Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan ruangan selalu basah dan dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Kondisi optimal perkembangbiakan Mycobacterium tuberculosis dapat terjadi apabila  kelembaban di udara lebih besar dari 70%. Kelembaban yang tinggi mengakibatkan kurang efektifnya fungsi membran mukosa hidung sebagai penyaring mikroorganisme yang akan masuk ke saluran pernafasan.Â
Lantai
Lantai dapat menjadi media penularan TB paru berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan Hirda Ulis Fitriani di Kabupaten Kediri pada tahun 2018. Hal ini terjadi karena sifat lantai yang memiliki sifat tidak kedap air akan memiliki kelembaban yang cukup tinggi sehingga dapat menjadi tempat perkembangbiakan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang berasal dari penderita.Â
Pedoman kesehatan perumahan juga telah menjelaskan bahwa lantai yang sehat adalah lantai yang kedap air, mudah dibersihkan dan tidak lembab. Sebaliknya, lantai yang tidak sesuai dengan pedoman tersebut merupakan lantai yang tidak sehat sehingga dapat meningkatkan kejadian TB di rumah.
Dinding
Penelitian yang dilakukan oleh Erlin Fitria Dewi, Suhartono, dan Mateus Sakundarno Adi pada tahun 2016 di Kota Magelang menunjukkan bahwa material dinding rumah memiliki keterkaitan dengan kejadian TB. Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa tingkat kelembaban di rumah dapat meningkatkan risiko kejadian penyakit TB. Dinding rumah memiliki beberapa jenis berdasarkan materialnya seperti dinding batako, dinding batu alam, dinding kayu, dan bambu. Terdapat persyaratan yang harus dimiliki oleh rumah sehat, yaitu diperlukan adanya material dinding yang permanen dan kedap air untuk mencegah tingginya kelembaban udara di rumah.
Atap
Pemilihan material untuk atap rumah ternyata juga berkaitan erat dengan penularan TB di hunian. Hal tersebut dikarenakan penggunaan material tertentu dapat mempengaruhi suhu atau temperatur udara di dalam rumah. Penelitian Singh, Kashyap, dan Puri di India pada 2018 menemukan fakta bahwa penggunaan material alami untuk atap dapat meningkatkan risiko kejadian TB paru. Untuk daerah dengan iklim tropis seperti Indonesia, jenis atap yang cocok untuk digunakan adalah atap dari genteng. Hal tersebut disebabkan karena atap genteng dapat menjaga kesejukan di dalam rumah.
Smoking Behaviour
Smoking behaviour atau kebiasaan merokok penghuni rumah dapat berdampak besar terhadap penularan TB di rumah tersebut. Penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa mereka yang terekspos asap rokok (perokok pasif) di rumahnya memiliki risiko lebih besar untuk terkena penyakit TB dibandingkan dengan mereka yang tidak terekspos. Oleh karena itu, untuk menjaga diri dari risiko tersebut kita perlu menghindari kebiasaan merokok.
Lantas, apa yang harus dilakukan? Yuk, kita mulai dari hal paling sederhana!
Tentunya, TB dapat dicegah mulai dari diri sendiri. Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), makan makanan bergizi, tidak merokok, meningkatkan daya tahan tubuh, dan selalu memperhatikan etika saat batuk dan membuang dahak. Bayi yang baru lahir pun juga dapat divaksinasi dengan vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG).
Tidak hanya itu saja, mengupayakan lingkungan sehat tentu tidak kalah penting dan dapat dilakukan dengan memelihara dan memperbaiki kualitas dari perumahan dan lingkungannya yang sesuai dengan persyaratan baku mutu rumah sehat. Rumah sehat idealnya memiliki beberapa hal di bawah ini. Yuk, kita simak bersama!