3. Neuroplastisitas
Neuroplastisitas merupakan kemampuan otak untuk memperbaiki koneksi dan menemukan jalur alternatif ke memori, emosi dan sistem fisik seperti kemampuan bicara. Â Saat otak mengalami kerusakan, otak akan menciptakan jalur baru untuk tetap berfungsi secara optimal. Dalam hal ini musik mampu menstimulasi otak untuk menciptakan jalur baru sebagai upaya perbaikan.
Studi dari Universitas Newcastle, Australia, membuktikan bahwa musik populer sering digunakan untuk mendampingi pasien dengan kerusakan pada otak. Yang mana hasilnya, musik tersebut dapat menghubungkan pasien tersebut pada memori yang sebelumnya tidak dapat diakses.
4. Meningkatkan fokus
Sebagian orang mendengarkan musik untuk meningkatkan fokus. Sebab, nyatanya musik mampu mengaktifkan, mempertahankan, dan memperbaiki fokus seseorang. Ini dibuktikan melalui sebuah studi yang dilakukan oleh Stanford University School of Medicine, yang mana studi tersebut menginvestigasi hubungan antara musik dan pikiran seseorang. Hasil yang didapatkan dari studi tersebut ialah bahwasanya mendengarkan musik mampu membantu otak untuk mengantisipasi kegiatan dan mempertahankan fokus yang lebih baik.
Meskipun musik yang didengar dapat mempengaruhi suasana hati pendengarnya, namun kita juga perlu waspada ketika mengalami perubahan suasana hati secara drastis. Karena hal tersebut bisa jadi tanda adanya gangguan psikologis seseorang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H