Ia menuturkan, peran diplomat perempuan sangat signifikan dalam pencapaian Kemenlu, terutama di bidang perlindungan WNI. Dia pun menekankan perlunya mengapresiasi peran para diplomat perempuan dalam membantu pekerjaan ini.Â
Mengubah paradigma
Meski demikian, peran perempuan bisa menjadi lebih maksimal jika para perempuan sendiri mengubah paradigmanya. Menlu Retno pernah berujar agar perempuan ikut melawan paradigma lama.Â
Menurutnya, perempuan modern saat ini harus maju dan wajib hukumnya mendapatkan kesetaraan hak serta ruang yang sama dengan kaum laki-laki. Mengubah paradigma penting karena perempuan bukan hanya punya hak yang sama, tapi juga peluang yang sama.
Retno mengatakan kesetaraan gender bukan hanya soal keadilan, namun harus dipastikan hak dan kewajibannya sama. Dia meyakini bahwa perubahan paradigma ini mampu berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa.
Semua itu, lanjut dia, dilakukan untuk membawa kesejahteraan kepada perempuan yang justru menjadi tumpuan dalam memperkuat ketahanan masyarakat.Â
Retno menyebut, sekitar 71% tenaga kesehatan dunia di garis depan adalah perempuan, bahkan 60% UMKM yang memproduksi alat-alat kesehatan atau barang yang diperlukan saat pandemi juga adalah perempuan.Â
Ini menjadi bukti, perempuan juga mampu berkontribusi tak hanya kepada keluarga dan masyarakat, tetapi juga bagi perekonomian bangsa serta perdamaian dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H