Perilaku
Hiu paus menunjukkan kemampuan untuk belajar. Individu di penangkaran menunjukkan perubahan perilaku; ketika penjaga mereka muncul dengan makanan, hiu berenang dalam lingkaran ketat di dekat titik makan. Spesies ini adalah perenang yang kuat tetapi biasanya lambat. Pola menyelam mereka diyakini diatur oleh ritme sirkadian, yang mungkin dipengaruhi oleh siklus terang dan gelap harian. Hiu paus menghabiskan sebagian besar hari di dekat permukaan dan menyelam pada waktu gelap.
Reproduksi
Bukti yang ada saat ini sangat terbatas untuk secara akurat menentukan usia kematangan seksual pada hiu paus. Informasi mengenai frekuensi mereka dapat bereproduksi, dan kapan dan di mana hal ini dapat terjadi, saat ini belum dapat dipastikan. Karena karakteristik reproduksi mereka adalah ovovivipar, hiu paus betina memberikan perlindungan kepada anak-anak mereka yang sedang berkembang secara internal sampai mereka menetas dari telurnya dan lahir. Seperti semua hiu, tidak ada pengasuhan yang ditunjukkan oleh betina terhadap anak-anaknya setelah mereka lahir.
Peran di Ekosistem
Di ekosistem, sebagai ikan besar dan penyaring, hiu paus memengaruhi populasi lokal zooplankton dan nekton kecil dengan memakan mereka. Dua siphonostomatoid copepods yang unik ditemukan di hiu paus, yaitu Prosaetes rhinodontis ditemukan di permukaan bantalan filtrasi dan dianggap parasit dan Pandarus rhincodonicus memakan bakteri di permukaan kulit. Kebanyakan hiu paus adalah tuan rumah bagi pengisap hiu dan remora pada umumnya.
Ancaman
Hiu paus memiliki sangat sedikit predator alami karena ukurannya yang besar saat dewasa. Individu kecil rentan karena mereka belum berkembang sepenuhnya dan ukurannya membuat mereka menjadi mangsa yang mudah bagi hiu biru dan marlin biru. Orca juga diketahui menyerang dan memakan hiu paus hingga ukuran 8 m. Karena mereka jinak dan memiliki pertahanan yang sangat terbatas, hiu paus rentan terhadap eksploitasi oleh manusia. Di banyak negara, hiu paus dianggap sebagai makanan dan daging lunaknya dikenal sebagai "tofu shark". Â Padahal, menurut IUCN, hiu paus ini termasuk ke dalam kategori endangered atau terancam punah karena populasinya yang menurun di banyak lokasi. Yuk, lindungi hiu paus ini agar tidak mengalami kepunahan.
Referensi
Berkovitz, B., & Shellis, P. (2017). Chapter 2 - Chondrichthyes 1: Sharks. In B. Berkovitz & P. Shellis (Eds.), The Teeth of Non-Mammalian Vertebrates (pp. 5–27). Academic Press. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-802850-6.00002-3
Calleros, P., & Vazquez, J. (n.d.). Rhincodon typus (whale shark). Animal Diversity Web. Retrieved December 31, 2021, from https://animaldiversity.org/accounts/Rhincodon_typus/