Adelia Clarista Buena - 1407622068
Tugas kajian ips dalam perspektif global
    Populasi manusia yang kian bertambah pertahunnya dan meningkatnya jumlah konsumsi ikan yang menjadi suatu ancaman keberlanjutan ekosistem laut hal ini menyebabkan konsumsi ikan kian meningkat, sementara stok ikan global terus menurun . jumlah stok ikan yang ditangkap secara berlebihan secara global telah meningkat tiga kali lipat dalam setengah abad dan saat ini melewati dunia perikanan yang dinilai telah melampaui batas biologisnya . Padahal, lautan tak selamanya mampu menopang permintaan yang terus meningkat. Ketika populasi manusia terus tumbuh, konsumsi ikan pun melonjak yang mengakibatkan krisis pangan Karena Ketahanan pangan yang disebabkan oleh penangkapan ikan yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya krisis pangan dalam jangka waktu yang lama setelahnya. Penangkapan ikan berlebihan sendiri dilakukan dengan menangkap seluruh ikan tak terkecuali ikan kecil maupun besar. Hal itu dapat menyebabkan punahnya spesies ikan akibat tidak adanya seleksi yang efektif atas kriteria ikan yang akan ditangkap. Penangkapan ikan kecil atau bayi ikan juga dapat menyebabkan spesies ikan dapat punah karena tidak adanya regenerasi dari spesies ikan tersebut.
Punahnya spesies ikan dapat mempengaruhi rantai kepunahan ekosistem ikan di cakupannya. Dampak tersebut juga berdampak pada manusia yang menyebabkan hilangnya salah satu sumber protein makanan mereka. Jika hal tersebut dilakukan secara berkelanjutan, dapat menyebabkan krisis pangan bagi umat manusia. Serta ekploitasi penangkapan ikan yang berlebihan termasuk faktor pendorong penurunan populasi satwa liar laut yang paling signifikan. Penangkapan ikan pada dasarnya tidak berdampak buruk bagi lautan, kecuali ketika kapal menangkap ikan lebih cepat daripada kemampuan untuk mengisi kembali persediaan ikan, hal ini termasuk penangkapan ikan secara berlebihan.
Salah satu sumber pangan yang penting bagi dunia adalah laut. Laut menyediakan sekitar 20% protein hewani yang dikonsumsi manusia. Namun, praktik eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan dapat mengancam ketersediaan pangan dari laut. Praktik eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan meliputi sebagai berikut:
1. Eksploitasi berlebihan secara kuantitas seperti pemanfaatan sumber daya laut melebihi daya dukung ekosistem. Hal ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk yaitu
- Penangkapan ikan secara berlebihan yang dilakukan baik oleh nelayan tradisional maupun industri. Hal ini dapat menyebabkan penurunan stok ikan, bahkan kepunahan.
- Pemanfaatan terumbu karang secara berlebihan seperti untuk konstruksi, pariwisata, atau pengambilan karang hidup tanpa adanya budidaya melestarikan hal ini yang dapat menyebabkan kerusakan dan bahkan kehancuran terumbu karang.
- Pemanfaatan mangrove secara berlebihan yaitu seperti untuk tambak, perkebunan, atau pemukiman. Hal ini pula dapat menyebabkan degradasi mangrove dan hilangnya fungsi ekologisnya.
2. Eksploitasi berlebihan secara kualitas seperti pemanfaatan sumber daya laut yang tidak memperhatikan kelestariannya dan dapat terjadi dalam berbagai bentuk sebagai berikut:
- Pemanfaatan bahan kimia dan limbah berbahaya dalam mengambil sumber daya laut seperti bahan peledak, pestisida, dan limbah industri, yang dapat mencemari perairan laut.
- Pemanfaatan sumber daya laut secara destruktif yaitu seperti dengan menggunakan alat tangkap yang merusak, seperti bom ikan dan trawl secara berlebihan.
- Pemanfaatan sumber daya laut yang tidak berkelanjutan dengan cara pemanfaatan ikan di bawah ukuran layak tangkap atau pemanfaatan sumber daya yang tidak memperhitungkan masa pemulihan nya
     Maka dari itu eksploitasi terhadap sumber daya laut secara berlebih menimbulkan berbagai dampak negatif baik terhadap lingkungan, ekonomi, maupun sosial.
Dampak lingkungan yang dapat terjadi antara lain:
- Kerusakan ekosistem yaitu kerusakan terumbu karang, mangrove, dan padang lamun.
- Kepunahan berbagai jenis biota laut.