Mohon tunggu...
Adeline Federova
Adeline Federova Mohon Tunggu... Lainnya - petite

take the risk or lose the chance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Ekonomi Kreatif Indonesia di Tengah Perkembangan Ekonomi Kreatif Global

22 Desember 2020   09:03 Diperbarui: 22 Desember 2020   09:44 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan adanya globalisasi, budaya asing dapat masuk ke Indonesia dan Indonesia juga tidak bisa menghambat masuknya budaya asing. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi pengembangan industri kreatif, khususnya pada budaya local. Dengan adanya budaya asing, masyarakat akan terpengaruh dengan budaya asing tersebut dan secara tidak sengaja mengakibatkan terkikisnya budaya lokal Indonesia sehingga produk-produk kreatif khas Indonesia pun akan kehilangan jati dirinya.

Dengan menyadari lebih awal apa yang akan terjadi, para pelaku industri kreatif harus berusaha meningkatkan karya-karyanya dan terus mempertahankan budaya lokal dengan memberikan ide baru yang membuat barang tersebut terlihat terinovasi. Karena sebenarnya, masuknya budaya asing tidak semuanya memberikan dampak buruk. Kita juga memperoleh banyak kemudahan, seperti teknologi dan lainnya. Namun, hal yang menjadi tantangan disini apakah masuknya pengaruh budaya asing dapat memperkokoh budaya lokal? Atau malah meruntuhkan?

3. Masih Rendahnya Apresiasi Masyarakat terhadap Profesi-profesi Kreatif

Hal ini merujuk pada pola pikir masyarakat yang sering menilai mengenai profesi. Apalagi orangtua yang selalu “cerewet” tentang profesi yang dijalani anak-anaknya. Masyarakat dan orangtua kebanyakan cenderung berpikir bahwa pekerjaan yang menjamin adalah profesi dokter, guru, pegawai negeri, dan lainnya. Terkadang ada pemikiran bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan seni tidak menjamin kemakmuran hidup.

Dalam industri kreatif, profesi-profesi kebanyakan mengaitkan seni di dalamnya. Maka dari itu, kita harus mengubah paradigma dan pemikiran itu dengan produktivitas para pelaku usaha industri kreatif untuk terus berkarya sehingga akan membawa hasil yang membuktikan bahwa industry kreatif memberikan pengaruh besar bagi kehidupan individu tersebut bahkan hingga negara Indonesia.

4. Standar Profesi

Hal ini merujuk pada kompetensi dan profesionalitas yang dimiliki dan dikuasai oleh suatu profesi. Profesi di bidang industri kreatif mengalami kesulitan untuk mendefinisikan dan menentukan indikator apa yang tepat untuk mengidentifikasikan tingkat kreativitas dan ukuran kompetensi dalam diri seseorang. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi pelaku industri kreatif untuk dapat menjelaskan ukuran standar kompetensi, skill, dan keahlian dari pekerja di dunia industri kreatif.

5. Bahan Baku

Dalam industri kreatif, bahan baku utama yang paling penting adalah kreativitas. Kreativitas yang dimiliki sumber daya manusia sangat penting untuk menghasilkan karya-karya yang out of the box. Kreativas adalah inti penting dari industri kreatif. Pelaku industri kreatif harus memiliki ide kreatif sehingga karya-karya yang diciptakan dapat menarik dan juga dapat bersaing. Namun, tetap membutuhkan bahan baku lainnya, seperti material produk dan lainnya.

Source: ideapers.com
Source: ideapers.com

6. Banyaknya Pesaing yang Berasal dari Luar Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun