Mohon tunggu...
Adellia alma
Adellia alma Mohon Tunggu... Lainnya - Food Technology

New

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dried Fruit dan Vegetables

19 Mei 2024   09:58 Diperbarui: 19 Mei 2024   10:03 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengeringan pada Buah dan Sayur

Buah dan sayur, siapa yang tidak asing dengan buah dan sayur? Buah dan sayur merupakan jenis bahan pangan yang memiliki kandungan gizi yang lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kandungan gizi tersebut meliputi karbohidrat, protein, lemak, mineral, serat, vitamin dan kandungan lainnya. Namun, masyarakat Indonesia kurang memiliki kesadaran untuk mengkonsumsi sayur-sayuran karena kebiasaan mereka yang mengkonsumsi makanan cepat saji yang kurang dilengkapi sayur-sayuran.  Buah dan sayur merupakan komoditas yang bersifat perishable atau memiliki daya simpan pendek.

Ketersedian buah dan sayur melimpah selama masa panen dapat menjadi sampah dalam jumlah besar akibat kurangnya fasilitas dan minimnya pengetahuan tentang penanganan pasca panen, pemasaran, distribusi dan penyimpanan yang tidak tepat. Selain itu, dapat mengakibatkan buah dan sayur mengalami penurunan kualitas bahkan dapat terjadi pembusukan yang mengakibatkan penurunan nilai ekonomis produk yang signifikan. 

Karena buah-buahan tidak tahan lama, maka upaya pengolahannya menjadi produk awetan perlu dikembangkan untuk menambah macam ragam produk olahan. Salah satu cara pengawetan pada buah adalah dengan dikeringkan.

Prinsip dari pengeringan menggunakan energi panas pada bahan yang di keringkan, dan diperlukan aliran udara untuk mengalirkan uap air yang terbentuk keluar dari daerah pengeringan. Prinsip proses pengeringan akan melibatkan dua kejadian yaitu panas harus diberikan pada bahan yang akan dieringkan dan air harus dikeluarkan dari dalam bahan. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan antara lain:

  • Luas Permukaan
    Semakin besar luas permukaan bahan, maka semakin cepat proses pengeringannya. Luas permukaan yang besar menyebabkan permukaan yang kontak dengan medium pemanas semakin banyak dan menyebabkan air lebih mudah berdifusi atau menguap dari bahan pangan sehingga kecepatan penguapan air lebih tinggi dan bahan akan cepat kering. Teknik untuk memperluas permukaan bahan dengan cara pengecilan ukuran bahan (diiris, dipotong, atau digiling).

  • Suhu Pengeringan
    Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan pangan akan semakin cepat proses pindah panas ke bahan sehingga semakin cepat pula penguapan air dari bahan pangan. Selama proses pengeringan, air dikeluarkan dari bahan pangan berupa uap air dan harus segera dikeluarkan dari atmosfer disekitar bahan pangan agar udara tidak menjadi jenuh oleh uap air. Udara lembab yang hampir jenuh dengan uap air dapat menghambat penguapan air dari bahan pangan dan memperlambat proses pengeringan.

  • Aliran Udara
    Udara yang bergerak atau aliran udara (sirkulasi udara) akan lebih cepat mengambil uap air dibandingkan dengan udara diam. Pada proses pergerakan udara, uap air dari bahan yang dikeringkan akan keluar dan terjadi mobilitas yang menyebabkan udara tidak pernah mencapai titik jenuh. Semakin cepat pergerakan udara/aliran udara, semakin cepat pula proses pengeringan.

  • Kelembaban Udara
    Udara yang kering (kelembaban rendah) mempunyai konsentrasi uap air yang belum mencapai titik jenuh. Semakin kering udara tersebut, maka semakin tinggi kecepatan pengeringan. Hal ini disebabkan karena udara yang kering lebih cepat mengambil uap air sehingga kecepatan pengeringan lebih tinggi. Kelembaban udara juga menentukan kadar air akhir dari bahan setelah dikeringkan. Bahan pangan yang telah dikeringkan dapat menyerap air dari udara disekitarnya (bersifat higroskopis). Jika udara disekitar bahan yang telah dikeringkan tersebut mengandung uap air tinggi (lembab), maka kecepatan penyerapan uap air oleh bahan pangan tersebut semakin tinggi.

  • Tekanan Atmosfer
    Pengeringan pada kondisi tekanan udara dibawah satu atm menyebabkan suhu yang digunakan untuk proses pengeringan lebih rendah dan bahan yang dikeringkan lebih cepat mengering. Suhu rendah dengan kecepatan pengeringan yang tinggi diperlukan untuk mengeringkan bahan pangan yang peka terhadap panas.

  • Lama Pengeringan
    Lama pengeringan juga akan berpengaruh terhadap penurunan kadar air bahan yang dikeringkan, semakin lama waktu pengeringan maka suhu yang ada di dalam ruang pengering semakin meningkat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun