Mohon tunggu...
Adelia Putri Mulyani
Adelia Putri Mulyani Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Saya sangat menyukai hal-hal yang berbau seni dan musik

Selanjutnya

Tutup

Music

Musik Dapat Mempengaruhi Suasana Hati, Benarkah?

18 Desember 2023   09:14 Diperbarui: 18 Desember 2023   10:12 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jaemin dan Haechan NCT Dream (source: Instagram @nct_dream

Pernahkah anda merasa begitu larut dalam musik yang sedang didengarkan? Meskipun suasana hati anda sedang baik, tetapi anda tetap dapat merasakan kesedihan ketika mendengar musik yang bertempo lambat dan bernada sedih, begitupun sebaliknya? Apakah benar musik dapat mempengaruhi suasana hati atau mood kita?

Bagi sebagian besar orang, musik merupakan kebutuhan yang tidak pernah lepas dari kehidupannya. Di mana pun ia berada, kapanpun waktunya, dan apapun aktivitasnya, musik selalu menemani hari-harinya. Bahkan terkadang suasana hati atau moodnya dipengaruhi oleh musik yang didengar.

Hal tersebut tenyata pernah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang mana mengungkapkan bahwa musik dapat mempengaruhi hati seseorang. Didalam sebuah studi yang di publikasikan oleh Journal of Positive Psychology menemukan fakta bahwa musik up-beat dapat memperbaiki dan meningkatkan perasaan bahagia seseorang. Pada studi lain yang dipublikasikan dalam World Jurnal of Psychiatry juga menemukan bahwa terapi musik dapat mengurangi depresi dan kecemasan sehingga mampu memperbaiki mood, serta kualitas hidup. Maka tidak heran jika banyak orang yang menaikan moodnya melalui musik.

Namun kita semua pasti merasa penasaran, bagaimana musik mempengaruhi suasana hati atau mood kita? Mari kita cari jawabannya disini yuk!

1. Musik mendorong produksi kadar Dopamin pada otak

Dopamin adalah senyawa kimia dalam otak yang berfungsi sebagai penghubung sesama sel saraf dan sel otot. Senyawa ini akan terproduksi ketika kita merasakan kepuasan hingga berakhir dengan perasan senang, semangat, dan terstimulasi. Menurut laman WebMD, dopamin dapat membantu kita untuk berjuang atau bekerja keras, fokus, dan bergembira.

Pada awal tahun 2011, seorang peneliti dari McGill University di Montreal pernah melakukan riset tentang reaksi dopamin terhadap musik yang didengar seseorang. Hasil yang ia temukan bahwa kadar dopamin meningkat 9% lebih tinggi ketika responden mendengarkan lagu yang disukainya. Sehingga, betul bahwa musik dapat mendorong produksi kadar dopamin yang bisa membuat kita merasa senang.

2. Merangsang Hippocampus

Dilansir dari laman Verywell Mind, Hippocampus adalah formasi kecil melengkung di otak yang punya peranan penting dalam pembentukan, pengaturan, dan penyimpanan ingatan baru serta pembelajaran dan tingkat emosi seseorang.

Ketika kamu mendengar musik, bagian yang dianggap sebagai unit pemrosesan pusat otak ini akan ikut terangsang. Lantas karena hippocampus dapat menghubungkan sensasi dan emosi tertentu pada ingatanmu, kamu bisa begitu saja teringat pada suatu momen atau memori pribadi yang berkaitan dengan lagu tersebut.

3. Neuroplastisitas

Neuroplastisitas merupakan kemampuan otak untuk memperbaiki koneksi dan menemukan jalur alternatif ke memori, emosi dan sistem fisik seperti kemampuan bicara.  Saat otak mengalami kerusakan, otak akan menciptakan jalur baru untuk tetap berfungsi secara optimal. Dalam hal ini musik mampu menstimulasi otak untuk menciptakan jalur baru sebagai upaya perbaikan.

Studi dari Universitas Newcastle, Australia, membuktikan bahwa musik populer sering digunakan untuk mendampingi pasien dengan kerusakan pada otak. Yang mana hasilnya, musik tersebut dapat menghubungkan pasien tersebut pada memori yang sebelumnya tidak dapat diakses.

4. Meningkatkan fokus

Sebagian orang mendengarkan musik untuk meningkatkan fokus. Sebab, nyatanya musik mampu mengaktifkan, mempertahankan, dan memperbaiki fokus seseorang. Ini dibuktikan melalui sebuah studi yang dilakukan oleh Stanford University School of Medicine, yang mana studi tersebut menginvestigasi hubungan antara musik dan pikiran seseorang. Hasil yang didapatkan dari studi tersebut ialah bahwasanya mendengarkan musik mampu membantu otak untuk mengantisipasi kegiatan dan mempertahankan fokus yang lebih baik.

Meskipun musik yang didengar dapat mempengaruhi suasana hati pendengarnya, namun kita juga perlu waspada ketika mengalami perubahan suasana hati secara drastis. Karena hal tersebut bisa jadi tanda adanya gangguan psikologis seseorang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun