Mohon tunggu...
Adella Febry Widiana
Adella Febry Widiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

VOLI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tak Perlu Risau! Begini Cara Mengenali dan Menghadapi Tekanan dan Menaklukkan Anxiety Untuk Mental Health Mahasiswa yang Lebih Baik

27 Januari 2024   07:08 Diperbarui: 27 Januari 2024   07:34 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

APAKAH PERNAH KALIAN YANG SEDANG MENEMPUH SEKOLAH MAUPUN MAHASISWA MERASA BAHWA HIDUP TERLALU BERAT, PENUH KECEMASAN DAN KETAKUTAN? JIKA PERNAH SIMAK ARTIKEL BERIKUT INI.

Hidup sebagai mahasiswa seringkali dianggap sebagai periode yang penuh dengan kesenangan dan kebebasan. Namun, di balik kulit cerah itu, banyak mahasiswa menghadapi tekanan dan menderita anxiety, yang dapat merugikan kesehatan mental mereka. Oleh karena itu perlu adanya upaya mengenali dan memahami bagaimana kondisi ini dapat terjadi. Kondisi tersebut biasanya disebabkan karena:

a. Tekanan Akademis

Tekanan akademis sering menjadi beban berat bagi mahasiswa. Tuntutan untuk mencapai prestasi tinggi, menjaga IPK, dan menyelesaikan tugas-tugas dengan batas waktu tertentu dapat menciptakan atmosfer stres yang terus-menerus. Hal ini juga diutarakan oleh Anggit sebagai pemantik kuliah online "Stres akademik sering dialami oleh kalangan pelajar atau mahasiswa, terutama saat menjelang ujian".

b. Ketidakpastian Masa Depan

Menurut Anastasia Satriyo dalam webinar Edukatif "Di masa remaja, menjelang lulus meragukan diri adalah bagian bertumbuh menjadi dewasa", namun "Ketika terjadi banyak perubahan, wajar banget untuk merasa stres, bingung, cemas, panik, dan perasaan maupun pemikiran yang tidak enak lainnya". Yaps... memang benar masa depan yang penuh ketidakpastian dan teka teki, terutama terkait dengan pekerjaan setelah lulus, dapat menciptakan kecemasan yang mendalam di antara mahasiswa. Pertanyaan tentang karir, keuangan, dan ekspektasi sosial dapat menambah tekanan psikologis pada mahasiswa.

c. Tuntutan Sosial dan Hidup Berdampingan

Mahasiswa sering merasakan tekanan sosial yang intens. Baik dari lingkungan akademis maupun pergaulan sehari-hari, ekspektasi dan perbandingan diri dengan teman-teman dapat menimbulkan rasa tidak aman dan kecemasan.

d. Hidup Dalam Dunia Digital

Peningkatan penggunaan media sosial juga berkontribusi pada tekanan psikologis. Perbandingan yang tidak sehat dengan kehidupan orang lain yang terlihat sempurna secara virtual dapat menciptakan persepsi yang tidak realistis tentang kehidupan.

Biasanya tekanan, stress dan anxiety berkepanjangan dapat menyebabkan dampak yang cukup serius terhadap kehidupan mahasiswa. Mahasiswa yang mengalami tekanan berlebihan sering mengalami gangguan tidur, penurunan konsentrasi, dan bahkan depresi. Ini dapat memengaruhi kinerja akademis mereka dan mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan. Bahkan dampak terburuk dari hal ini adalah mengakhiri hidup. Sehingga hal ini menandakan perlunya adanya pencegahan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah-langkah Mengatasi Tekanan dan Anxiety

1. Berbicara dengan Orang Tercinta: Berbagi perasaan dan pikiran dengan teman, keluarga, atau konselor dapat memberikan dukungan emosional yang sangat diperlukan.

2. Menerapkan Teknik Manajemen Stres: Latihan fisik, meditasi, dan yoga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

3. Mencari Bantuan Profesional: Jika tekanan dan anxiety berlanjut, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Psikolog atau konselor dapat memberikan panduan dan dukungan yang diperlukan.

4. Self reward: berikan apresiasi kepada diri dan selalu yakinkan bahwa apa yang telah diperoleh merupakan hasil terbaik dari kerja keras yang telah diusahakan.

Menghadapi tekanan dan anxiety sebagai mahasiswa adalah tantangan nyata. Penting bagi individu dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental dan menyediakan sumber daya yang memadai untuk mendukung mahasiswa dalam mengatasi perjuangan mereka. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan akademis dan kesejahteraan mental mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun