Mohon tunggu...
Adella Anggita Putri
Adella Anggita Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobby saya beladiri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik Sosial terhadap Partai Politik Menjelang Pemilu Serentak Tahun 2024

7 Juli 2023   18:01 Diperbarui: 7 Juli 2023   18:10 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Survei Chat Politika mencantumkan bahwa angka elektabilitas Ganjar mencapai 30,2%, sedangkan Prabowo 26%, sedangkan Anise berada pada angka elektabilitas 23%. Selama berbulan-bulan posisi tersebut terus sama, Hingga pada bulan Februari 2023 pencatatan angka elektabilitas Ganjar Pranowo semakin menurun dan penurunan terparahnya pada April 2023 dimana angka elektabilitas menjadi 26,9%. Sedangkan Prabowo mengalami kenaikan elektabilitas menjadi 30,3% pada April 2023.

Penurunan angka elektabilitas Ganjar tentunya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya dukungan Presiden Jokowi terhadap Capres Prabowo, sehingga menimbulkan pergerakan dukungan massa dari Ganjar kepada Prabowo. Selain itu juga disebabkan oleh faktor citra Ganjar yang menurun akibat gagalnya diselenggarakan piala Dunia di Indonesia. Hal ini dikarenakan Ganjar dinilai menjadi salah satu faktor penyebab dibatalkannya Piala Dunia U20 di Indonesia oleh FIFA.

Perpolitikan suatu negara tidak dapat dilepaskan dari stigma publik yang terbentuk oleh berbagai faktor di dalamnya. Begitu pula yang terjadi di Indonesia, dengan keberagaman yang timbul akibat perbedaan pendapat, latar belakang sosial dan perkembangan budaya. Setiap kelompok masyarakat di Indonesia memiliki pengetahuan politik masing-masing yang diperoleh dari pengalaman maupun pembelajaran. Sehingga tidak heran apabila perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar dan umum terjadi khususnya dalam dunia politik yang berlangsung di Indonesia. 

Penurunan tingkat elektabilitas Ganjar juga terjadi secara cepat akibat adanya informasi tentang konten negativisme terhadap Ganjar sebagai capres dari PDIP. Banyak konten-konten media sosial yang menampilkan mengenai penolakkan Ganjar terhadap keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 yang menjadi bahan konten yang cukup banyak diperbincangkan oleh netizen di Indonesia. Hal ini tentunya mendapatkan banyak respon dari masyarakat digital, dan memicu terbentuknya stigma-stigma negatif yang mampu berdampak terhadap ekstabilitas Ganjar sebagai capres tahun 2024. Ditambah lagi dengan adanya stigma negatif yang dibentuk oleh oknum tertentu yang dapat memicu terbentuknya stigma buruk terhadap aktor politik dan kelompok politik yang memberikan dukungan terhadap Ganjar dan PDIP.

Salah satu penyebab konflik sosial pada masa pemilu adalah persaingan yang ketat antara partai politik. Partai politik akan berusaha untuk memenangkan hati masyarakat dengan melakukan kampanye politik yang agresif. Hal ini dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan konflik sosial antara partai politik

MANFAAT

Dalam penulisan artikel ini diharapkan para mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik dapat mengetahui dan mengembangkan wawasan serta disiplin ilmu untuk mengetahui adanya konflik yang menimbulkan perubahan dalam masyarakat dan sebagai bahan pemahaman untuk mengetahui faktor penyebab dan dampak dari Konflik Sosial Terhadap Partai Politik Menjelang Pemilu Serentak.

METODOLOGI

Dalam penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif , metode penelitian kualitatif artikel ini  menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan cara wawancara serta digunakan dalam menganalisa realita yang ada pada masyarakat dan memaknai atau mempelajari sumber referensi ilmiah terdahulu yang sesuai dengan tema Konflik Sosial Terhadap Partai Politik.

PEMBAHASAN

Konflik sosial terhadap partai politik menjelang Pemilu Serentak tahun 2024 dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dan dinamika politik yang ada di suatu negara. Berikut ini adalah beberapa pembahasan terkait kemungkinan konflik sosial yang dapat terjadi menjelang Pemilu Serentak tahun 2024:

  • Persaingan Politik yang Ketat: Pemilu serentak sering kali menciptakan persaingan politik yang ketat antara partai politik. Setiap partai berusaha untuk memenangkan kursi dan kekuasaan politik. Persaingan yang sengit ini bisa memicu konflik sosial, terutama jika ada tuduhan kecurangan pemilu atau upaya untuk memanipulasi hasil pemilu.
  • Identitas Politik: Dalam beberapa kasus, partai politik berbasis identitas seperti suku, agama, atau kelompok etnis dapat menjadi sumber konflik sosial menjelang pemilu. Ketegangan antara kelompok-kelompok ini bisa meningkat karena adanya perbedaan pandangan politik dan kepentingan yang saling bertentangan.
  • Ekonomi dan Kesenjangan Sosial: Ketidakpuasan ekonomi dan kesenjangan sosial juga dapat memperburuk konflik sosial menjelang pemilu. Jika ada kelompok masyarakat yang merasa tidak adil dalam distribusi kekayaan dan kesempatan, hal ini dapat memicu ketegangan politik yang meningkat. Partai politik yang berjanji untuk mengatasi masalah tersebut mungkin menjadi sasaran penyalahgunaan oleh kelompok-kelompok yang merasa tidak diwakili.
  • Propaganda dan Retorika Politik: Pada saat menjelang pemilu, seringkali terjadi peningkatan penggunaan propaganda dan retorika politik yang keras. Partai politik mungkin menggunakan strategi yang menyerang dan memprovokasi untuk mempengaruhi pandangan pemilih. Hal ini bisa memicu konflik sosial, seperti demonstrasi atau bentrokan fisik antara pendukung partai yang berbeda.
  • Ketidakpercayaan Terhadap Sistem Politik: Ketidakpercayaan terhadap sistem politik atau lembaga pemilihan umum juga dapat menyebabkan konflik sosial. Jika pemilih merasa bahwa pemilu tidak adil atau terdapat kecurangan yang signifikan, mereka mungkin kehilangan kepercayaan terhadap proses politik dan memilih untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka melalui aksi protes atau pemboikotan pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun