APAKAH PERNAH KALIAN YANG SEDANG MENEMPUH SEKOLAH MAUPUN MAHASISWA MERASA BAHWA HIDUP TERLALU BERAT, PENUH KECEMASAN DAN KETAKUTAN? JIKA PERNAH SIMAK ARTIKEL BERIKUT INI.
Hidup sebagai mahasiswa seringkali dianggap sebagai periode yang penuh dengan kesenangan dan kebebasan. Namun, di balik kulit cerah itu, banyak mahasiswa menghadapi tekanan dan menderita anxiety, yang dapat merugikan kesehatan mental mereka. Oleh karena itu perlu adanya upaya mengenali dan memahami bagaimana kondisi ini dapat terjadi. Kondisi tersebut biasanya disebabkan karena:
a. Tekanan Akademis
Tekanan akademis sering menjadi beban berat bagi mahasiswa. Tuntutan untuk mencapai prestasi tinggi, menjaga IPK, dan menyelesaikan tugas-tugas dengan batas waktu tertentu dapat menciptakan atmosfer stres yang terus-menerus. Hal ini juga diutarakan oleh Anggit sebagai pemantik kuliah online "Stres akademik sering dialami oleh kalangan pelajar atau mahasiswa, terutama saat menjelang ujian".
b. Ketidakpastian Masa Depan
Menurut Anastasia Satriyo dalam webinar Edukatif "Di masa remaja, menjelang lulus meragukan diri adalah bagian bertumbuh menjadi dewasa", namun "Ketika terjadi banyak perubahan, wajar banget untuk merasa stres, bingung, cemas, panik, dan perasaan maupun pemikiran yang tidak enak lainnya". Yaps... memang benar masa depan yang penuh ketidakpastian dan teka teki, terutama terkait dengan pekerjaan setelah lulus, dapat menciptakan kecemasan yang mendalam di antara mahasiswa. Pertanyaan tentang karir, keuangan, dan ekspektasi sosial dapat menambah tekanan psikologis pada mahasiswa.
c. Tuntutan Sosial dan Hidup Berdampingan
Mahasiswa sering merasakan tekanan sosial yang intens. Baik dari lingkungan akademis maupun pergaulan sehari-hari, ekspektasi dan perbandingan diri dengan teman-teman dapat menimbulkan rasa tidak aman dan kecemasan.
d. Hidup Dalam Dunia Digital
Peningkatan penggunaan media sosial juga berkontribusi pada tekanan psikologis. Perbandingan yang tidak sehat dengan kehidupan orang lain yang terlihat sempurna secara virtual dapat menciptakan persepsi yang tidak realistis tentang kehidupan.
Biasanya tekanan, stress dan anxiety berkepanjangan dapat menyebabkan dampak yang cukup serius terhadap kehidupan mahasiswa. Mahasiswa yang mengalami tekanan berlebihan sering mengalami gangguan tidur, penurunan konsentrasi, dan bahkan depresi. Ini dapat memengaruhi kinerja akademis mereka dan mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan. Bahkan dampak terburuk dari hal ini adalah mengakhiri hidup. Sehingga hal ini menandakan perlunya adanya pencegahan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah-langkah Mengatasi Tekanan dan Anxiety
1. Berbicara dengan Orang Tercinta: Berbagi perasaan dan pikiran dengan teman, keluarga, atau konselor dapat memberikan dukungan emosional yang sangat diperlukan.
2. Menerapkan Teknik Manajemen Stres: Latihan fisik, meditasi, dan yoga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
3. Mencari Bantuan Profesional: Jika tekanan dan anxiety berlanjut, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Psikolog atau konselor dapat memberikan panduan dan dukungan yang diperlukan.
4. Self reward: berikan apresiasi kepada diri dan selalu yakinkan bahwa apa yang telah diperoleh merupakan hasil terbaik dari kerja keras yang telah diusahakan.
Menghadapi tekanan dan anxiety sebagai mahasiswa adalah tantangan nyata. Penting bagi individu dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental dan menyediakan sumber daya yang memadai untuk mendukung mahasiswa dalam mengatasi perjuangan mereka. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan akademis dan kesejahteraan mental mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H