Mohon tunggu...
Adel Tiara
Adel Tiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelancer

Writing is my therapy

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

PTM Ditunda Lagi dan Lagi?

15 Februari 2022   17:44 Diperbarui: 15 Februari 2022   18:04 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kabar kembali kuliah secara daring pun sudah didengar oleh para orang tua dan wali murid. Demi Kesehatan dan keselamatan anaknya para orang tua dan wali murid setuju dengan kebijakan kampus untuk menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mengingat banyak mahasiswa yang terpapar covid ketika PTM berlangsung. Para orang tua tidak peduli walau sudah membayar kost an atau kontrakan setelah mengetahui kabar itu, mereka tetap menyuruh anaknya lebih baik untuk pulang ke rumah dan melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah. Mengingat betapa cepatnya varian Omicron ini menyebar membuat seluruh orang tua khawatir anaknya mengikuti Pembelajaran Tatap Muka(PTM) di kampus.

Perlu diperhatikan gejala Omicron umumnya mirip seperti flu biasa, seperti batuk, pilek, demam, hidung tersumbat, rasa lemah, letih, dan lesu. Malah kadang tidak menunjukkan gejala apapun seperti dalam kondisi sehat tapi ketika di swab test tiba-tiba positif. Namun, ciri-ciri Omicron tidak sepenuhnya mirip dengan flu biasa. Gejala khas yang terjadi jika terpapar varian Omicron ini adalah sakit tenggorokan.  Mengutip dari health.detik.com menurut dr. Harrish Chafle, sebagai konsultan senior-pulmonologi dan perawatan kritis di RS Global Parel, Mumbai, mengklasifikasikan gejala varian Omicron ini dibagi menjadi 3. Pertama, gejala yang paling umum. 

Seperti demam,batuk,kelelahan, dan kehilangan indra penciuman dan rasa (anosmia). Yang kedua, gejala kurang umum. Seperti diare, sakit kepala, sakit tenggorokan, ruam, nyeri, mata merah, perubahan warna pada jari tangan atau kaki. Dan yang terakhir adalah gejala yang tergolong serius. 

Seperti, sesak napas, kebingungan, nyeri dada, tidak bisa bicara atau mobilitas. Jika sudah menunjukkan gejala-gejala seperti diatas segera melakukan swab test atau PCR untuk meminimalisir gejala yang ada dan segera melakukan isolasi mandiri dirumah dan tetap mematuhi protocol Kesehatan. Apabila gejala yang ditimbulkan tergolong serius lebih baik melakukan isolasi mandiri di rumah sakit yang sudah menyediakan perlengkapan yang lengkap. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun