Mohon tunggu...
Adeline Wibawa
Adeline Wibawa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apakah Benar Gagal Jantung Disebabkan oleh Tidak Bekerjanya Pacemaker ?

25 November 2017   18:32 Diperbarui: 25 November 2017   18:48 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jantung adalah sebuah rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Darah menyuplai oksigen dan nutrisi pada tubuh dan membantu menghilangkan sisa-sisa metabolisme. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani yaitu cardiayang berarti  jantung. Jantung adalah salah satu organ vital  manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah yang terletak di rongga dada agak sebelah kiri. 

Gangguan pada sistem kardiovaskuler merupakan masalah kesehatan utama yang dialami masyarakat pada umumnya. Hal ini dikarenakan, jantung mempunyai suatu sistem pembentukan rangsang tersendiri. Pada zaman modern ini angka kejadian penyakit jantung semakin meningkat dan menjadi penyebab mortalitas utama baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang . 

Penyebab yang sering ditemukan adalah gaya hidup misalnya, diet yang salah, stress, kondisi lingkungan yang buruk, kurang olahraga, kurang istirahat dan lain-lain. Diet yang salah, seperti terlalu banyak mengkonsumsi junk food yang banyak mengandung kolesterol jahat, yang berujung pada kegagalan jantung. Apalagi ditambah dengan lingkungan yang memiliki tingkat stressor tinggi, kurang olahraga, dan istirahat, maka resiko untuk terkena penyakit jantung akan semakin tinggi.

Selama ini, gagal jantung digambarkan sebagai kondisi jantung seseorang yang berhenti bekerja, dalam hal ini adalah berhenti berdetak. Padahal, gagal jantung berarti ketidakmampuan jantung dalam memompa darah atau ketidakmampuan jantung memenuhi kuota darah normal yang dibutuhkan tubuh. Jantung kita  terdiri dari empat ruangan yaitu atrium kanan dan atrium kiri yang dipisahkan oleh septum intratrial, serambi kanan dan serambi kiri yang dipisahkan oleh septum intraventrikuler. 

Gagal jantung sendiri dibedakan menjadi 4 jenis diantaranya , gagal jantung sebelah kiri (ventrikel kiri jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh menyebabkan tubuh kekurangan darah yang mengandung oksigen), gagal jantung sebelah kanan (kerusakan pada ventrikel kanan jantung yang menyebabkan proses pengambilan oksigen di dalam paru-paru oleh darah tidak berjalan dengan baik),selanjutnya adalah  gagal jantung sistolik (otot jantung tidak dapat berkontraksi dengan baik sehingga proses penyaluran darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu),dan gagal jantung diastolik (jantung sulit terisi darah akibat kekakuan pada otot organ tersebut).

Berdasarkan rentang waktu berkembangnya gejala, gagal jantung terbagi menjadi dua, yaitu kronis dan akut. Pada gagal jantung kronis, gejala berkembang secara bertahap dan lama. Sedangkan pada gagal jantung akut, gejala berkembang secara cepat. Gejala utama gagal jantung adalah sesak napas, baik ketika beraktivitas maupun beristirahat, tubuh terasa lelah sepanjang waktu, dan pembengkakan kaki dan pergelangan kaki.Agar jantung kita dapat berfungsi sempurna, ruang jantung harus bekerja secara terkoordinasi. Jantung harus berdetak dengan kecepatan yang sesuai, normalnya pada dewasa adalah 60-100 kali per menit saat istirahat. Apabila jantung kitaberdetak terlalu cepat atau terlalu lambat, maka aliran darah yang beredar dalam tubuh menjadi tidak cukup sehingga kita akan merasa kelelahan, pingsan, napas pendek, kebingungan (disorientasi), dan mengalami gejala lainnya.

Mungkin ada banyak dari kita yang belum mengetahui hal yang berhubungan dengan jantung ini . Jantung mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan organ-organ lain dalam aktivitasnya . Di dalam jantung terdapat suatu mekanisme khusus yang menyebabkan kontraksi otot secara terus-menerus yang disebut irama jantung, menjalarkan potensial aksi ke seluruh otot jantung untuk menimbulkan denyut jantung yang berirama. Hal ini disebabkan karena di dalam jantung terdapat pacemaker atau yang kita sebut alat pacu jantung yaitu nodus sinuatrialis (nodus SA)  , nodus antrioventrikel (nodus AV) , berkas atrioventrikel ( Berkas His) , dan Serat Purkinje. Sehingga jantung mempunyai 4 sifat istimewa karena adanya pacemaker yaitu,

Yang pertama adalah Automaticity yaitu sifat spontanitas jantung yang dapat berdenyut secara teratur dan independent tanpa harus menunggu komando dari otak, dengan kata lain apabila jantung sehat kita pisahkan dengan tubuh, maka jantung masih bisa berdenyut hal ini dikarenakan sel-sel pacemaker alami yang secara automatis mengeluarkan impuls secara teratur. Yang kedua  adalah Excitability yaitu apabila terjadi ketidakseimbangan pada unsur-unsur yang berperan dalam proses elektrofisiologi sel jantung, maka sel-sel jantung akan berespon secara fisiologis untuk mempertahankan hemostastis. 

Yang ketiga adalah Conductivity yaitu adanya jaringan neuromuskular yang membentuk lintasan atau jalan khusus sebagai kawat penghantar bioelektrik secara normal dimulai dari Nodus SA lalu Nodus AV , Berkas His dan Serat Purkinje yang selanjutnya akan diteruskan ke sel-sel otot jantung sehingga menimbulkan kontraktilitas jantung. Dan yang terakhir adalah Contractility , yaitu secara fisiologis mampu merespon impuls yang masuk ke sel-sel otot jantung dengan berkontraksi dan berelaksasi.

Kinerja jantung kita  sangat dipengaruhi oleh sel-sel pacemaker  yaitu Nodus Sinuartrialis (nodus SA) merupakan kepingan berbentuk sabit dari otot yang mengalami spesialisasi dan terletak di dinding atrium kanan dekat pintu masuk vena kava superior. Nodus SA pemacu alami karena secara teratur mengeluarkan aliran listrik impuls yang kemudian menggerakkan jantung secara otomatis. 

Pada keadaan normal, impuls yang dikeluarkan frekuensinya 70-80 kali/menit. Respon dari impuls SA memberikan dampak pada aktifitas atrium. SA node dapat menghasilkan impuls karena adanya sel-sel pacemaker yang mengeluarkan impuls secara otomatis. Sel ini dipengaruhi oleh saraf simpatis dan parasimpatis. Nodus SA ini merupakan pacemaker utama jantung.

Yang kedua adalah Nodus Antrioventrikel (nodus AV) , suatu berkas kecil sel-sel otot jantung  yang terletak didalam dinding septum atrium sebelah kanan tepat diatas katup trikuspidalis dekat muara sinus koronarius, serabut nodus AV bila tidak dirangsang oleh suatu sumber dari luar ,mengeluarkan impuls dengan kecepatan berirama intrinsic 40 -- 60 kali/menit. Yang ketiga adalah Berkas His (berkas artrioventrikel) merupakan sel-sel khusus yang  berasal dari nodus AV dan masuk ke cabang septum antarventrikel .

Berkas His berfungsi untuk menghantarkan impuls dari nodus AV ke sistem bundle branch. Berkas ini terbagi menjadi dua cabang  2 yaitu , Right Bundle Branch ( RBB) cabang kanan yang mengirim impuls ke otot jantung ventrikel kanan dan Left Bundle Branch ( LBB) cabang kiri yang terbagi lagi menjadi dua yaitu deviasi kebelakang (left posterior vesicle) untuk menghantarkan impuls ke endokardium ventrikel kiri bagian posterior dan inferior deviasi kedepan (left anterior vesicle) menghantarkan impuls ke endokardium ventrikel kiri bagian anterior dan superior.

Dan yang terakhir adalah Serat Purkinje yang merupakan serat-serat yang menjulur dari berkas his dan menyebar keseluruh miokardium ventrikel . Serat Purkinje ini menghantarkan atau mengirimkan impuls menuju lapisan subendokard pada kedua ventrikel, sehingga terjadi depolarisasi yang diikuti oleh kontraksi ventrikel. 

Serabut purkinje yang meninggalkan simpul AV melalui berkas AV dan masuk kedalam ventrikel mempunyai sifat-sifat fungsional yang sangat berlawanan dengan sifat-sifat fungsional serabut simpul AV, serabut purkinje mengeluarkan impuls dengan kecepatan antara 20 -- 40 kali/menit, serabut ini merupakan serabut yang sangat besar, bahkan lebih besar dari pada serabut otot ventrikel normal.

Sistem pada jantung ini dimulai dari Nodus SA kemudian sinyal listrik disebarkan ke seluruh atrium melalui nodus interartrial dan ke atrium kiri melalui bundle dari bachman. Di antara atrium dan ventrikel pada sulkus artrioventrikuler terdapat suatu struktur jaringan ikat (cardiac skeleton) yang berfungsi sebagai tempat melekatnya katup jantung. Secara elektris, komponen ini bersifat sebagai penyekat sehingga sinyal listrik tadi tidak dapat lewat ke ventrikel kecuali melalui Nodus AV. 

Selanjutnya impuls masuk ke Berkas His, yang merupakan bagian pangkal dari Serat Purkinje yang bersifat menghantarkan listrik dengan sangat cepat. Kemudian sinyal listrik ini diteruskan ke berkas cabang kanan dan kiri dan berakhir pada Serat Purkinje dan miokard untuk membuat otot jantung berkontraksi.

Bagian-bagian dalam sistem konduksi yang sel-selnya mempunyai kemampuan melakukan depolarisasi spontan disebut sebagai pemacu (pacemaker). Dari uraian sebelumnya terlihat bahwa ada lebih dari satu pemacu. Akan tetapi, walaupun ada lebih dari satu pemacu, dalam kondisi normal hanya ada satu pemacu yang bekerja. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan rate pada masing-masing pemacu. Rate dari Nodus SA yang lebih cepat dari rate yang di tempat lain dalam sistem konduksi akan membuat sel-sel dalam sistem konduksi menerima rangsangan impuls dari Nodus SA lebih dulu sebelum sel-sel tersebut sempat melakukan depolarisasi spontan. Dengan demikian, pada kondisi normal, rate dari semua bagian dalam sistem konduksi selalu mengikuti rate dari Nodus SA. Oleh karena itu Nodus SA ini disebut sebagai pemacu asli (native pacemaker).

Pada kondisi tidak normal ada kemungkinan sistem konduksi tidak dapat menerima impuls dari Nodus SA. Hal ini disebabkan karena Nodus SA memang tidak membangkitkan impuls atau karena terjadi hambatan pada sistem konduksi sehingga impuls dari impuls dari Nodus SA tidak sampai ke Nodus AV sehingga sel-selnya dapat melakukan depolarisasi spontan. Pada kondisi inilah fungsi Nodus SA sebagai pemacu uatama  telah diambil alih olehNodus AV. Bila misalnya ternyata Nodus AV ini juga mengalami kegagalan, maka fungsi pemacu akan diambil alih oleh pemacu di bawahnya, begitu seterusnya. Mekanisme ini merupakan pengamanan, agar jantung dapat tetap berdenyut walaupun terjadi gangguan pembangkitan impuls pada Nodus SA. Pemacu-pemacu yang bekerja hanya jika terjadi kondisi tidak normal ini disebut sebagai pemacu tersembunyi (latent pacemaker).

Dari pembahasan kita diatas tentang empat pacemaker jantung yaitu , Nodus SA , Nodus AV , Berkas His , dan Serat Purkinje . Keempat pacemaker tersebut berkerja saling memenuhi dan seperti pembahasan diatas , maka menurut penulis bila salah satu dari keempatnya tidak bekerja atau rusak maka kerja pacemaker yang rusak ini akan digantikan oleh pacemaker lainnya yang masih sehat. Tetapi seperti yang telah kita ketahui bahwa Nodus SA merupakan pacemaker utama pada jantung bisa kita sebut sebagai "boss" nya maka pacemaker yang lain " bawahannya " akan rusak juga dan dengan demikian terjadinya proses pemompaan darah yang tidak normal yang sudah penulis singgung diatas dan  akibatnya adalah berpotensi terkena gagal jantung .

Adanya Pacu jantung (pacemaker) buatan ini adalah sebuah alat tenaga baterai yang ditanamkan dengan pembedahan ke dada dan mengirimkan sinyal untuk mengatur detak jantung. Ini direkomendasikan bagi pasien yang memiliki masalah jantung yang menyebabkan jantungnya berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat sehingga menimbulkan beragam gejala, seperti pingsan, pusing ringan, napas pendek, dan mudah lelah. Melihat potensi penyakit jantung dan penyakit lainnya yang mungkin terjadi maka kita harus menjalankan pola hidup yang sehat dengan Mengonsumsi makanan sehat dan membatasi asupan garam, lemak, dan gula, menjaga berat badan dengan berolahraga secara rutin , berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman keras, dan menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat.

"To insure good health: eat lightly, breathe deeply, live moderately, cultivate cheerfulness, and maintain an interest in life" -- William Londen

Sumber :

1   2   3   4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun