Mengikuti kabar naiknya kasus covid varian baru  yaitu Omicron, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di universitas ditunda lagi. Berdasarkan data dari databoks total ada 5.106 kasus pada hari Minggu,13 Februari 2022 selama 14 hari terakhir.Â
Sebelumnya beberapa waktu lalu sudah diberitakan bahwa akan digelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa universitas karena program vaksinasi massal yang sudah dilakukan oleh pemerintah secara menyeluruh dan menurunnya grafik kasus covid-19 di Indonesia. Sekarang ini juga pemerintah sedang mempercepat vaksinasi di semua kalangan baik tua,muda, maupun anak usia 6 tahun ke atas.
Mendengar kabar akan diadakan PTM tentu kabar yang ditunggu-tunggu bagi mahasiswa karena mereka fikir pandemi telah berakhir dan mereka bisa 'balas dendam' karena sudah lama tidak berkumpul dengan teman-teman lama atau yang baru. Karena ke-excited-an mahasiswa mendengar hal itu tak sedikit dari mahasiswa rantau yang kebingungan mencari tempat tinggal seperti kost dan kontrakan untuk persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).Â
Mendekati hari pertama masuk setelah liburan  banyak mahasiswa rantau yang berbondong-bondong membooking kost an yang jaraknya tidak jauh dari kampus  dan mempersiapkan kuliah full offline. Sampai-sampai banyak yang tidak kebagian kost an yang cocok dan yang paling utama dekat dengan kampus.Â
Rasa senang dan excited terus dirasakan oleh mahasiswa yang ingin merantau karena ingin mencoba hal baru, bertemu teman-teman secara langsung, ingin merasakan pembelajaran di kampus, suasana kampus,dll. Dan tanpa pikir panjang mereka sudah membayar kost an selama 3 bulan, 6 bulan, malah bahkan ada yang membayar 1 tahun full.
Covid-19 melahirkan varian baru yang bermutasi dari varian Mu sebelumnya menjadi varian Omicron. Gejala yang dialami dari varian Omicron tidak jauh berbeda dari varian sebelumnya. Sebenarnya pemerintah sudah memprediksi akan terjadi gelombang covid ke 3 pada bulan Februari-Maret.Â
Namun, rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan tetap dilakukan. Ketika sudah dilaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada beberapa universitas ternyata banyak mahasiswa yang terpapar covid-19 setelah mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Menurut fakta di lapangan, mula-mula mahasiswa yang positif covid tidak merasakan gejala sama sekali.Â
Mereka merasa dalam kondisi sehat, tanpa gejala tidak merasakan batuk, dan demam. Karena tidak merasakan gejala itu mereka tetap berpergian dan berkumpul-kumpul dengan teman-teman.Â
Alhasil ketika dilakukan swab test menunjukkan hasil positif. Mereka langsung lapor ke pihak kampus dan segera melakukan track record kepada siapa saja yang kontak langsung dengan mereka yang positif dan segera melakukan karantina mandiri. Varian Omicron berbeda dengan varian sebelumnya karena penyebaran varian ini lebih cepat dibanding dengan varian sebelumnya yang menyebabkan angka kasus covid 19 naik lagi.Â
Informasi dari kemenkes dapat dilihat bahwa kasus konfirmasi covid-19 di Indonesia mengalami penurunan pertama kalinya setelah penyebaran varian baru omicron mendominasi di beberapa negara. Namun data kasus konfirmasi covid varian omicron menunjukan pertambahan per tanggal 12 Februari 2022 kemarin.
 Kurangnya kesadaran mahasiswa menjaga prokes mungkin menjadi salah satu penyebab banyaknya mahasiswa yang terpapar setelah mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Selain itu mungkin juga karena pihak kampus kurang tegas dalam memberi aturan terkait social distancing ketika Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sehingga banyak mahasiswa yang terpapar covid. Hal itu menyebabkan dilema terhadap pihak kampus antara lanjut PTM atau kembali kuliah online. Dengan pertimbangan banyak hal dan demi kenyamanan bersama maka beberapa kampus menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan alasan untuk memotong kasus covid di kampus tersebut. Oleh sebab itu, ada beberapa kampus yang memberi pengumuman resmi penundaan PTM dengan memperhatikan kasus covid yang semakin hari terus melonjak.
Kabar kembali kuliah secara daring pun sudah didengar oleh para orang tua dan wali murid. Demi Kesehatan dan keselamatan anaknya para orang tua dan wali murid setuju dengan kebijakan kampus untuk menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mengingat banyak mahasiswa yang terpapar covid ketika PTM berlangsung. Para orang tua tidak peduli walau sudah membayar kost an atau kontrakan setelah mengetahui kabar itu, mereka tetap menyuruh anaknya lebih baik untuk pulang ke rumah dan melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah. Mengingat betapa cepatnya varian Omicron ini menyebar membuat seluruh orang tua khawatir anaknya mengikuti Pembelajaran Tatap Muka(PTM) di kampus.
Perlu diperhatikan gejala Omicron umumnya mirip seperti flu biasa, seperti batuk, pilek, demam, hidung tersumbat, rasa lemah, letih, dan lesu. Malah kadang tidak menunjukkan gejala apapun seperti dalam kondisi sehat tapi ketika di swab test tiba-tiba positif. Namun, ciri-ciri Omicron tidak sepenuhnya mirip dengan flu biasa. Gejala khas yang terjadi jika terpapar varian Omicron ini adalah sakit tenggorokan. Â Mengutip dari health.detik.com menurut dr. Harrish Chafle, sebagai konsultan senior-pulmonologi dan perawatan kritis di RS Global Parel, Mumbai, mengklasifikasikan gejala varian Omicron ini dibagi menjadi 3. Pertama, gejala yang paling umum.Â
Seperti demam,batuk,kelelahan, dan kehilangan indra penciuman dan rasa (anosmia). Yang kedua, gejala kurang umum. Seperti diare, sakit kepala, sakit tenggorokan, ruam, nyeri, mata merah, perubahan warna pada jari tangan atau kaki. Dan yang terakhir adalah gejala yang tergolong serius.Â
Seperti, sesak napas, kebingungan, nyeri dada, tidak bisa bicara atau mobilitas. Jika sudah menunjukkan gejala-gejala seperti diatas segera melakukan swab test atau PCR untuk meminimalisir gejala yang ada dan segera melakukan isolasi mandiri dirumah dan tetap mematuhi protocol Kesehatan. Apabila gejala yang ditimbulkan tergolong serius lebih baik melakukan isolasi mandiri di rumah sakit yang sudah menyediakan perlengkapan yang lengkap.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H