Mohon tunggu...
Adelia
Adelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Communication science study program students who study digital communication in Cyber Asia Univercity and private employees in the service sector

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fungsi Literasi Media Sosial bagi Generasi Muda

8 Februari 2023   13:50 Diperbarui: 8 Februari 2023   13:52 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak bisa dipungkiri perkembangan teknologi komunikasi sudah semakin maju. Tanpa kita sadari banyak hal-hal yang sudah berubah seiring dengan perkembangan jaman. Salah satunya adalah perubahan dalam cara berkomunikasi yakni pergeseran dari konvensional ke digital. Berbagai macam perubahan ini dirasakan di berbagai kalangan, termasuk kalangan remaja.

Hasil wawancara penulis dengan beberapa narasumber, menyatakan bahwa hampir seluruh remaja sudah aktif dalam penggunaan media sosial yang merupakan perubahan dari cara berkomunikasi. Rata-rata remaja menggunakan media sosial untuk memperluas pertemanan, bertukar informasl serta mencari  jati diri atau aktualisasi diri. Berbagai perubahan ini membawa dampak yang positif bagi remaja dalam proses mencari jati diri mereka, namun mereka sebenarnya sadar akan adanya dampak negatif dan penyimpangan yang akan mereka hadapi ketika terlalu asyik dengan dunia maya.

Seiring berjalannya waktu, media sosial seakan menjadi kebutuhan terpenting dalam kehidupan remaja. Namun dengan usia yang masih belum matang serta kurangnya pemahaman tentang literasi media sosial membuat para remaja rentan sekali terdampak ancaman cyberbullying yang senantiasa menghantui media maya. Ada beberapa bentuk dampak negatif penggunaan media sosial yakn, hoax, penipuan bahkan pornografi.

Namun sayangnya, remaja kurang bijak dalam menggunakan dan mengolah setiap informasi yang berseliwerah di media sosial. Sudah banyak muncul kasus-kasus yang disebabkan oleh penggunaan gadget yang kurang bijak pada remaja. Banyak orang tua yang kewalahan menghadapi anak mereka yang kecanduan gadget bahkan remaja tersebut sampai memberontak jika tidak diberi gadget. Selain itu, beberapa remaja juga teracuni dengan situs-situs pornografi atau hoax yang menyebabkan perubahan pada pola perilaku mereka.

Dengan adanya berbagai macam dampak yang ada ketika mengakses media sosial membuat literasi media sangat penting bagi kesehatan mental para remaja saat ini. 

Apalagi ditambah dengan kondisi remaja yang sedang dalam masa pubertas sehingga menyebabkan perkembangan mental dan psikis mereka belum stabil. Sehingga mudah terpengaruh dengan hal-hal yang baru mereka jumpai. Perkembangan teknologi informasi saat ini juga menimbulkan "kesenjangan generasi" di antara remaja dan orang tua mereka. 

Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan budaya dan perkembangan informasi yang lebih besar dan signifikan dari masa sebelumnya. Karena ada jarak yang membentang serta dipengaruhi oleh perbedaan usia tidak heran bahwa banyak anak remaja mencoba mencari jati diri mereka sendiri menggunakan media sosial. 

Para remaja merasa orang tua mereka sudah 'ketinggalan jaman' atau 'tidak kekinian' karena sudah tidak up to date dengan perkembangan tren dan informasi yang ada. Sehingga mereka mencari sosok yang bisa dijadikan panutan mereka di media sosial. Namun terkadang para remaja salah dalam memilih contoh yang baik. Alhasil bukannya menjadi remaja yang berkembang ke  arah positif namun malah sebaliknya.

Pesatnya teknologi, komunikasi dan informasi saat ini membuat dunia tidak berbatas dan berlimpah pengetahuan. Hanya penggunanyalah yang bisa memilah dan memilih informasi berguna untuk dijadikan penambah wawasan atau informasi mana yang layak dikategorikan sebagai sampah. 

Peran literasi media sosial sangat dibutuhkan bagi masyarakat untuk menghadapi krisis karakter di masa ini. Penanaman nilai-nilai karakter sangat dibutuhkan dalam diri remaja. 

Sebagai orangtua, meningkatkan pengawasan terhadap media sosial anak sangat diperlukan untuk menjaga lingkup informasi yang diterima anak-anak mereka, penanaman nilai dan karakter mulia sebaiknya juga ditanamkan dari lingkup keluarga agar remaja memiliki dasar iman yang kokoh. 

Dunia pendidikan dapat mengambil peran penting untuk membentuk karakter remaja, salah satunya dengan memberikan pendidikan jasmani untuk remaja. Mengadakan kegiatan yang membutuhkan gerak menjadi salah satu pilihan untuk melepaskan anak dari penggunaan gadget yang berlebihan, selain itu dalam pendidikan jasmani juga memberikan pembentukan karakter serta mempererat pertemanan antar remaja.

 Pendekatan persuasif bisa dilakukan oleh kaum mahasiswa guna membantu mengurangi dampak dari fenomena tesebut, diantaranya adalah memberikan pemahaman secara sederhana kepada remaja terkait dengan bahayanya jika sampai tersangkut pada pusaran efek negatif penggunaan media sosial tersebut. 

Pemahaman tersebut dapat diberikan dalam berbagai cara yang sekiranya ringan dan menarik perhatian dari remaja, misalnya dengan membuat konten video atau gambar kemudian di upload pada media sosial yang mereka gemari, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok. 

Selain itu pendekatan persuasif dapat dilakukan secara langsung melalui proses tatap muka di sekolah-sekolah dengan melakukan campaign yang berisikan tentang pentingnya pendidikan karakter dan literasi media untuk remaja. 

Campaign bisa dilakukan juga secara virtual melalui zoom conference dengan melibatkan para narasumber yang ahli dalam bidangnya. Pada intinya, dampak negatif penggunaan media sosial bisa diminimalisir jika kita bersatu untuk menguatkan karakter generasi bangsa serta menanamkan literasi media sosial sejak dini.

Sumber :

Rozi, Fathkur. "Pendidikan Jasmani Solusi Atasi Kecanduan Gadget". Asatiza : Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2021)

Fitriana dkk. "Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Perilaku Remaja dalam Keluarga". Psikoislamedia Jurnal Psikologi Vol 5 No 2, 2020

Sulthan, Muhammad dkk. "Model Literasi Media Sosial bagi Mahasiswa". diakses pada 6 Februari 2023. http://www.jurnalaspikom.org/index.php/aspikom/article/view/280/181

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun