Mohon tunggu...
Adeliana
Adeliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Membuat kerajinan dan suka Filsafat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Orientalisme: Antagonistik Barat dan Timur

20 Desember 2022   21:30 Diperbarui: 20 Desember 2022   21:38 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Orang Barat yang sedang dalam keterpurukan mencoba bangkit dan berniat belajar ke dunia Timur tepatnya di Andalusia dengan motif yang berbeda- beda. Ada yang murni berniat untuk belajar yang biasa disebut dengan orientalis moderat bahkan dia istikomah di jalan Allah SWT kemudian dia masuk Islam dan ada juga yang berniat untuk menjatuhkan dunia Timur untuk membalaskan dendam yang ditimbulkan dari beberapa faktor.

Nah, orientalis ini yang sangat bahaya yang berusaha merusak akidah umat Islam dengan mempertanyakan Al-Quran, Nabi dan juga ajarannya, dan orientalis jenis ini biasa disebut dengan orientalis ekstrim. 

Para pendeta Barat mengunjungi Andalusia bermaksud mempelajari Islam dengan menerjemahkan Alquran dan buku-buku berbahasa Arab ke dalam bahasa mereka serta berguru kepada ulama-ulama Islam dan mempelajari berbagai disiplin ilmu, khususnya filsafat, kedokteran, dan metafisika.

Beberapa pendeta yang datang ke Andalusia yaitu: Seorang pendeta Perancis bernama Gerbert, yang terpilih sebagai pemimpin gereja Roma tahun 999 M, serta Pendeta Petrus (1092-1187) dan Pendeta Geraldi Krimon (1114-1187).

Sepulangnya para pendeta tersebut ke negaranya, mereka menyebarkan buku-buku Arab dan karangan-karangan ulama terkenal Islam. Kemudian mereka mendirikan sekolah-sekolah yang mengkaji Islam, seperti madrasah Islam Badawiy dan sekolah-sekolah Islam lainnya.

Mereka juga mendirikan universitas di Barat dan menjadikan buku-buku karangan ulama Islam sebagai rujukan utama dan sumer yang asli lebih kurang selama 6 abad.

Menjelang abad ke-18, abad dimana orang-orang Barat menguasai dunia Islam dan kerajaan-kerajaannya, para pemikir Barat mulai menyebarkan paham orientalisme melalui jurnal-jurnal yang diterbitkan diseluruh penjuru negara dan kerajaan Barat. Pada tahun 1873 digelar muktamar orientalis pertama di Paris.

Muktamar serupa terus diselenggrakan sebagia wadah pertemuan para orientalis dan wadah pengkajian isu-isu terhangat dunia Timur, baik dari sisi perkembangan keagamaan maupun peradaban dunia Timur. Oleh karena itu, orientalisme merupakan gerakan yang telah lama mengakar dan terus berkembang merongrong  dunia Islam hingga hari ini. 

Beberapa banyak faktor-faktor pendorong yang memotifasi para orientalis untuk berkecimpung dalam studi ketimuran yaitu: Pertama, faktor agama yang berawal dari perang salib dan upaya kristenisasi.

Kedua. Faktor Kolonialisme dan Imperialisme dimana mereka mempelajari dunia Timur dan mencari kelemahan yang nntinya akan menjadi sebuah senjata bagi mereka dalam berbagai aspek.

Ketiga, Faktor politik yang mana mereka berambisi untuk menjadi negara yang punya kekuatan besar dan berpengaruh di dunia dengan membangun duta -- duta disetiap negara jajahannya untuk mengontrol dan memantau perkembangan yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun