4. Peristiwa Cuaca Ekstrem: Gelombang panas, kekeringan, banjir, dan badai menjadi lebih intens dan sering terjadi.
5. Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC): IPCC adalah badan PBB yang menilai ilmu pengetahuan terkait perubahan iklim. Laporan IPCCmenunjukkan bahwa aktivitas manusia sangat mungkin menjadi penyebab utama pemanasan global sejak pertengahan abad ke-20.
6. Rekor Suhu Global: Data NASA menunjukkan bahwa 10 tahun terpanas dalam sejarah tercatat terjadi sejak tahun 1998, dengan tahun 2016 menjadi tahun terpanas.
7. Meningkatnya Permukaan Laut: Data satelit menunjukkan bahwa permukaan laut global telah meningkat sekitar 20 cm sejak awal abad ke-20.
8. Perubahan Pola Cuaca Ekstrem: Frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti gelombang panas, kekeringan, banjir, dan badai telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir.
Perubahan iklim adalah ancaman nyata bagi masa depan bumi. Dampaknya sudah terasa di seluruh dunia dan akan semakin parah jika tidak ada tindakan yang diambil. Penting untuk mengurangi emisi GRK dan beralih ke sumber energi terbarukan untuk memerangi perubahan iklim dan melindungi planet kita.
Refrensi :Â
 Irma, M. F. (2024). TINGGINYA KENAIKAN SUHU AKIBAT PENINGKATAN EMISI GAS RUMAH KACA DI INDONESIA. JSSIT: Jurnal Sains dan Sains Terapan, 2(1).Â
Lajuardi, A. M. (2023). Analisis Efek Rumah Kaca serta Teknologi Penanggulangan Efek Rumah Kaca yang Terbarukan. Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi, 2(4), 975-978.Â
Rahmadania, N. (2022). Pemanasan Global Penyebab Efek Rumah Kaca dan Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Teknik, 2(3).Â
Wicaksono, A. (2023). Kontribusi Aktif Pemerintah Pada Penanganan Isu GRK dan Perubahan Iklim Global. Jurnal Acitya Ardana, 3(1), 45-58.Â