dengan perlahan dan penuh sabar Pak Agus membacakan puisi disertai gerak dan mimik yang menunjukan ekspresi yang sesuai. Dibacanya larik demi larik dan berulang beberapa kali sampai larik terakhir sambil anak didiknya juga mengikuti gurunya. Setelah itu barulah anak didiknya berani bersuara dan membacakan puisi tersebut dengan baik, gurunyapun serenta terkejut tenyata anak didiknya menjadi sangat baik. Tidak perlu waktu lama akhirnya mereka berhasil mengambil rekaman video pembacaan puisi yang terakhir setelah di ulang hingga lima kali.
Serentak Pak Agus dan Ibunya Glori menghujaninya dengan tepuk tanggan dan seruan.
"Yaahhh....., bagus, kamu hebat sekali Glori, Bapak sungguh terpukau dengan penampilan kamu. Sunggung Bapak senang sekali, akhirnya kita bisa mendapatkan rekaman video pembacaan puisinya."
"Iya Pak, terima kasih Pak Agus."
"Gloria..., sini kemari nak! Kamu hebat sekali nak. Ibu yakin kamu pasti bisa dan memberikan yang terbaik, terbuktikan bahwa kamu bisa, kamu bisa mengalahkan rasa takut kamu dan menjadi lebih percaya diri."
Ibu Glori merasa bangga terhadap anaknya telah berhasil mengalahkan rasa takut dan menaklukannya dengan rasa percaya diri yang mantap. Ibunya yang daritadi dengan sabar dan penuh harapan menunggu dengan tenang. Sesungguhnya dari situlah kekuatan dan semangatnya tumbuh kemudian menjadi pecah. Karena puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar ini merupakan puisi yang mengisahkan perjuangan rakyat Indonesia pada masa pemerintahan Belanda. Jadi Ketika membcakan puisi ini, tentunya diperlukan luapan emosi dan penghayatan yang dalam. Tegesana, intonasi, tekanan, dan ekspresi harus selaras. Glori telah berhasil melumpuhkan semuanya itu dengan baik.
"Terima kasih Bu, Ibu selalu menjadi kekuatan dan semangat bagiku dalam hal apapun. Semoga Glori bisa terus seperti Ibu ya." Glori memeluk Ibunya, tak terasa air matanya mengalir melewati pipinya. Kemudian Ibunya juga memeluknya dengan erat dan penuh kasih.
Beberapa saat kemudian mereka pamit kepada Pak Agus yang terlihat masih mengutak-atik kamera rekaman.
Pada saat pengumuman ternyata Gloria berhasil mendapatkan juara harapan 2 lomba baca puisi tinggkat nasional. Ini merupakan prestasi yang yang luar biasa berkat sosok Ibu yang selalu emberikan semangat dan menjadi kekuatan baginya. Kemudian tidak terlepas juga dari peran guru inspiratif. Di balik siswa hebat terdapat guru yang hebat dan inspiratif. Jelas sekali di sini bahwa guru inspiratif adalah guru yang luar biasa, guru membawa perubahan bagi peserta didiknya, sekolah, bahkan ujung tombak keberhasilan Pendidikan. Terima kasih Ibu. Kaulah kekuatan dan semangat bagiku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H