Mohon tunggu...
adelia meilani
adelia meilani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN SMH BANTEN

"HIDUP TIDAK SELALU TENTANG MELEBARKAN LENGAN MENERIMA KEDATANGAN, TETAPI JUGA TENTANG MELEPAS PELUKAN MERELAKAN KEPERGIAN"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu-isu Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia

13 Juni 2022   16:21 Diperbarui: 13 Juni 2022   16:31 6928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini, perusahaan dunia berupaya mengenali inti perkara pada mengelola SDM & menciptakan struktur manajemen SDM dunia yg sinkron karakter Lokal. Perusahaan agresif meninjau ulang taktik & metode melatih karyawan dan sistem manajemen SDM seiring menggunakan permintaan pasar yg terus berubah secara signifikan. Inisiatif ini adalah taktik jangka panjang perusahaan yg diharapkan sanggup menciptakan landasan primer mengelola SDM yg berdampak terhadap bisnis & daya saing perusahaan pada kancah dunia. 

Di Indonesia, jumlah perusahaan yg berekspansi & mengembangkan bisnisnya pada luar negeri itu semakin poly menggunakan menciptakan cabang pada mancanegara buat mendorong kapabilitas manufaktur dan memperluas penjualan ke pasar dunia. Manajemen perusahaan bisa mengatasi aneka macam tantangan, seperti membentuk daya saing yg kompetitif, berinovasi, & memperbaiki kualitas produk. 

Menurut Toshihiro Fujiwara, Management Director menurut QUNIE, perusahaan konsultan milik NTT Data Group pada Jepang, mencermati tantangan yg dihadapi perusahaan itu terkait kepegawaian & kurangnya pengalaman manajemen talenta lokal. Kendala itu adalah hal yg menonjol sebagai akibatnya sebagai kendala pada menjalankan usaha yg berkesinambungan. "Sebagai contoh, bagi perusahaan Jepang merupakan hal yg biasa buat menempatkan karyawan tanpa pengalaman sebagai manajer atau manager menengah buat menduduki posisi manajerial pada struktur anak perusahaan. Oleh karenanya, para karyawan yg nir menguasai secara spesifik keahlian manajemen perusahaan & manajemen SDM, hanya akan sebagai pelaksana manajemen saja," istilah Fujiwara pada rilisnya pada Jakarta, baru-baru ini. 

Selain itu, kurangnya penghargaan bagi para karyawan berprestasi akan menghipnotis motivasi & akan menyebabkan mereka lari ke perusahaan pesaing menggunakan budaya penghargaan yg lebih baik. "Untuk kelangsungan proses berkembangnya usaha, sangat krusial buat meninjau ulang prosedur & mengoptimalkan manajemen SDM, keliru satunya menggunakan mempertimbangkan program penghargaan, sistem evaluasi, sistem penilaian, & jalur karir, selain memperbaiki pendidikan & pelatihan," ucap Fujiwara.

Menurut survei Federasi Bisnis Jepang pada bulan Maret 2016, topik yg berkaitan menggunakan SDM berada pada daftar tantangan primer pada hukuman manajemen perusahaan pada taraf dunia. Federasi Bisnis Jepang menempatkan berita kecepatan perkembangan & aplikasi taktik SDM dunia nir bisa mengimbangi perkembangan usaha dunia menjadi berita yg menempati peringkat teratas pada survei yg melibatkan 63% responden, diikuti menggunakan berita retensi manajemen zenit  pada cabang luar negeri & ketidakpahaman tempat kerja sentra akan situasi & manajemen kepegawaian yg diharapkan cabang perusahaan pada luar negeri. "Kita memahami bahwa perusahaan menghadapi poly tantangan pada manajemen SDM, tetapi perusahaan masih belum bisa tahu latar belakang pertarungan atau mempunyai metode yg sempurna buat menyelesaikannya," celoteh Fujiwara. 

Hal yg krusial dilaksanakan tempat kerja sentra & cabang perusahaan pada luar negeri merupakan berafiliasi menggunakan baik & membentuk prosedur yg sesuai menggunakan ciri lokal. Kebutuhan buat mengindentifikasi konflik lokal menggunakan berkomunikasi menggunakan karyawan & manajer lokal, dan dalam waktu yg sama memprioritaskan tindakan implementasi pada menanggulangi berbagai kendala. Menjawab tantangan & kasus tersebut, keliru satu solusi yg dimiliki QUNIE merupakan sebuah metodologi yg dimulai menggunakan mengidentifikasi dilema primer & merancang solusi pada rentang saat satu sampai 2 bulan, dilanjutkan menggunakan aplikasi solusi kunci yg didasarkan  dalam prioritas bisnis. "Metodologi ini telah berhasil kami lakukan terhadap klien-klien yg secara spesifik menghadapi tantangan pada pengelolaan asal daya manusia," Yang terpenting, lanjut Fujiwara, merupakan tahu inti kasus supaya bisa menyiapkan solusi yg efektif & efisien.

Quote of The Day

Yakinkan dengan IMAN
Sampaikan dengan ILMU
Usahakan dengan AMAL

# Dr.H.SyaefulBahri, CHCM #

Artikel ini dibuat oleh :

Nama  : Adelia Meilani

Nim : 191410170

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun