Mohon tunggu...
DennyFerdinand
DennyFerdinand Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Universitas Brawijaya Malang

Mahasiswa Aktif Universitas Brawijaya Malang Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Memiliki Keaktifan dalam kegiatan Organisasi, Komunitas, Volunteer dan Kompetisi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perubahan Iklim: Ancaman Global dari Gas Rumah Kaca dan Dampaknya bagi Kehidupan

6 Januari 2025   14:24 Diperbarui: 6 Januari 2025   22:46 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang pada suhu dan pola cuaca rata-rata di suatu tempat. Hal ini dapat terjadi pada skala lokal, regional, atau global. Perubahan iklim dapat menyebabkan pola cuaca ekstrem, seperti gelombang panas, kekeringan, banjir, dan badai.

Dampak Nyata Perubahan Iklim adalah sebagai berikut :

1.Meningkatnya Permukaan Laut: Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di kutub dan gletser, yang mengakibatkan kenaikan permukaan laut. Hal ini dapat menyebabkan banjir di wilayah pesisir, erosi pantai, dan gangguan pada ekosistem laut.

2.Perubahan Pola Cuaca Ekstrem: Gelombang panas, kekeringan, banjir, dan badai menjadi lebih intens dan sering terjadi akibat perubahan iklim. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, gagal panen, krisis air, dan hilangnya nyawa.

3.Dampak pada Keanekaragaman Hayati: Perubahan iklim mengancam habitat dan mengganggu pola migrasi hewan dan tumbuhan. Hal ini dapat menyebabkan kepunahan spesies dan ketidakseimbangan ekologis.

4.Dampak pada Kesehatan Manusia: Perubahan iklim dapat memperburuk masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, penyakit jantung, dan penyakit menular. Hal ini juga dapat menyebabkan stres mental dan migrasi massal akibat bencana alam.

Penyebab Utama Perubahan Iklim adalah Emisi Gas Rumah Kaca (GRK): Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi, gas alam), deforestasi, dan praktik pertanian industri menghasilkan GRK, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrus oksida (N2O). GRK ini menjebak panas di atmosfer, menyebabkan bumi memanas. GRK seperti CO2, CH4, dan N2O memiliki efek rumah kaca. Ketika GRK dilepaskan ke atmosfer, mereka menjebak panas matahari, menyebabkan bumi memanas. Efek ini mirip dengan kaca pada rumah kaca yang memungkinkan sinar matahari masuk, tetapi menjebak panas di dalamnya.

Gas Rumah Kaca memiliki efek signifikan terhadap iklim bumi :

1. Meningkatkan Suhu Permukaan Bumi: Peningkatan GRK menjebak panas matahari, menyebabkan pemanasan global. Data NASA menunjukkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1C sejak era pra-industri.

2. Perubahan Pola Cuaca: Pemanasan global memicu perubahan pola cuaca, seperti peningkatan frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti gelombang panas, kekeringan, banjir, dan badai.

3. Kenaikan Permukaan Laut: Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di kutub dan gletser, yang berkontribusi pada kenaikan permukaan laut. Hal ini berakibat pada erosi pantai, banjir di wilayah pesisir, dan hilangnya habitat bagi flora dan fauna.

4. Pengasaman Laut: Peningkatan CO2 di atmosfer diserap oleh laut, meningkatkan keasamannya. Hal ini berdampak negatif pada kehidupan laut, seperti terumbu karang dan plankton.

Aktifitas manusia yang dapat menimbulkan efek rumah kaca :

1. Pembakaran Bahan Bakar Fosil: Pembakaran batubara, minyak bumi, dan gas alam untuk menghasilkan energi menghasilkan emisi CO2 yang signifikan.

2. Deforestasi: Penebangan hutan menghilangkan pohon-pohon yang menyerap CO2 dari atmosfer.

3. Pertanian: Aktivitas pertanian seperti penggunaan pupuk sintetis dan peternakan menghasilkan emisi CH4 dan N2O.

4. Industri: Proses manufaktur dan industri lainnya menghasilkan emisi CO2 dan GRK lainnya.

Data dan Bukti Perubahan Iklim :

1. Suhu rata-rata global: Catatan suhu global menunjukkan bahwa bumi telah memanas sekitar 1 derajat Celcius sejak era pra-industri.

2. Meningkatnya Permukaan Laut: Pengukuran satelit menunjukkan bahwa permukaan laut telah meningkat beberapa sentimeter selama abad terakhir.

3. Perubahan pada Permukaan Es: Gletser dan es di kutub mencair dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.

4. Peristiwa Cuaca Ekstrem: Gelombang panas, kekeringan, banjir, dan badai menjadi lebih intens dan sering terjadi.

5. Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC): IPCC adalah badan PBB yang menilai ilmu pengetahuan terkait perubahan iklim. Laporan IPCCmenunjukkan bahwa aktivitas manusia sangat mungkin menjadi penyebab utama pemanasan global sejak pertengahan abad ke-20.

6. Rekor Suhu Global: Data NASA menunjukkan bahwa 10 tahun terpanas dalam sejarah tercatat terjadi sejak tahun 1998, dengan tahun 2016 menjadi tahun terpanas.

7. Meningkatnya Permukaan Laut: Data satelit menunjukkan bahwa permukaan laut global telah meningkat sekitar 20 cm sejak awal abad ke-20.

8. Perubahan Pola Cuaca Ekstrem: Frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti gelombang panas, kekeringan, banjir, dan badai telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir.

Perubahan iklim adalah ancaman nyata bagi masa depan bumi. Dampaknya sudah terasa di seluruh dunia dan akan semakin parah jika tidak ada tindakan yang diambil. Penting untuk mengurangi emisi GRK dan beralih ke sumber energi terbarukan untuk memerangi perubahan iklim dan melindungi planet kita.

Refrensi : 

 Irma, M. F. (2024). TINGGINYA KENAIKAN SUHU AKIBAT PENINGKATAN EMISI GAS RUMAH KACA DI INDONESIA. JSSIT: Jurnal Sains dan Sains Terapan, 2(1). 

Lajuardi, A. M. (2023). Analisis Efek Rumah Kaca serta Teknologi Penanggulangan Efek Rumah Kaca yang Terbarukan. Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi, 2(4), 975-978. 

Rahmadania, N. (2022). Pemanasan Global Penyebab Efek Rumah Kaca dan Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Teknik, 2(3). 

Wicaksono, A. (2023). Kontribusi Aktif Pemerintah Pada Penanganan Isu GRK dan Perubahan Iklim Global. Jurnal Acitya Ardana, 3(1), 45-58. 

Zefanya, A., & Kennedy, P. S. J. (2023). Kajian Pelaksanaan Skema Cap and Tax dalam Kebijakan Mitigasi Perubahan Iklim Indonesia. IKRAITH-HUMANIORA, 7(3), 279-288. 

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun