Mohon tunggu...
Adel Kalibar
Adel Kalibar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Penyair

Menulis Membentuk Keabadian - Hidupmu adalah bait puisimu https://adelbertus88.wordpress.com/ https://www.kompasiana.com/adelbertus

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ibu Kekuatan dan Semangatku

31 Januari 2023   10:01 Diperbarui: 31 Januari 2023   10:09 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aduh pak, saya tidak bisa pak Agus. Saya takut pak."

 Anak didiknya selalu mengatakan sulit Pak, saya tidak bisa. Waktu sudah menunjukan pukul 3 sore, sudah hampir dua jam mereka latihan. Sesekali pak Agus menbacakan secara langsung puisinya maksud memberikan contoh, namum Gloria Stefani masih belum berani bersuara apalagi berekspresi sesuai irama puisinya.

Hari ini setelah pengambilan rapor tengah semester, mereka akan memulai latihan kembali. Terlihat Glori sudah berpakai seragam lengkap, dan lebih semangat. Glori datang bersama Ibunya untuk pengambilan rapor dan akan mendampinginya dalam rekaman membacakan puisi.

"Ini adalah hari terakhir Latihan dan besoknya hasil karya dalam bentuk rekaman video akan segera dikirimkan, Bapak yakin kamu pasti bisa Glori. Kamu sudah siap Latihan dulu, sementara Bapak akan mengabil alat remamannya."

Kali ini pak Agus tidak akan memutarkan video untuk anak didiknya itu. Mereka masuk keruang latihan dan nantinya akan langsung di ambil rekaman. Anak didiknya diminta latihan sendiri masih juga belum bisa, dan Pak Agus  pun hampir putus asa. Sesekali dia merilik dan kembali kepada Ibunya.

"Bu, Glori takut Bu, Glori tidak bisa." Gloria mengadu pada Ibunya, sementara Pak Agus dari jarak bebera meter menyaksikan itu dalam ruang lain dan hanya bisa terdiam sejenak.

"Ayo Glori, kamu pasti bisa. Coba lagi. Ingat apa yang Ibu katakan tadi malam. Tidak ada yang tidak bisa, berikan yang terbaik untuk dirimu sendiri, seperti kamu berpidato. Lihat pak Agus sudah begitu semangatnya mendampingi kamu."

"Baik Bu, Glori akan coba lagi." Glori bangkit Kembali kemudian berjalan pelan menuju Pak Agus yang se dari tadi dengan penuh sabar menunggu semangat anak didiknya benar-benar pecah di ruangan itu.

"Bagaimana Glori, apakah bisa kita lanjutkan kembali latihannya agar segera kita bisa mengabil video rekaman baca puisinya nak?"

 "Coba Bapak dulu Pak, Bapak membacakan puisi perlarik serentak dengan ekspresi gerak dan mimik nanti saya akan mengituki Bapak.'

 Pak Agus terdiam sejenak, kemudian berkata "baiklah nak, kamu ikuti Bapak ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun