Mohon tunggu...
ade kurniawan
ade kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ade Kurniawan ; Mahasiswa Prodi Komunikasi PJJ Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Komunikasi Digital dalam Pembentukan Identitas Budaya: Tinjauan atas Fenomena TikTok dan Kebudayaan Remaja

11 Februari 2024   02:00 Diperbarui: 11 Februari 2024   06:16 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia digital telah menjadi kebutuhan kehidupan kita sehari-hari. Kondisi dimana integrasi internasional telah mengalami pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, cara pandang, dan aspek-aspek kebudayaan. 

Teknologi yang semakin canggih dan mudah didapatkan mendorong terciptanya inovasi-inovasi teknologi baru yang berdampingan dengan kehidupan kita sehari-hari. 

Teknologi yang kian berkembang menjadikan begitu banyak media sosial dengan versi-versi dengan kegunaan dan fungsi yang berbeda. Lebih dari sekadar alat komunikasi, ia menjadi media sosial yang kuat untuk membentuk budaya mengikuti perkembangan tren masa kini. 

Dengan berbagai macam bentuk media sosial, media sosial menciptakan bermacam bentuk informasi untuk seluruh kalangan masyarakat. Seseorang dapat berkomunikasi dan berbagi informasi melalui media sosial. Bagaimana seseorang itu menggunakan dan memanfaat teknologi dan media sosial berpengaruh terhadap dampak positif dan negatif dari penggunaannya. 

Sebagian besar remaja telah memiliki media sosial yang mereka gemari bahkan hingga waktu mereka habis diluangkan untuk penggunaan media sosial. Hal tersebut cenderung membawa kepada dampak negatif karena mereka tidak lagi memfokuskan waktu mereka kepada tanggung jawab mereka yang utama yaitu belajar. 

Namun, dibalik hal negatif tersebut, terdapat pula hal positif yang dapat diambil yaitu mereka dengan mudah melakukan penggalian informasi positif dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan masih banyak media-media yang dapat remaja tekuni yang membahas seputar konten-konten yang memberikan wawasan dan pengetahuan positif. Seperti konten seputar sosial dan budaya yang dapat memberikan remaja pemikiran dan perubahan untuk menjadi lebih baik

Di antara berbagai platform yang menarik perhatian luas, terutama di kalangan remaja, TikTok merupakan salah satu media sosial yang menonjol dibandingkan dengan media sosial lainnya. TikTok lebih dari sekadar tren yang lewat atau sumber hiburan. 

Dampak dari adanya COVID 2019 dimana setiap orang melakukan isolasi di rumah mendoronh remaja cenderung mencari dan membuat konten hiburan melalui TikTok. Saat ini TikTok masuk dalam konteks budaya populer karena TikTok menjadi trend baru dan telah populer dalam masyarakat Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara dengan banyak pengguna TikTok. 

TikTok dapat mempengaruhi pembentukan identitas budaya, terutama di kalangan remaja. Hal ini dikarenakan remaja cenderung menirukan gaya pakaian, cara bicara, sikap, dan setika setiap orang yang ada di TikTok atau media sosial lainnya. 

Beberapa konten di TikTok masih menampilkan unsur-unsur budaya nasional, namun minat sebagian kalangan remaja dan dewasa masih terbatas karena kurangnya informasi yang komprehensif tentang kebudayaan. Ketidakminatan terhadap budaya ini juga disebabkan oleh sikap beberapa orang yang enggan dan malu untuk mempelajari warisan budayanya sendiri. Maka dari itu, dibutuhkan konten-konten positif seputar hal tersebut yang dapat ditirukan oleh remaja yang menonton dan menikmati konten tersebut.

Media sosial telah merevolusi cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi, termasuk dalam membangun identitas budaya. Identitas budaya merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, yang dibentuk oleh berbagai faktor, termasuk nilai-nilai, tradisi, dan bahasa. 

Platform media sosial seperti TikTok telah menjadi salah satu platform yang dimanfaatkan dan digunakan para remaja untuk mengekspresikan diri dan menciptakan personal branding yang menjadi identitas budaya mereka. 

Artikel ini mengkaji peran komunikasi digital dalam pembentukan identitas budaya remaja melalui fenomena TikTok. Terdapat beberapa peran TikTok sebagai komunikasi digital dalam pembentukan identitas budaya remaja.

Media Ekspresi Diri

TikTok telah menjadi tempat utama bagi individu untuk mengekspresikan kreativitas dan kepribadian mereka melalui video pendek. TikTok menyediakan ruang untuk para remaja mengekspresikan diri secara kreatif melalui tarian, musik, dan video. 

Dengan berbagai fitur pengeditan yang sederhana namun menarik, platform ini memungkinkan pengguna untuk menampilkan bakat dan minat mereka dengan cara yang unik, mulai dari tantangan tarian hingga sketsa komedi, serta dari lip-sync lagu hingga tutorial keterampilan. Identitas budaya tidaklah terus berkembang seiring dengan pengalaman hidup dan interaksi dengan lingkungan. TikTok berperan bagi identitas budaya remaja, memperlihatkan nilai-nilai, norma, dan kebiasaan yang menjadi bagian integral dari kehidupan mereka. TikTok tidak hanya memfasilitasi berbagai bentuk ekspresi diri, tetapi juga mencerminkan keberagaman budaya dan minat pengguna. 

Dengan tanpa batasan geografis atau sosial, individu dapat mengekspresikan identitas mereka secara bebas, menanggapi tren dan peristiwa terkini, bahkan menyuarakan pandangan politik, sosial, atau lingkungan mereka. Selain itu, dengan berbagai alat kreatif yang disediakan seperti efek visual, filter, dan musik, TikTok memungkinkan kreator konten untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri secara artistik dan menarik. TikTok telah menjadi wadah bagi para remaja untuk mengekspresikan diri, menemukan jati diri, dan merumuskan identitas budaya mereka.

Pertukaran Budaya

TikTok bukan hanya platform hiburan, tetapi juga platform penting untuk pertukaran budaya. Di sini, remaja dari berbagai latar belakang dan lokasi geografis dapat berbagi budaya mereka dengan cepat dan luas. Melalui video pendek, mereka dapat memamerkan kebiasaan sehari-hari, tren mode, musik, tarian, dan bahasa yang unik bagi komunitas mereka. 

Melalui TikTok, remaja memiliki kesempatan untuk berbagi keunikan budaya mereka, termasuk bahasa, gaya pakaian, musik, dan tren-tren yang mereka ikuti. Fenomena ini tidak hanya memungkinkan pengguna untuk memahami dan menghargai keragaman budaya, tetapi juga untuk merasakan ikatan yang lebih kuat dengan remaja dari seluruh dunia. TikTok menciptakan lingkungan di mana budaya remaja dapat berkembang dan tersebar secara global, menciptakan hubungan yang kuat di antara kaum muda dari berbagai negara dan budaya.

Interaksi dan Kolaborasi

TikTok memberikan wadah untuk interaksi dan kolaborasi di kalangan remaja. Para remaja dapat berinteraksi satu sama lain melalui komentar, suka, dan bentuk tanggapan lain terhadap konten yang dibagikan. Selain itu, TikTok juga memfasilitasi kolaborasi antar pengguna, di mana mereka dapat membuat video bersama yang merupakan bagian dari bentuk kolaborasi, merespons tantangan yang diberikan, mengikuti akun pengguna lain dengan minat dan kesukaan yang sama, berpartisipasi dalam setiap tantangan dan tren yang sedang populer pada saat itu atau bahkan melakukan proyek bersama.

 Melalui interaksi dan kolaborasi ini, remaja dapat membangun komunitas online yang kuat, memperluas pertemanan, saling mendukung, mengembangkan keterampilan interpersonal dan kolaborasi, dan menginspirasi satu sama lain untuk mengekspresikan diri dan mengeksplorasi kreativitas mereka. Dengan demikian, remaja dapat memanfaatkan interaksi dan kolaborasi di TikTok untuk mengembangkan diri dan membangun hubungan positif dengan orang lain.

Identitas budaya remaja dapat dibentuk oleh TikTok melalui ekspresi diri, interaksi dan kolaborasi, serta pertukaran budaya. Remaja dapat mengekspresikan kreativitas mereka, bereaksi terhadap tren budaya, dan dengan cepat dan ekstensif mengkomunikasikan keunikan budaya mereka dalam satu platform tidak hanya untuk menemukan hiburan. Para remaja dapat menggunakan TikTok untuk mengeksplorasi nilai-nilai, kebiasaan, dan budaya yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan identitas budaya mereka. Melalui pertukaran budaya di platform ini, mereka dapat lebih memahami dan menghargai keragaman budaya serta membangun hubungan yang lebih dekat dengan remaja dari berbagai latar belakang. TikTok juga memudahkan pengguna untuk berkomunikasi dan bekerja sama, yang memungkinkan mereka untuk menciptakan komunitas online yang dinamis. 

Referensi : 

Zulkifli, A. 2021. Pengaruh Sosial Media TikTok terhadap Nasib Kebudayaan Nasional. Jurnal Dialektika, Sosial dan Budaya, 2(2). Diakses melalui https://jurnal.staiddimakassar.ac.id/index.php/adrsb/article/view/81

Wea, M. P. M., Letuna, M. A. N., Leuape, E. S. 2022. Aplikasi Tik Tok Sebagai Ajang Ekspresi Diri (Studi Fenomenologi Pada Dosen dan MahasiswaIlmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana  Kupang). Jurnal Mahasiswa Komunikasi, 2(2). Diakses melalui https://deliberatio.net/index.php/jikom/article/view/43

Oktarina, Sarmiati, Asrinaldi. 2022. Globalisasi dan Identitas Budaya Indonesia Melalui Aplikasi TikTok. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 7(2). Diakses melalui https://jurnal.iicet.org/index.php/jrti/article/view/1775

Pemanfaatan TikTok dalam Mengembangkan Interaksi Sosial Budaya. (2023, November 9). Kompasiana. Diakses melalui https://www.kompasiana.com/marshellafebriyanti6245/654c6ff0110fce0a860bec52/pemanfaatan-tiktok-dalam-mengembangkan-interaksi-sosial-budaya?page=2&page_images=2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun