Mohon tunggu...
Adelia Monica
Adelia Monica Mohon Tunggu... Sales - Sales and Marketing

Saat ini saya bekerja di sebuah perusahaan penyedia ayam, selain itu saya juga sedang melanjutkan kuliah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Permen Marshmallow dengan Penambahan Kolagen Sebagai Pangan Fungsional

31 Januari 2025   19:00 Diperbarui: 31 Januari 2025   19:22 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I. PENDAHULUAN

Permen marshmallow merupakan salah satu produk pangan yang populer di berbagai kalangan, terutama anak-anak dan remaja. Namun, sebagian besar marshmallow yang beredar di pasaran saat ini hanya berfungsi sebagai makanan ringan tanpa manfaat kesehatan tambahan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat, inovasi dalam industri pangan menjadi sangat penting untuk menciptakan produk yang tidak hanya lezat tetapi juga memberikan manfaat fungsional bagi kesehatan (Setyaningsih & Prabowo, 2021). Oleh karena itu, pengembangan marshmallow sebagai pangan fungsional menjadi peluang yang menarik untuk dikaji lebih lanjut.

Pangan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang mengandung komponen aktif biologis yang dapat memberikan manfaat kesehatan di luar fungsi nutrisinya (Winarno, 2018). Penelitian menunjukkan bahwa beberapa bahan alami, seperti serat pangan, probiotik, dan antioksidan, dapat ditambahkan ke dalam makanan untuk meningkatkan manfaat kesehatannya (Rahmawati et al., 2020). Misalnya, penambahan serat pangan pada produk makanan ringan dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mengontrol kadar gula darah (Yuliana & Permana, 2019). Dengan demikian, inovasi marshmallow yang diperkaya dengan bahan-bahan fungsional dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen yang ingin mengonsumsi camilan sehat.

Salah satu bahan yang dapat digunakan dalam inovasi marshmallow fungsional adalah kolagen, yang dikenal memiliki manfaat bagi kesehatan kulit dan sendi (Suryani et al., 2022). Kolagen merupakan protein struktural utama dalam tubuh manusia dan banyak ditemukan pada jaringan ikat (Gomez-Guillén et al., 2011). Studi menunjukkan bahwa konsumsi kolagen secara rutin dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan dini (Proksch et al., 2014). Oleh karena itu, penambahan kolagen pada marshmallow tidak hanya meningkatkan nilai gizinya, tetapi juga memberikan manfaat estetika bagi konsumen yang peduli dengan kesehatan kulit.

Selain kolagen, probiotik juga dapat menjadi pilihan bahan tambahan yang menarik dalam inovasi marshmallow fungsional. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dapat memberikan manfaat kesehatan dengan meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus (Sanders et al., 2019). Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi probiotik dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko gangguan pencernaan, dan bahkan berkontribusi terhadap kesehatan mental (Romo et al., 2021). Oleh karena itu, marshmallow yang mengandung probiotik dapat menjadi alternatif camilan sehat yang mendukung kesehatan pencernaan dan imunitas.

Semakin berkembangnya teknologi pangan dan meningkatnya permintaan akan produk sehat, inovasi marshmallow sebagai pangan fungsional memiliki potensi besar untuk diterima oleh pasar. Kombinasi bahan-bahan fungsional seperti kolagen, probiotik, dan serat pangan dapat menjadikan marshmallow sebagai camilan yang tidak hanya lezat tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Kajian lebih lanjut mengenai formulasi, kestabilan, serta efektivitas dari marshmallow fungsional ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan benar-benar memberikan manfaat yang diharapkan.

II. PEMBAHASAN

Potensi Marshmallow sebagai Pangan Fungsional

Marshmallow merupakan makanan ringan yang umumnya terbuat dari campuran gula, gelatin, dan udara sehingga menghasilkan tekstur yang kenyal dan lembut (Putri & Susilo, 2021). Namun, kandungan gizi pada marshmallow konvensional masih terbatas, terutama karena sebagian besar terdiri dari gula sederhana yang berisiko meningkatkan kadar gula darah jika dikonsumsi berlebihan (Widyastuti et al., 2020). Oleh karena itu, inovasi marshmallow sebagai pangan fungsional dengan menambahkan bahan-bahan bernutrisi tinggi menjadi solusi yang menarik bagi industri pangan.

Pangan fungsional memiliki manfaat kesehatan yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis dan meningkatkan kesejahteraan tubuh (Hartati et al., 2019). Salah satu bahan yang dapat digunakan dalam pengembangan marshmallow fungsional adalah serat pangan yang diperoleh dari sumber alami seperti tepung umbi-umbian atau ekstrak rumput laut (Sari & Yulianto, 2022). Studi menunjukkan bahwa konsumsi serat pangan dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, dan meningkatkan rasa kenyang sehingga berpotensi mencegah obesitas (Widodo & Ardiansyah, 2021).

Inovasi Bahan Tambahan dalam Marshmallow Fungsional

Beberapa bahan tambahan dapat digunakan untuk meningkatkan nilai fungsional marshmallow, di antaranya adalah kolagen, probiotik, dan antioksidan alami. Kolagen merupakan protein yang berperan dalam menjaga elastisitas kulit, kesehatan sendi, serta mempercepat proses regenerasi sel (Nurhayati et al., 2020). Studi menunjukkan bahwa sumber kolagen dapat berasal dari ikan air tawar maupun sapi, yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam marshmallow untuk meningkatkan manfaat kesehatannya (Rahmadhani & Widiastuti, 2021).

Selain kolagen, probiotik juga menjadi salah satu bahan yang dapat ditambahkan ke dalam marshmallow fungsional. Probiotik, seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, memiliki manfaat dalam meningkatkan kesehatan usus, menjaga keseimbangan mikrobiota usus, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh (Haryanto et al., 2018). Penelitian menunjukkan bahwa marshmallow yang diperkaya dengan probiotik tetap dapat mempertahankan stabilitas mikroorganisme hidup selama penyimpanan, terutama jika dikombinasikan dengan bahan prebiotik seperti inulin atau pati resisten (Yunita & Suyanto, 2022).

Penambahan antioksidan alami seperti flavonoid dari ekstrak teh hijau atau antosianin dari buah bit juga dapat meningkatkan manfaat kesehatan marshmallow. Antioksidan berperan dalam menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini serta berbagai penyakit degeneratif (Nugroho & Lestari, 2021). Dengan menggabungkan berbagai bahan tersebut, inovasi marshmallow fungsional tidak hanya memberikan pengalaman konsumsi yang lebih sehat, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan pasar yang semakin sadar akan pentingnya gaya hidup sehat.

Aspek Teknologi dan Kualitas Produk

Dalam pengembangan marshmallow fungsional, aspek teknologi pengolahan sangat berpengaruh terhadap tekstur, rasa, serta daya tahan produk. Salah satu tantangan utama adalah menjaga stabilitas bahan tambahan seperti probiotik dan kolagen selama proses produksi yang melibatkan suhu tinggi (Arifin et al., 2020). Teknologi enkapsulasi menjadi solusi yang dapat diterapkan untuk melindungi kandungan probiotik sehingga tetap aktif hingga dikonsumsi (Prasetyo et al., 2021).

Pemilihan pemanis juga menjadi faktor penting dalam formulasi marshmallow fungsional. Penggunaan pemanis alami seperti stevia atau madu dapat menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan dengan gula pasir, yang sering dikaitkan dengan risiko diabetes dan obesitas (Sari et al., 2019). Studi menunjukkan bahwa kombinasi pemanis alami dengan serat pangan dapat meningkatkan tekstur dan rasa marshmallow tanpa mengurangi manfaat kesehatannya (Mulyani & Rahmawati, 2022).

Kualitas produk juga sangat bergantung pada karakteristik fisik dan kimia dari marshmallow yang dihasilkan. Beberapa parameter penting yang harus diperhatikan dalam inovasi ini meliputi kelembutan, daya kembang, serta daya simpan marshmallow (Handayani et al., 2020). Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gelatin dari sumber nabati seperti agar-agar dan karagenan dapat memberikan tekstur yang mirip dengan marshmallow konvensional, tetapi lebih sehat dan ramah bagi konsumen vegetarian (Lestari et al., 2022).

Prospek Pasar dan Tantangan Pengembangan

Tren pasar menunjukkan bahwa minat terhadap produk pangan fungsional terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan (Iskandar & Nugraha, 2021). Konsumen kini tidak hanya mencari makanan yang lezat, tetapi juga memiliki manfaat tambahan bagi tubuh. Produk seperti marshmallow fungsional dapat menjadi pilihan yang menarik bagi segmen pasar yang peduli dengan kesehatan, termasuk anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang ingin menjaga pola makan seimbang.

Meskipun prospek pasar cukup menjanjikan, tantangan dalam pengembangan marshmallow fungsional masih cukup besar. Salah satu kendala utama adalah biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan marshmallow konvensional, terutama karena penggunaan bahan tambahan berkualitas tinggi seperti probiotik dan kolagen (Putra et al., 2020). Selain itu, regulasi mengenai klaim kesehatan dalam produk pangan juga harus diperhatikan agar tidak menyesatkan konsumen dan tetap sesuai dengan standar yang berlaku (Susanto & Dewi, 2022).

Dengan adanya tantangan ini, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan formulasi dan teknologi produksi agar produk marshmallow fungsional dapat diproduksi secara efisien dengan harga yang kompetitif. Selain itu, strategi pemasaran yang tepat, seperti edukasi konsumen mengenai manfaat pangan fungsional, dapat membantu meningkatkan daya tarik dan penerimaan produk ini di masyarakat.

III. PENUTUP

Inovasi marshmallow sebagai pangan fungsional memiliki potensi besar dalam industri makanan sehat dengan menawarkan manfaat tambahan bagi kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan pencernaan, menjaga elastisitas kulit, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Meskipun menghadapi tantangan dalam formulasi, stabilitas bahan aktif, dan biaya produksi, pengembangan teknologi pangan yang tepat serta edukasi kepada konsumen dapat meningkatkan daya saing produk ini di pasar. Dengan dukungan riset, regulasi yang jelas, serta kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah, marshmallow fungsional dapat menjadi alternatif camilan sehat yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

 

Arifin, Z., Rahman, D., & Prasetya, D. (2020). Teknologi enkapsulasi probiotik dalam produk pangan. Jurnal Teknologi Pangan, 15(1), 34-45.

Handayani, M., Putra, F. R., & Nugroho, D. (2020). Evaluasi karakteristik fisik dan kimia marshmallow berbasis gelatin nabati. Jurnal Sains Pangan, 10(2), 56-65.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun