Beberapa kemungkinan penyebab yang perlu diselidiki antara lain seperti perubahan kebijakan administratif seperti penggabungan wilayah atau perluasan batas kabupaten, migrasi massal ke Kabupaten Kendal yang mungkin terjadi karena adanya proyek pembangunan besar atau peluang ekonomi yang tiba-tiba muncul, selain itu kesalahan pendataan atau perubahan metode sensus yang drastis, dan juga kebijakan relokasi penduduk dalam skala besar oleh pemerintah.Â
Lonjakan seperti ini jarang terjadi secara alami dan biasanya merupakan hasil dari faktor eksternal atau perubahan kebijakan yang signifikan.
Setelah lonjakan dramatis pada tahun 2019, tahun 2020 menunjukkan penurunan yang sama dramatisnya. Penurunan sebesar 212.644 jiwa atau 17,27%. Penurunan tajam ini hampir seimbang dengan kenaikan tahun sebelumnya, yang semakin memperkuat dugaan bahwa lonjakan tahun 2019 mungkin disebabkan oleh faktor non-alami atau perubahan kebijakan.Â
Beberapa kemungkinan penyebab penurunan ini bisa meliputi, koreksi data setelah adanya audit atau verifikasi kependudukan, pemisahan wilayah administratif yang sebelumnya digabungkan, migrasi keluar besar-besaran, mungkin karena berakhirnya proyek pembangunan atau perubahan kondisi ekonomi, dan dampak pandemi COVID-19 yang mungkin menyebabkan pergerakan penduduk atau perubahan dalam pencatatan kependudukan.Â
Setelah fluktuasi besar pada tahun 2019-2020, periode 2020-2024 menunjukkan kembalinya tren pertumbuhan yang lebih stabil dan moderat walaupun terjadi penurunan dari 2022 ke 2023 yang kemudian diikuti oleh kenaikan kembali pada 2024. Pola ini menunjukkan bahwa setelah periode ketidakstabilan, Kabupaten Kendal kembali ke jalur pertumbuhan yang lebih teratur, meskipun masih ada fluktuasi tahunan.
ANALISIS TREN PDRB
PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto merupakan indikator ekonomi yang sangat penting dalam mengukur aktivitas perekonomian suatu daerah. Konsep ini mencerminkan total nilai tambah bruto dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi dalam wilayah tertentu selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.Â
PDRB tidak hanya menghitung output akhir, tetapi juga mempertimbangkan nilai tambah yang tercipta pada setiap tahapan produksi.
 Hal ini mencakup kontribusi dari sektor primer seperti pertanian dan pertambangan, sektor sekunder seperti manufaktur dan konstruksi, serta sektor tersier seperti jasa dan perdagangan. Berikut disajikan data rinci mengenai kontribusi berbagai sektor terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Kendal selama periode 2014 hingga 2023.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan