2. Rendahnya Diri dan Percaya Diri: Pola pengasuhan yang otoriter dapat membuat remaja merasa tidak mampu mengambil keputusan sendiri atau menghadapi tantangan dengan keyakinan diri. Mereka seringkali mengalami rendahnya rasa harga diri dan kurang percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.
3. Gangguan Makan dan Body Image: Remaja yang diperlakukan secara ketat oleh orang tua mereka seringkali mengalami masalah dengan pola makan dan body image. Tekanan untuk mematuhi aturan dan standar yang tidak realistis sering kali membuat remaja mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, serta merasa tidak puas dengan penampilan mereka.
4. Penindasan Emosional: Remaja yang tumbuh dalam lingkungan dengan pola pengasuhan yang ketat seringkali mengalami penindasan emosional. Mereka mungkin merasa sulit untuk menyatakan pendapat atau emosi mereka secara bebas karena takut akan reaksi negatif atau hukuman dari orang tua mereka. Hal ini dapat menghambat perkembangan emosional remaja.
5. Hubungan yang Tegang: Pola pengasuhan Strict parents seringkali menciptakan hubungan yang tegang antara orang tua dan remaja. Kurangnya komunikasi yang terbuka dan kepercayaan yang rendah dapat menyebabkan konflik yang berkelanjutan antara keduanya, mengganggu perkembangan hubungan yang sehat.
Meskipun penting bagi orang tua untuk memberikan batasan dan aturan yang jelas, penting juga untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan remaja untuk mandiri, membuat keputusan yang baik menurut dirinya, dan menghadapi tantangan dengan kepercayaan diri.Â
Komunikasi yang terbuka, dukungan emosional, dan kesempatan untuk mengambil tanggung jawab adalah elemen penting dalam pembentukan kesehatan mental yang baik pada remaja.
Saya meyakini bahwa pendekatan pengasuhan yang lebih fleksibel, mendukung, dan memperhatikan kebutuhan individual remaja dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan lebih sehat secara mental. Penting bagi orang tua untuk memahami dan menghormati kebutuhan dan keinginan remaja, sambil tetap memberikan panduan dan bimbingan yang tepat.
Namun, perlu diingat bahwa setiap individu dan keluarga memiliki dinamika yang berbeda, dan tidak ada pendekatan pengasuhan yang sempurna. Penting untuk menjaga keseimbangan antara memberikan arahan dan kebebasan kepada remaja, serta memperhatikan kesehatan mental mereka secara holistik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H