4. Penggunaan Hashtag dan Caption:
  - Literasi media digital membantu masyarakat memahami penggunaan hashtag dan caption dalam konteks kampanye politik di Instagram. Pemahaman ini memungkinkan mereka untuk melacak dan mengidentifikasi tren tertentu serta melihat bagaimana pesan kampanye diartikulasikan melalui caption.
5. Penilaian Kredibilitas Informasi:
  - Kemampuan untuk menilai kredibilitas informasi yang disajikan di Instagram sangat penting. Masyarakat yang literat media digital akan mencari tanda-tanda keaslian, referensi, atau bukti yang mendukung klaim yang dibuat dalam kampanye politik.
6. Verifikasi Fakta:
  - Literasi media digital melibatkan keterampilan verifikasi fakta. Masyarakat yang kritis akan mencari sumber tambahan untuk memastikan kebenaran informasi yang mereka terima dari kampanye politik di Instagram.
7. Partisipasi Aktif dalam Diskusi:
  - Literasi media digital mendorong partisipasi aktif dalam diskusi online. Masyarakat dapat menyumbangkan pandangan mereka, bertukar informasi, dan bertanya pertanyaan yang kritis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu politik yang disajikan.
8. Kewaspadaan terhadap Filter Bubble:
  - Filter bubble adalah fenomena di mana pengguna hanya terpapar pada pandangan dan informasi yang sejalan dengan keyakinan mereka sendiri. Literasi media digital membantu masyarakat untuk menyadari dan mengatasi filter bubble, mencari informasi dari berbagai sumber untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas.
Dengan memperkuat literasi media digital, masyarakat dapat mengoptimalkan pengalaman mereka di Instagram, memahami informasi kampanye pemilu dengan lebih baik, dan membuat keputusan politik yang lebih informasional dan kritis.