Mohon tunggu...
Adella Anggita Putri
Adella Anggita Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobby saya beladiri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik Sosial terhadap Partai Politik Menjelang Pemilu Serentak Tahun 2024

7 Juli 2023   18:01 Diperbarui: 7 Juli 2023   18:10 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penting untuk dicatat bahwa sifat konflik sosial menjelang Pemilu Serentak tahun 2024 dapat bervariasi di setiap negara, tergantung pada konteks politik, sosial, dan budaya yang ada. Upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan transparansi, memperkuat lembaga pemilihan umum, dan mengatasi ketidakpuasan masyarakat dapat membantu mengurangi risiko konflik sosial yang berkaitan dengan partai politik dan pemilu.

Teori Konflik Rasional Karl Marx Teori ini melihat konflik sosial sebagai hasil dari tindakan rasional individu atau kelompok yang berjuang untuk mencapai kepentingan mereka sendiri. Konflik sosial dipahami sebagai bentuk tindakan yang diarahkan untuk memaksimalkan manfaat dan mengurangi kerugian bagi pihak yang terlibat.

Dalam konteks konflik sosial, rasionalitas seringkali dikaitkan dengan tindakan dan keputusan yang didasarkan pada pertimbangan keuntungan dan kerugian yang rasional bagi individu atau kelompok yang terlibat dalam konflik. Beberapa teori yang mungkin relevan dalam kaitannya dengan rasionalitas dalam konflik sosial antara lain:

  • Teori Pilihan Rasional: Teori ini berfokus pada tindakan rasional individu yang didasarkan pada pemilihan alternatif yang dianggap memberikan manfaat paling maksimal dan mengurangi kerugian. Dalam konteks konflik sosial, teori ini berpendapat bahwa individu atau kelompok akan melakukan tindakan konflik ketika mereka menganggap bahwa tindakan tersebut memberikan manfaat yang lebih besar daripada biaya atau kerugian yang mungkin timbul.
  • Teori Konflik Sumber Daya: Teori ini menyatakan bahwa konflik sosial muncul ketika sumber daya yang langka atau dianggap berharga diperebutkan oleh individu atau kelompok. Rasionalitas terkait dengan upaya individu atau kelompok dalam memperoleh dan mempertahankan sumber daya yang dianggap penting bagi kepentingan mereka sendiri.
  • Teori Kekuasaan Rasional: Teori ini menekankan peran kekuasaan dalam konflik sosial. Rasionalitas terkait dengan upaya individu atau kelompok untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan serta menggunakan kekuasaan tersebut untuk mencapai tujuan mereka.

Dalam semua teori konflik sosial, rasionalitas dianggap sebagai faktor penting dalam pemahaman tindakan dan keputusan yang diambil oleh individu atau kelompok dalam konteks konflik. Namun, perlu dicatat bahwa konflik sosial juga dipengaruhi oleh faktor-faktor emosional, nilai-nilai, dan dinamika sosial yang kompleks.

 

KAJIAN PUSTAKA

Konflik sosial terhadap politik adalah situasi ketika terjadi perselisihan, ketegangan, atau pertentangan antara kelompok-kelompok masyarakat atau individu dengan pihak-pihak politik atau sistem politik yang ada. Konflik semacam ini muncul karena perbedaan pandangan, kepentingan, atau aspirasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam politik. Pendapat para ahli tentang konflik sosial:

Menurut Robbins, konflik adalah proses sosial dalam masyarakat yang terjadi antara pihak berbeda kepentingan untuk saling memberikan dampak negatif, artinya pihak-pihak yang berbeda tersebut senantiasa memberikan perlawanan.

Menurut Robert M. Z. Lawang, konflik adalah perjuangan memperoleh status, nilai, kekuasaaan, di mana tujuan mereka yang berkonflik tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga menundukkan saingannya.

Konflik sosial terhadap politik ini memiliki beberapa macam contoh  konflik  yaitu konflik ideologi, konflik kekuasaan, konflik kelompok sosial, konflik pemilihan umum, dan konflik sosial dan media sosial.

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun