Nama : ADELA DWI RISKI
NIM Â Â : 2110722008
Sastra Indonesia BÂ
UNIVERSITAS ANDALASÂ
Minangkabau merupakan salah satu daerah yang memiliki keberagaman suku, bahasa dan budaya di Indonesia. Dengan keberagaman itu tentu melahirkan keunikan dan ciri khas pada setiap produk yang dihasilkan dari adat Minangkabau. Mulai dari keunikan bahasa, suku, dan juga budayanya. Namun pada saat ini kita akan lebih berfokus membahas budaya pernikahan orang Minangkabau.
Minangkabau sendiri memiliki ciri khas dalam budaya pernikahanya. Dengan kata lain setiap daerah-daerah tertentu di Minangkabau memiliki cara mereka sendiri untuk melaksanakan prosesi pernikahan. Daerah Agam akan berbeda prosesi pernikahanya dengan Pariaman, begitu juga dengan Padang, Pasaman, Lima Puluh Kota dan Tanah Datar. Namun disini kita akan mengkaji lebih detail bagaimana bentuk ciri khas dari daerah-daerah yang melaksanakan prosesi pernikahan.
Yang menjadi tantangan di Minangkabau adalah adanya larangan nikah sasuku ( satu suku ) karena hal ini menjadi pantangan atau pamali. Biasanya jika hal ini dilanggar maka akan mendapatkan hukum adat yang sangat berat. Seperti diusir dari kampung, mendapatkan denda membayar satu ekor kambing, bahkan ada hukuman-hukuman yang ektrim lainya. Â Selain dari pantangan tadi ada juga kepercayaan masyarakat tentang resepsi pernikahan orang Minangkabau, seperti orang suku Jambak apabila menikah maka akan turun hujan.
Pada dasarnya di Minangkabau, prosesi pernikahan berlangsung secara bertahap. Mulai dari proses maresek, maminang ( bertukar tanda ), malam bainai, manjapuik marapulai, akad nikah, dan basandiang dipalaminan. Prosesi ini tentu bisa berjalan apabila kedua mempelai sudah yakin ingin melanjutkan hubungan ke tingkat yang lebih serius. Kita juga akan membahas satu-persatu dari prosesi pernikahan yang dilakukan orang adat Minangkabau.
Yang pertama adalah proses maresek, maresek ini lebih kita kenal dengan memperkuat keyakinan kedua belah pihak untuk melanjutkan hubungan kedua mempelai ke jenjang yang lebih tinggi.Â
Pada adat orang Padang biasanya maresek ini dilakukan dengan cara pihak keluarga wanita menemui pihak keluarga laki-laki untuk membicarakan terkait hubungan anaknya selanjutnya. Yang kedua meminang adalah langka selanjutnya yang dilakukan. Maminang dilakukan dengan melibatkan keluarga dan Ninik mamak biasanya maminang ini dilakukan dengan bertukar tanda seperti benda-benda berharga.
Selanjutnya malam Bainai dilakukan sebagai ungkapan kasih sayang dan doa restu yang diberikan oleh para sesepuh keluarga calon mempelai wanita.Â