Mohon tunggu...
Adelia Putri
Adelia Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Kajian Ekonomi Islam pada Madzab "Mainstream"

27 Februari 2018   18:42 Diperbarui: 27 Februari 2018   18:47 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan Rasulullah pernah bersabda bahwasannya manusia tidak akan pernah puas. Bila ia diberikan emas satu lembah, maka ia akan meminta emas dua lembah. Bila diberikan dua lembah, ia akan meminta tiga lembah dan seterusnya sampai ia masuk dalam liang kubur.

Dengan demikian, pandangan mazhab ini tidak jauh beda dengan pandangan ekonomi konvensional tetapi yang membedakan perbedaan tersubut terletak dalam cara menyelesaikan masalah tersebut.misalnya masalah kelangkaan sumber dayalah yang menjadi penyebab munculnya masalah ekonomi.

Dilema dengan sumber daya yang terbatas versus keinginan yang tak terbatas memaksa manusia untuk melakukan pilihan- pilihan atas keinginannya. Kemudian manusia membuat skala prioritas pemenuhan keinginan, dari tingkat yang paling penting hingga tingkat yang kurang penting.Dalam ekonomi konvensional, pilihan dan penentuan skala prioritas dilakukan berdasarkan selera individu. 

Manusia boleh mempertimbangkan tuntutan agama, boleh juga mengabaikannya. Tetapi dalam ekonomi islam, keputusan pilihan ini tidak dapat dilakukan semaunya saja. Perilaku manusia dalam segala aspek kehidupannya termasuk ekonomi selalu dipandu oleh Allah melalui Al- quran dan as sunnah.

Tokoh-tokoh yang bermazhab ini antara lain :

1. M. Umer Chapra

M. Umer Chapra lahir di Bombay India, 1 Februari 1933, umur 84 tahun. M. Umer Chapra ini adalah salah satu ekonom kontemporer muslim yang paling terkenal pada zaman modern ini di timur dan barat dan merupakan ahli ekonomi yang memiliki pengalaman mengajar dan meneliti bidang ekonomi.

Umer chapra misalnya berpendapat bahwa usaha mengembangkan ekonomi islam bukan berarti memusnahkan semua hasil analisis yang baik dan sangat berharga yang telah dicapai oleh ekonomi konvensional selama lebih dari seratus tahun terakhir.

2. M.A. Mannan

M. Abdul Mannan lahir di Bangladesh tahun 1918. M. Abdul Mannan adalah seseorang guru besar di Islamic Research and Training Institute, Islamic Development Bank, Jeddah, termasuk salah satu pemikir ekonomi Islam kontemporer yang cukup menonjol. Hal ini dapat dilihat dari banyak karya tulis yang telah dihasilkan, salah satu karya tulisnya adalah Islamic Economics : Theory and Practive yang terbit pada tahun 1970 dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

M.A.Manna merumuskan mengenai definisi ekonomi islam yaitu Islamic economics is a social which studies the economics problem of a people imbued with the values of islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun