Mohon tunggu...
Adeline Federova
Adeline Federova Mohon Tunggu... Lainnya - petite

take the risk or lose the chance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Ekonomi Kreatif Indonesia di Tengah Perkembangan Ekonomi Kreatif Global

22 Desember 2020   09:03 Diperbarui: 22 Desember 2020   09:44 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: ronaindonesia.com

Ini merupakan salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia dalam perkembangan ekonomi kreatif. Hal ini disebabkan karena banyak muncul nya Sumber Daya Manusia asing yang lebih bermutu, memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi, dan pemahaman yang sangat baik mengenai teknologi dan informasi daripada Sumber Daya Manusia di Indonesia. Hal ini terjadi pada banyak subsektor industri kreatif, dimana persaingan di pasar global bukan hanya mengandalkan harga dan kualitas, tetapi persaingan berdasarkan teknologi, inovasi, kreativitas dan imajinasi pada masyarakat.

Faktor yang menyebabkan adanya hambatan dalam perkembangan Sumber Daya Manusia di Indonesia, salah satunya adalah karena masih banyaknya tenaga kerja yang mengandalkan kemampuan mereka yang diperoleh secara otodidak dan juga jumlah lembaga pendidikan dan pelatihan industri kreatif yang mampu membentuk tenaga kerja yang profesional yang diakui secara global masih sangat terbatas. Untuk itu, supaya dapat bersaing dengan SDM asing hal yang harus dilakukan adalah dengan menciptakan sumber daya manusia yang memadai, yang memiliki kreativitas, dan inovasi, serta juga dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.

7. Masyarakat Indonesia Masih Malu untuk Mengeksploitasi Lebih Luas.

Menurut Lidya Tarigan, salah satu Creative Director di Ogilvy & Mather Jakarta, masyarakat Indonesia masih malu-malu untuk mengeksploitasi lebih banyak dan lebih luas lagi. Indonesia adalah negara yang kaya, luas, dan bervariasi. Indonesia memiliki banyak potensi untuk dimanfaatkan dengan baik. Kreativitas itu berasal dari ide-ide yang pastinya bermacam-macam dan juga berbeda satu sama lainnya. Jadi, masyarakat Indonesia tidak perlu takut untuk menjadi berbeda dan unik dari yang lainnya.

Untuk menghadapi industri kreatif, kita harus lebih berani lagi dalam mengaplikasikan ide-ide kreatif yang kita miliki dan jangan pernah takut untuk menjadi berbeda. Indonesia memiliki segudang kekayaan alam dan keindahan alam yang bisa di eksploitasi lebih lagi. Perusahaan luar negeri banyak yang datang ke Indonesia untuk merekam atau mendokumentasikan keindahan alam Indonesia, lalu di publikasikan ke seluruh dunia dan pihak luar negeri mendapatkan banyak keuntungan . Sedangkan, Indonesia hanya mendapatkan beberapa persen keuntungan. Ketika dipikirkan kembali, jika Indonesia sendiri yang mengelola dan mempublikasikannya ke seluruh dunia, tentu saja ini akan menjadi keuntungan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia.

8. Kurangnya Kesadaraan untuk Bekerjasama antar Komunitas Kreatif

Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya manusia di sektor industrI kreatif, tetapi masih banyak saja komunitas yang ingin berjalan sendiri tanpa menyadari bahwa sebenarnya, jika antar komunitas bergabung, tentunya akan menciptakan produk yang lebih baik dan bervariasi.

9. Kurangnya Dukungan Pemerintah terhadap Pembiayaan Ekonomi Kreatif

Indonesia perlu dukungan besar pemerintah dalam menghadapi pembiayaan ekonomi kreatif nasional hingga global sehingga industri kreatif di Indonesia dapat melesat yang kemudian bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat. Karena seperti yang kita ketahui, Indonesia bermasalah dengan aspek pembiayaan, yaitu kurangnya dana untuk mengembangkan karya-karya maupun ide kreatif sehingga sulit bagi Indonesia untuk berkembang dan bersaing.

Source: Shutterstock
Source: Shutterstock

Untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada, pasti perlu adanya solusi yang dapat menopang perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia, yaitu melalui beberapa cara antara lain :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun