Mohon tunggu...
Adeline Federova
Adeline Federova Mohon Tunggu... Lainnya - petite

take the risk or lose the chance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Ekonomi Kreatif Indonesia di Tengah Perkembangan Ekonomi Kreatif Global

22 Desember 2020   09:03 Diperbarui: 22 Desember 2020   09:44 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: abdulmuinhafied.com

Ekonomi kreatif merupakan suatu perwujudan nilai tambah yang diperoleh dari suatu hak kekayaan intelektual yang lahir dari kreativitas Sumber Daya Manusia yang berbasis ilmu pengetahuan, warisan budaya, dan teknologi. United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), mengatakan bahwa ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi yang berkembang berdasarkan aset kreatif yang kemudian berpotensi untuk membawa pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.

Ekonomi kreatif berkembang pesat di Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB Nasional mencapai 7,28% pada tahun 2017. Indonesia juga menempati posisi ketiga sebagai negara yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi kreatif di dunia. Perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia juga dapat dilihat dari tingginya penyerapan tenaga kerja dan penciptaan lapangan usaha atau pekerjaan yang tentunya mengatasi salah satu permasalahan di Indonesia, yaitu pengangguran.

Perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia didukung oleh kondisi perkembangan ekonomi kreatif global karena PBB telah merancang untuk mengadakan resolusi dalam upaya membangun industri kreatif yang akan melibatkan semua negara dalam memenuhi SDGs 2030 nantinya. Resolusi dengan tajuk “International Year on Creative Economy for Sustainable Development 2021” ini memiliki tujuan sebagai bentuk perwujudan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. 

Dunia global saat ini memang sedang terfokus ke dalam sektor-sektor industri kreatif yang tentunya tidak boleh kita sia-siakan. Indonesia juga memperoleh dukungan dari 81 negara pada saat sidang umum PBB. Dapat disimpulkan bahwa dunia global sudah mengakui keberadaan Indonesia. Hal ini mendorong ekonomi kreatif untuk menjadi prioritas utama pemerintah dan masyarakat Indonesia karena ekonomi kreatif merupakan solusi yang dapat mendongrak perekonomian bangsa Indonesia.

Namun, kita sadar bahwa ekonomi kreatif sebagai pilar yang dapat mendongkrak perekonomian bangsa Indonesia ini juga memberikan banyak tantangan di tengah perkembangan ekonomi global yang sangat pesat dan memberikan peningkatan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan industri kreatif memberikan tantangan bukan hanya kepada pemerintah, namun juga kepada pelaku usaha kreatif. Tantangan dalam perkembangan industri kreatif Indonesia ini bisa dijadikan acuan supaya usaha-usaha kreatif di Indonesia mampu menggali kembali kreativitas yang dimiliki untuk dapat bersaing di tingkat perkembangan global.

Tantangan-tantangan dalam perkembangan industri kreatif Indonesia meliputi beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

1. Banyaknya Pesaing yang Berasal dari Luar Indonesia

Ini merupakan salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia dalam perkembangan ekonomi kreatif. Hal ini disebabkan karena banyak muncul nya Sumber Daya Manusia asing yang lebih bermutu, memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi, dan pemahaman yang sangat baik mengenai teknologi dan informasi daripada Sumber Daya Manusia di Indonesia. Hal ini terjadi pada banyak subsektor industri kreatif, dimana persaingan di pasar global bukan hanya mengandalkan harga dan kualitas, tetapi persaingan berdasarkan teknologi, inovasi, kreativitas dan imajinasi pada masyarakat.

Faktor yang menyebabkan adanya hambatan dalam perkembangan Sumber Daya Manusia di Indonesia, salah satunya adalah karena masih banyaknya tenaga kerja yang mengandalkan kemampuan mereka yang diperoleh secara otodidak dan juga jumlah lembaga pendidikan dan pelatihan industri kreatif yang mampu membentuk tenaga kerja yang profesional yang diakui secara global masih sangat terbatas. Untuk itu, supaya dapat bersaing dengan SDM asing hal yang harus dilakukan adalah dengan menciptakan sumber daya manusia yang memadai, yang memiliki kreativitas, dan inovasi, serta juga dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.

2. Masuknya Budaya Asing atau Budaya Barat

Dengan adanya globalisasi, budaya asing dapat masuk ke Indonesia dan Indonesia juga tidak bisa menghambat masuknya budaya asing. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi pengembangan industri kreatif, khususnya pada budaya local. Dengan adanya budaya asing, masyarakat akan terpengaruh dengan budaya asing tersebut dan secara tidak sengaja mengakibatkan terkikisnya budaya lokal Indonesia sehingga produk-produk kreatif khas Indonesia pun akan kehilangan jati dirinya.

Dengan menyadari lebih awal apa yang akan terjadi, para pelaku industri kreatif harus berusaha meningkatkan karya-karyanya dan terus mempertahankan budaya lokal dengan memberikan ide baru yang membuat barang tersebut terlihat terinovasi. Karena sebenarnya, masuknya budaya asing tidak semuanya memberikan dampak buruk. Kita juga memperoleh banyak kemudahan, seperti teknologi dan lainnya. Namun, hal yang menjadi tantangan disini apakah masuknya pengaruh budaya asing dapat memperkokoh budaya lokal? Atau malah meruntuhkan?

3. Masih Rendahnya Apresiasi Masyarakat terhadap Profesi-profesi Kreatif

Hal ini merujuk pada pola pikir masyarakat yang sering menilai mengenai profesi. Apalagi orangtua yang selalu “cerewet” tentang profesi yang dijalani anak-anaknya. Masyarakat dan orangtua kebanyakan cenderung berpikir bahwa pekerjaan yang menjamin adalah profesi dokter, guru, pegawai negeri, dan lainnya. Terkadang ada pemikiran bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan seni tidak menjamin kemakmuran hidup.

Dalam industri kreatif, profesi-profesi kebanyakan mengaitkan seni di dalamnya. Maka dari itu, kita harus mengubah paradigma dan pemikiran itu dengan produktivitas para pelaku usaha industri kreatif untuk terus berkarya sehingga akan membawa hasil yang membuktikan bahwa industry kreatif memberikan pengaruh besar bagi kehidupan individu tersebut bahkan hingga negara Indonesia.

4. Standar Profesi

Hal ini merujuk pada kompetensi dan profesionalitas yang dimiliki dan dikuasai oleh suatu profesi. Profesi di bidang industri kreatif mengalami kesulitan untuk mendefinisikan dan menentukan indikator apa yang tepat untuk mengidentifikasikan tingkat kreativitas dan ukuran kompetensi dalam diri seseorang. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi pelaku industri kreatif untuk dapat menjelaskan ukuran standar kompetensi, skill, dan keahlian dari pekerja di dunia industri kreatif.

5. Bahan Baku

Dalam industri kreatif, bahan baku utama yang paling penting adalah kreativitas. Kreativitas yang dimiliki sumber daya manusia sangat penting untuk menghasilkan karya-karya yang out of the box. Kreativas adalah inti penting dari industri kreatif. Pelaku industri kreatif harus memiliki ide kreatif sehingga karya-karya yang diciptakan dapat menarik dan juga dapat bersaing. Namun, tetap membutuhkan bahan baku lainnya, seperti material produk dan lainnya.

Source: ideapers.com
Source: ideapers.com

6. Banyaknya Pesaing yang Berasal dari Luar Indonesia

Ini merupakan salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia dalam perkembangan ekonomi kreatif. Hal ini disebabkan karena banyak muncul nya Sumber Daya Manusia asing yang lebih bermutu, memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi, dan pemahaman yang sangat baik mengenai teknologi dan informasi daripada Sumber Daya Manusia di Indonesia. Hal ini terjadi pada banyak subsektor industri kreatif, dimana persaingan di pasar global bukan hanya mengandalkan harga dan kualitas, tetapi persaingan berdasarkan teknologi, inovasi, kreativitas dan imajinasi pada masyarakat.

Faktor yang menyebabkan adanya hambatan dalam perkembangan Sumber Daya Manusia di Indonesia, salah satunya adalah karena masih banyaknya tenaga kerja yang mengandalkan kemampuan mereka yang diperoleh secara otodidak dan juga jumlah lembaga pendidikan dan pelatihan industri kreatif yang mampu membentuk tenaga kerja yang profesional yang diakui secara global masih sangat terbatas. Untuk itu, supaya dapat bersaing dengan SDM asing hal yang harus dilakukan adalah dengan menciptakan sumber daya manusia yang memadai, yang memiliki kreativitas, dan inovasi, serta juga dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.

7. Masyarakat Indonesia Masih Malu untuk Mengeksploitasi Lebih Luas.

Menurut Lidya Tarigan, salah satu Creative Director di Ogilvy & Mather Jakarta, masyarakat Indonesia masih malu-malu untuk mengeksploitasi lebih banyak dan lebih luas lagi. Indonesia adalah negara yang kaya, luas, dan bervariasi. Indonesia memiliki banyak potensi untuk dimanfaatkan dengan baik. Kreativitas itu berasal dari ide-ide yang pastinya bermacam-macam dan juga berbeda satu sama lainnya. Jadi, masyarakat Indonesia tidak perlu takut untuk menjadi berbeda dan unik dari yang lainnya.

Untuk menghadapi industri kreatif, kita harus lebih berani lagi dalam mengaplikasikan ide-ide kreatif yang kita miliki dan jangan pernah takut untuk menjadi berbeda. Indonesia memiliki segudang kekayaan alam dan keindahan alam yang bisa di eksploitasi lebih lagi. Perusahaan luar negeri banyak yang datang ke Indonesia untuk merekam atau mendokumentasikan keindahan alam Indonesia, lalu di publikasikan ke seluruh dunia dan pihak luar negeri mendapatkan banyak keuntungan . Sedangkan, Indonesia hanya mendapatkan beberapa persen keuntungan. Ketika dipikirkan kembali, jika Indonesia sendiri yang mengelola dan mempublikasikannya ke seluruh dunia, tentu saja ini akan menjadi keuntungan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia.

8. Kurangnya Kesadaraan untuk Bekerjasama antar Komunitas Kreatif

Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya manusia di sektor industrI kreatif, tetapi masih banyak saja komunitas yang ingin berjalan sendiri tanpa menyadari bahwa sebenarnya, jika antar komunitas bergabung, tentunya akan menciptakan produk yang lebih baik dan bervariasi.

9. Kurangnya Dukungan Pemerintah terhadap Pembiayaan Ekonomi Kreatif

Indonesia perlu dukungan besar pemerintah dalam menghadapi pembiayaan ekonomi kreatif nasional hingga global sehingga industri kreatif di Indonesia dapat melesat yang kemudian bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat. Karena seperti yang kita ketahui, Indonesia bermasalah dengan aspek pembiayaan, yaitu kurangnya dana untuk mengembangkan karya-karya maupun ide kreatif sehingga sulit bagi Indonesia untuk berkembang dan bersaing.

Source: Shutterstock
Source: Shutterstock

Untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada, pasti perlu adanya solusi yang dapat menopang perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia, yaitu melalui beberapa cara antara lain :

1. Ketersediaan tenaga kerja atau sumber daya manusia yang tinggi dengan kualitas yang belum maksimal dapat ditingkatkan kualitasnya dengan diadakan pelatihan, pembinaan, dan juga magang. Sehingga sumber daya manusia dengan kualitas kurang maksimal dapat memperoleh pelajaran dan bekal yang kemudian akan meningkatkan kualitas mereka.

2. Memberikan support, pembinaan, dan fasilitas yang memadai bagi pelaku usaha industri kreatif sehingga mereka dapat menampilkan ide-ide mereka menjadi sebuah karya kreatif yang menarik dan mampu bersaing di tengah perkembangan global.

3. Mendorong ide, kreativitas, keunikan pada ide-ide masyarakat dan kemudian mengaitkan ide-ide tersebut dengan kebudayaan lokal yang ada. Memanfaatkan keunikan, keragaman hayati, dan potensi sumber daya alam daerah, bisa berupa sejarah, budaya, dan tradisi masyarakat Indonesia sebagai sumber inspirasi ide-ide kreatif sehingga membentuk karya-karya yang tetap mencerminkan budaya Indonesia. Hal ini tentu bagus karena dapat mempertahankan budaya Indonesia dan juga dapat mengenalkan budaya Indonesia sehingga menjadi semakin dikenal secara luas.

4. Meningkatkan kemampuan menguasai teknologi, baik perangkat-perangkat teknologi dan lainnya sehingga sumber daya manusia di Indonesia dapat mengikuti perkembangan zaman dan memudahkan untuk mengakses informasi yang bermanfaat. Peran pemerintah dibutuhkan untuk memfasilitasi masyarakat Indonesia memperoleh dana yang kemudian berguna untuk memperoleh teknologi yang lebih modern.

5. Mengoptimalkan strategi dan aktitivas promosi produk ataupun hasil karya cipta masyarakat lokal sehingga dapat menghadapi kekuatan harga dan produk sejenis dari luar Indonesia.

6. Kelembagaan ekonomi kreatif harus tersebar di seluruh daerah di Indonesia sehingga ada kejelasan peraturan atau wewenang yang mengikat setiap pelaku usaha industri kreatif.

Source: ronaindonesia.com
Source: ronaindonesia.com

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa banyak tantangan-tantangan yang harus diatasi oleh industri ekonomi kreatif Indonesia dalam rangka mengikuti perkembangan ekonomi kreatif di tingkat global. Masyarakat Indonesia harus lebih membuka pikirannya tentang apa yang akan bernilai di masa yang akan datang, contohnya ekonomi kreatif sehingga ketika saat itu tiba, masyarakat Indonesia sudah siap untuk mengikutinya.

Di lain sisi, sudah banyak organisasi atau kumpulan orang yang mencoba untuk memberikan solusi untuk menghadapi tantangan tersebut. Sekarang adalah waktunya pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mendengarkan solusi tersebut agar bisa mengatasi tantangan-tantangan yang ada dan yang akan datang.

Kelompok 1:

1.  Johanes De Britto C W          (200907207 / KOM)

2. Widya Marcelina                     (200907210 / KOM)

3. Sem Darmawan                       (200907225 / KOM)

4. Adeline Federova Santoso  (200907252 / KOM)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun