Mohon tunggu...
Adella Fiahsani
Adella Fiahsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Studi Kejepangan Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga S1 Studi Kejepangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Hikikomori di Jepang

21 Mei 2023   14:32 Diperbarui: 21 Mei 2023   14:43 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Solusi yang disarankan oleh pemerintahan Jepang untuk mengatasi fenomena hikikomori ini melalui 4 tahap seperti memberi dukungan kepada keluarga serta berupaya melakukan kontak awal dengan individu yang mulai menunjukkan hikikomori. Bisa juga memberi dukungan dan menyarankan untuk melakukan terapis juga sebisa mungkin mengajak mereka untuk melakukan kegiatan sosial. Diharapkan tahapan ini setidaknya dapat menghilangkan rasa kesepian dan berupaya menimbulkan rasa nyaman kepada diri pelaku hikikomori.

Referensi :

(Ii et al., 2013Ii, B. A. B., Psikologis, D., Pada, H., Remaja, K., & Jepang, D. I. (2013). Bab ii dampak psikologis.

(Putri Isyana, 2018)Putri Isyana, F. (2018). Hikikomori: Senang Menyendiri, Penyakit atau Bukan? Detikhealth. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3864406/hikikomori-senang-menyendiri-penyakit-atau-bukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun