Mohon tunggu...
Adelia
Adelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Haluoleo

Saya adalah mahasiswa di Universitas Haluoleo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Evolusi Penggunaan Basis Data dalam Sektor E-Commerce: Studi Kasus Aplikasi Shopee

13 September 2024   16:56 Diperbarui: 13 September 2024   17:06 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masuk ke era 2000-an, e-commerce semakin berkembang dengan integrasi basis data yang lebih kompleks, mendukung metode pembayaran elektronik seperti PayPal. Pada dekade 2010-an, penggunaan m-commerce (mobile commerce) dan personalisasi berbasis algoritma semakin populer, dengan basis data yang digunakan untuk menganalisis perilaku konsumen dan memberikan rekomendasi produk yang lebih tepat (Appmaster, 2023).

Saat ini, basis data di e-commerce telah memanfaatkan teknologi canggih seperti distributed databases, basis data berbasis AI, dan solusi multi-cloud yang memungkinkan pengolahan data secara real-time dengan skalabilitas tinggi. Ini sangat penting bagi perusahaan e-commerce besar untuk tetap kompetitif di pasar global.

Studi Kasus: Implementasi Basis Data pada Aplikasi Shopee

Sebagai salah satu platform e-commerce terkemuka di Asia, Shopee sangat bergantung pada basis data untuk mendukung operasional mereka. Basis data di Shopee memainkan peran krusial dalam menyimpan dan mengelola data transaksi, pengguna, produk, dan logistik secara cepat dan efisien (Disti, 2024). Menurut penelitian Widyanto dan Nasution (2024), Shopee menggunakan basis data yang kompleks, yang terdiri dari berbagai jenis untuk mengoptimalkan performa dan manajemen data:

1. Database Relasional (SQL): Shopee menggunakan database relasional untuk menyimpan data terstruktur seperti informasi pengguna, detail transaksi, dan produk. Database ini memungkinkan pengorganisasian data dalam tabel-tabel yang saling terkait, sehingga memudahkan pengelolaan dan kueri data.

2. Database NoSQL: Shopee juga memanfaatkan database NoSQL, seperti MongoDB, untuk menyimpan data yang tidak terstruktur, seperti gambar dan video. Database NoSQL memungkinkan penyimpanan data dalam format yang fleksibel serta mendukung skalabilitas horizontal.

3. Cache Database: Untuk meningkatkan performa dan kecepatan akses data, Shopee menerapkan cache database seperti Redis. Cache database menyimpan salinan data yang sering diakses dalam memori, mengurangi waktu respons dan beban pada database utama.

Dengan kombinasi berbagai jenis basis data ini, Shopee mampu mengelola data dalam jumlah besar dengan cepat dan efisien, memastikan pengalaman berbelanja online yang mulus bagi pengguna mereka.

Berikut adalah tabel yang menggambarkan hasil penelitian Disti dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Laporan dan Buku Besar Pada E-commerce Dalam Penerapan Aplikasi Konsep Database Relasional : Studi Kasus Pada Aplikasi Shopee (2024), mengenai penerapan konsep database relasional dalam manajemen laporan dan buku besar pada aplikasi e- commerce Shopee:

Sumber: Jurnal Ilmiah Nusantara , diakses dari Google Images, 13 September 2024.
Sumber: Jurnal Ilmiah Nusantara , diakses dari Google Images, 13 September 2024.

Tabel ini merangkum temuan utama penelitian, manfaat yang diperoleh dari penerapan konsep database relasional, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Dengan demikian, dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai bagaimana Shopee berhasil meningkatkan efisiensi dan akurasi manajemen data mereka melalui penggunaan database relasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun