Mohon tunggu...
Ade Ivan Al Haroma
Ade Ivan Al Haroma Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Seorang lelaki yang belajar menggoreskan pena

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senja di Mata Linda

13 Maret 2017   04:53 Diperbarui: 13 Maret 2017   16:00 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Cerita ini baru kudapatkan kemarin, ketika mengaji di ustadz Sholeh. Kamu tahu cerita Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra tidak ?", tanya Ridho dengan semangat

"Belum, emangnya apaan ? Coba ceritakan" , Linda begitu bersemangat

"Begini nih, ceritanya", lanjut Ridho

"Ini tentang kisah suci Sahabat Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah Az Zahra. Konon cerita keduanya sangatlah luar biasa. Cinta sahabat Ali dan Fatimah selalu terjaga kerahasiaannya dalam sikap, kata, ataupun ekspresi. Saking rahasianya, setan saja tidak tahu urusan cinta diantara keduanya. Sahabat Ali terpesona dan jatuh hati pada Fatimah, ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Umar melamar Fatimah. Sementara sahabat Ali belum siap untuk melakukannya", terang Ridho

"Namun kesabaran beliau berbuah manis, lamaran kedua sahabat Rasulullah yang tidak diragukan keshalihannya ternyata ditolak oleh Rasulullah. Hingga akhirnya sahabat Ali memberanikan diri, dan ternyata lamarannya yang hanya bermodalkan baju besi diterima oleh Rasulullah", lanjut Ridho menceritakan kisah Sahabat Ali dan Fatimah Az Zahra

Disisi lain, Fatimah ternyata juga sudah lama memendam cintanya kepada sahabat Ali. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah keduanya menikah, Fatimah berkata kepada Ali.

"Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya",

Ali pun bertanya mengapa ia tak mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal telah menikah dengannya. Sambil tersenyum Fatimah Az Zahra menjawab, "Pemuda itu adalah dirimu".

"Ya seperti itulah ceritanya", tutup Ridho

"Subhanallah, cinta yang suci dan romantis", ungkap Linda dengan kagum

Setelah berbincang lama dan menyaksikan senja, mereka bergegas kembali ke rumah. Senyum manis pun tak henti-hentinya lepas dari wajah Linda. Sampai dirumah, ia segera mandi dan bersiap untuk membeli buku bersama Rino. Kali ini ayah Linda mengizinkannya untuk pergi bersama Rino. Ia pun segera ke toko buku, tempat yang ia janjikan bertemu dengan Rino yang tak jauh dari rumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun