Mohon tunggu...
adeliawahyusaputri
adeliawahyusaputri Mohon Tunggu... Perawat - mahasiswa

memasak, essay populer

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Edukasi Tentang Anemia Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil untuk Mencegah Anemia

24 November 2024   17:00 Diperbarui: 24 November 2024   17:04 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kelelahan, lemas, kulit pucat, sesak napas, pusing, dan detak jantung tidak teratur adalah beberapa gejalanya.

Jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen dalam sel darah merah) yang lebih rendah dari normal atau penurunan jumlah sel darah merah dalam tubuh adalah kondisi medis yang dikenal sebagai anemia. Hal ini menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke jaringan tubuh, sehingga dapat menimbulkan gejala seperti: - Kelelahan atau kelelahan - Kulit tipis atau selaput lendir Sesak napas, kelelahan, atau sakit kepala, dan detak jantung Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan anemia. , seperti kekurangan besi (juga dikenal sebagai anemia akibat kekurangan besi). Kekurangan vitamin B12 atau folat. Penyakit tulang belakang atau penyakit yang berlangsung lama. Dan akhirnya kehilangan darah, seperti yang terjadi akibat cedera atau darah berat selama menstruasi.

Terapi bergantung pada penyebabnya, seperti suplemen zat besi, vitamin, atau pengobatan untuk kondisi medis utama.

Dengan memberikan informasi tentang anemia kepada ibu hamil, mereka dapat meningkatkan kesehatan ibu dan bayi mereka. Beberapa manfaat yang dihasilkan dari pendidikan ini adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan Kesadaran dan Pengetahuan: Ibu hamil menjadi lebih sadar tentang risiko yang terkait dengan anemia, seperti komplikasi yang terkait dengan kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Mereka juga belajar tentang pentingnya makanan seperti asam folat dan zat besi, antara nutrisi lainnya, untuk mencegah anemia.

2. Pencegahan Anemia: Wanita hamil yang berpendidikan lebih cenderung mengikuti anjuran mengonsumsi makanan kaya zat besi (seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan). Mereka juga mungkin lebih sering mengonsumsi suplemen zat besi yang diberikan oleh petugas kesehatan.

3. Mengurangi Risiko Komplikasi: Pendidikan membantu mengurangi risiko komplikasi seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), perdarahan pasca melahirkan, dan kelelahan kronis pada ibu. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang tidak menderita anemia juga cenderung sehat.

4. Pola makan yang lebih baik---Setelah dididik, wanita hamil sering mengubah pola makan mereka, termasuk menghindari konsumsi makanan yang menghambat penyerapan zat besi, seperti teh atau kopi.

5. Pertemuan Antenatal yang Lebih Banyak---Pendidikan sering mendorong ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan medis lebih sering. Ini membantu mendeteksi anemia dan penyakit lain yang dapat muncul selama kehamilan lebih awal.

6. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi---Risiko kematian bayi dan ibu dapat dikurangi dengan mengurangi prevalensi anemia.

 7. Efek Langsa---Pendidikan meningkatkan kesadaran keluarga tentang pentingnya nutrisi, yang berdampak positif pada kesehatan ibu dan anak dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun