya. Suami ku orang yang pertama sekali berani melamar aku secara baik dan benar menurut agama dan negara yang kami miliki berdua. Agak lebay yah..hihi

Selanjutnya, tes inburgering basic dilakukan kembali. Kali ini persiapan udah semakin mantab, suami juga sudah mendaftar ulang, dan lagi2 harus membayar senilai 350 euro untuk sekali tes di lakukan.  Berdua kita ke embassy Belanda yang ada di Kuningan, Jakarta Selatan. Sebelum masuk ujian, ijin suami, minta di doain biar lulus, suami cm bilang semangat yah and say bismillah.

Aku masuk ke ruang ujian. Ketemu sama Mr. David, kali ini agak berbeda, karena aku sempat gagal di ujian pertama, maka komputer tes di reset sama meneer Belanda nya langsung. dia blg "you have to pass for today". harus semangat deh, Bismillah.  Tes 1 aku lulus, masih dengan nilai yang sama dengan tes sebelum nya. Pada saat tes ke 2, aku harus lebih fokus lagi, pas udah selesai, si Mr. David senyum2, dia blg aku pass. Mau istirahat ato mau langsung ujian?, aku langsung nagis, aku minta istirahat 10 menit. senang banget, sedikit lepas beban di dada. Tes ke 3, beliau ga kasih tau lagi, dia blg aku harus datang kembali jam 2.15pm, untuk mengambil hasil tes.  Akhirnya aku temuin sang suami yg lagi menunggu dengan sabar. Aku ajak dia sholat zhuhur bersama, eh si suami tercinta blg dia udah duluan sholat. Katanya dia doain aku pas aku lagi ujian. Bareng sama si bapak resepsionis. Senang nya punya suami yg ingat sama Allah. aku kagum sama dia, biar mualaf, tapi semangat belajar sholat nya.  Jam 2.15pm pun datang, kita berdua masuk ke ruangan tempat pengambilan hasil ujian. security mengantar dengan doa. Halllah..       Alhamdulillah, geslaagd!!!

Perdokumenan belum selesai.

1. Buku nikah yang sudah kami miliki berdua itu harus di copy 3x, dan kemudian di legalisasi di KUA. hasil legalisasi dari KUA itu di bawa ke Departemen Agama berserta Buku nikah (hijau dan Cokelat), disini proses nya hanya 1 hari kerja. Kita datang pagi jam 8am, trus nunggu sampe ja 10am, si buku udah di legalisasi. di butuh kan 2 materai yg di gunakan di masing2 buku nikah. Tidak dikenakan biaya, FREE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun