Mohon tunggu...
Adelia TriEka
Adelia TriEka Mohon Tunggu... Freelancer - Pengelana

Amuk itu adalah Angkara dungu yang gemar memangsa hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Simbol yang Telah Mati

13 Desember 2018   12:42 Diperbarui: 13 Desember 2018   13:01 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih di sini dengan pemikiran yang mati

saat nada-nada tak lagi menyuarakan kita

bait sepi

harapan menguap di udara

resah bersama angan 

di balik resah; menggantung.

Bila begitu sederhana

merumuskan rindu

serupa menunggu pagi yang tak kunjung selesai

kemudian

haruskan waktu kugaris bawahi? Sedangkan orang-orang telah bertukar kelakar

dengan meminum air mataku.

Dear, duhai 

percintaan kita terbelah pembatasan jiwa

seberangku dan seberangmu 

ada lautan pencipta asin

hingga seluruh napas karam 

bahkan sebelum mampu melihat kejora.

Bekasi, 13 Desember 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun