Mohon tunggu...
Adelia
Adelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Haluoleo

Saya adalah mahasiswa di Universitas Haluoleo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Evolusi Penggunaan Basis Data dalam Sektor E-Commerce: Studi Kasus Aplikasi Shopee

13 September 2024   16:56 Diperbarui: 13 September 2024   17:06 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian dan Konsep Dasar Basis Data

Basis data, atau yang lebih dikenal dengan istilah database, berasal dari dua kata: basis dan data. Data adalah catatan atas kumpulan fakta yang mewakili suatu objek, biasanya bersifat mentah dan tanpa konteks. Sedangkan basis berarti tempat berkumpulnya objek atau representasi objek (Jayanti & Sumiari, 2018). Dalam sistem komputer, basis data didefinisikan sebagai kumpulan data yang terorganisir dan terstruktur, terdiri dari beberapa tabel yang terhubung dengan relasi tertentu. Tujuannya adalah untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data secara efisien (Connolly & Begg, 2014).

Basis data diibaratkan sebagai media penyimpanan data permanen, yang bisa terdiri dari record dan digunakan oleh berbagai aplikasi (Zaini, 2010). Menurut Jayanti dan Sumiari (2018), basis data merupakan kumpulan data yang terintegrasi dan terorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam suatu organisasi. 

Data dalam basis data dapat disusun dalam bentuk tabel-tabel yang saling berkaitan atau berdiri sendiri, disimpan secara bersama-sama pada media tertentu (Safitri, 2020). Pengolahan data tersebut biasanya dilakukan melalui perangkat lunak manajemen basis data (DBMS), yang memudahkan pengguna untuk mengakses dan mengelola data (Safitri, 2020).

Sejarah dan Perkembangan Basis Data dalam Dunia Bisnis

Menurut Gunawan et al. (2023), sejarah penggunaan basis data dalam dunia bisnis dimulai sejak era komputer awal, ketika kartu punch digunakan untuk input, output, dan penyimpanan data. Pada 1960-an, komputer mulai lebih terjangkau, dan perusahaan-perusahaan mulai memindahkan sistem penyimpanan mereka dari manual ke digital. Pada dekade ini, model basis data jaringan dan hierarkis menjadi populer.

Perkembangan signifikan dalam basis data dimulai pada 1970-an dengan diperkenalkannya model relasional oleh E.F. Codd dari IBM. Model ini didasarkan pada teori himpunan matematika, memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi dan memudahkan pengelolaan data dalam jumlah besar. Di tahun 1980-an, model basis data berorientasi objek muncul, memungkinkan penyimpanan data yang lebih kompleks, seperti gambar dan video.

Pada dekade 1990-an, seiring meningkatnya penggunaan internet dan munculnya e-commerce, basis data menjadi esensial dalam menyimpan informasi pelanggan dan transaksi. Saat ini, dengan munculnya teknologi NoSQL, basis data semakin berkembang untuk menangani data dalam jumlah besar yang tidak terstruktur, memenuhi kebutuhan bisnis digital modern.

Awal Mula dan Evolusi Penggunaan Basis Data dalam E-Commerce

Menurut Nugroho (2023), e-commerce atau perdagangan elektronik, mengacu pada proses pembelian dan penjualan produk atau layanan melalui internet. Basis data menjadi tulang punggung utama dalam memfasilitasi transaksi yang cepat, aman, dan efisien. Evolusi penggunaan basis data dalam e-commerce dimulai sejak 1970-an dan 1980-an dengan Electronic Data Interchange (EDI), yang memungkinkan bisnis bertukar dokumen secara elektronik.

Pada 1990-an, dengan munculnya World Wide Web dan teknologi enkripsi SSL, e-commerce berkembang pesat dengan pendirian toko online besar seperti Amazon dan eBay. Pada era ini, basis data digunakan untuk menyimpan data transaksi pelanggan secara lebih efisien (Gomes, 2023).

Masuk ke era 2000-an, e-commerce semakin berkembang dengan integrasi basis data yang lebih kompleks, mendukung metode pembayaran elektronik seperti PayPal. Pada dekade 2010-an, penggunaan m-commerce (mobile commerce) dan personalisasi berbasis algoritma semakin populer, dengan basis data yang digunakan untuk menganalisis perilaku konsumen dan memberikan rekomendasi produk yang lebih tepat (Appmaster, 2023).

Saat ini, basis data di e-commerce telah memanfaatkan teknologi canggih seperti distributed databases, basis data berbasis AI, dan solusi multi-cloud yang memungkinkan pengolahan data secara real-time dengan skalabilitas tinggi. Ini sangat penting bagi perusahaan e-commerce besar untuk tetap kompetitif di pasar global.

Studi Kasus: Implementasi Basis Data pada Aplikasi Shopee

Sebagai salah satu platform e-commerce terkemuka di Asia, Shopee sangat bergantung pada basis data untuk mendukung operasional mereka. Basis data di Shopee memainkan peran krusial dalam menyimpan dan mengelola data transaksi, pengguna, produk, dan logistik secara cepat dan efisien (Disti, 2024). Menurut penelitian Widyanto dan Nasution (2024), Shopee menggunakan basis data yang kompleks, yang terdiri dari berbagai jenis untuk mengoptimalkan performa dan manajemen data:

1. Database Relasional (SQL): Shopee menggunakan database relasional untuk menyimpan data terstruktur seperti informasi pengguna, detail transaksi, dan produk. Database ini memungkinkan pengorganisasian data dalam tabel-tabel yang saling terkait, sehingga memudahkan pengelolaan dan kueri data.

2. Database NoSQL: Shopee juga memanfaatkan database NoSQL, seperti MongoDB, untuk menyimpan data yang tidak terstruktur, seperti gambar dan video. Database NoSQL memungkinkan penyimpanan data dalam format yang fleksibel serta mendukung skalabilitas horizontal.

3. Cache Database: Untuk meningkatkan performa dan kecepatan akses data, Shopee menerapkan cache database seperti Redis. Cache database menyimpan salinan data yang sering diakses dalam memori, mengurangi waktu respons dan beban pada database utama.

Dengan kombinasi berbagai jenis basis data ini, Shopee mampu mengelola data dalam jumlah besar dengan cepat dan efisien, memastikan pengalaman berbelanja online yang mulus bagi pengguna mereka.

Berikut adalah tabel yang menggambarkan hasil penelitian Disti dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Laporan dan Buku Besar Pada E-commerce Dalam Penerapan Aplikasi Konsep Database Relasional : Studi Kasus Pada Aplikasi Shopee (2024), mengenai penerapan konsep database relasional dalam manajemen laporan dan buku besar pada aplikasi e- commerce Shopee:

Tabel ini merangkum temuan utama penelitian, manfaat yang diperoleh dari penerapan konsep database relasional, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Dengan demikian, dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai bagaimana Shopee berhasil meningkatkan efisiensi dan akurasi manajemen data mereka melalui penggunaan database relasional.

DAFTAR PUSTAKA

Connolly, T., & Begg, C. (2014). Database systems: A practical approach to design, implementation, and management (6th ed.). Pearson Education.

Dewi, A. J., & Sumiary, N. K. (2018). TEORI BASIS DATA. Penerbit Andi.

Gunawan, A., Ningsih, S., & Lantana, D. (2023). Pengantar Basis Data. Malang: PT.Literasi Nusantara Abdi Group.

Nasoba, N. N., Adrian, Q. J., & Megawati, D. A. (2021). Implementasi teknologi augmented reality sebagai media promosi interaktif pada toko Sunny Meubel di Kota Metro berbasis Android. Jurnal Informasi dan Rekayasa Perangkat Lunak, 2(4), 570-583.

Pinastika, A. (2024). Analisis laporan dan buku besar pada e-commerce dalam penerapan aplikasi konsep database relasional: Studi kasus pada aplikasi Shopee. Jurnal Ilmiah Nusantara, 1(4), 23-35.

Rizki, W., & Nasution, F. (2024). Analisis penerapan dan manfaat sistem database dalam lingkungan e-commerce: Studi kasus pada aplikasi Shopee. Jurnal Multidisiplin Saintek, 3(9), 45-58.

42 Signals. (n.d.). The evolution of e-commerce analysis: From its origins to today. Retrieved from https://www.42signals.com/blog/the-evolution-of-e-commerce-analysis-from-its-origins-to-today/

Appmaster. (n.d.). Future trends in e-commerce database evolution. Retrieved from https://appmaster.io/blog/future-trends-in-e-commerce-database-evolution

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun