Mohon tunggu...
Ade iva NS
Ade iva NS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perilaku Impulsive Buying yang Sering Terjadi pada Gen Z

15 Juni 2024   17:35 Diperbarui: 15 Juni 2024   17:41 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gen Z, generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, dikenal karena kecintaan mereka pada teknologi dan media sosial, yang membuat mereka sering  menjadi sasaran empuk untuk strategi pemasaran yang mendorong terjadinya Impulsive Buying.

Apa sih Impulsive Buying itu?

Pernahkah kalian membeli sesuatu secara terburu-buru juga tanpa direncanakan sebelumnya? merasa puas dan senang setelah membelinya, tetapi kemudian menyesal karena tidak membutuhkannya? Jika pernah, kalian mungkin mengalami Impulsive Buying.

Membeli sesuatu secara impulsif tanpa pertimbangan matang dapat disebut dengan Impulsive Buying. Dalam kebanyakan kasus, pembelian ini dipicu oleh emosi sesaat seperti kepuasan, keinginan untuk mengikuti tren, atau FOMO (Fear of Missing Out) yaitu ketakutan akan kehilangan sesuatu. Beberapa faktor lain yang dapat memicu perilaku Impulsive Buying pada Gen Z, antara lain:

  • Kemudahan akses terhadap informasi dan platform belanja online

Gen Z sudah terbiasa dengan kemudahan belanja online, dimana mereka dapat dengan mudah mencari dan membeli berbagai produk hanya dengan beberapa kali klik.

  • Strategi marketing yang menarik

Platform media sosial dan platform e-commerce dipenuhi dengan iklan dan diskon-diskon yang dibuat untuk menarik perhatian Gen Z. dan mendorong mereka untuk membeli produk tersebut tanpa berfikir panjang.

  • Gaya hidup yang serba cepat

Gen Z hidup di lingkungan yang serba cepat dan selalu terhubung dengan internet. Sehingga membuat mereka mudah terpengaruh oleh tren (FOMO) dan ingin segera memiliki sesuatu hal tersebut.

  • Kurangnya kontrol diri

Gen Z yang notabene adalah seorang remaja, masih dalam tahap pengembangan diri, sehingga mereka masih belajar untuk mengontrol keinginan dan emosi mereka.

Kemudian, apa aja sih dampak dari Impulsive Buying?

Berikut merupakan dampak negative dari Impulsive Buying:

Membeli sesuatu secara impulsif dapat menyebabkan masalah keuangan pada Gen Z, dapat memicu adanya pinjaman online, paylater, dan lain sebagainya.

  • Stres dan Kecemasan

Ketidakpuasan terhadap pembelian impulsif dapat menyebabkan stres dan kecemasan, terutama jika mereka merasa boros dan memiliki banyak utang.

  • Penyesalan

Gen Z mungkin  dapat menyesal setelah melakukan pembelian impulsif, terutama jika mereka tidak terlalu membutuhkan produk tersebut.

Lalu bagaimana sih cara mengatasi Impulsive Buying?

Berikut ini yang dapat kalian lakukan untuk menghindari perilaku Impulsive Buying:

  • Membuat anggaran dan mematuhi anggaran tersebut

Ini akan membantu Gen Z mengontrol pengeluaran dan menghindari membeli sesuatu secara impulsif.

  • Menunggu selama 24  jam sebelum membeli

Jika kalian tergoda untuk membeli sesuatu, cobalah untuk menunggu selama 24 jam. Kalian mungkin akan berubah pikiran dan tidak memutuskan untuk membelinya jika hal tersebut bukan benar-benar yang kalian inginkan dan butuhkan.

  • Hindari berbelanja saat stres atau emosional

Emosi negatif cenderung membuat Gen Z tergoda untuk melakukan pembelian secara impulsif.

  • Berbelanjalah bersama teman atau keluarga

Berbelanja bersama teman atau keluarga dapat membantu Gen Z membuat pilihan yang lebih logis saat berbelanja.

  • Gunakan aplikasi yang membantu mengelola keuangan

Gen Z dapat menemukan banyak aplikasi yang membantu mereka membuat anggaran dan melacak pengeluaran mereka.

Kecenderungan Gen Z untuk melakukan pembelian impulsif merupakan permasalahan yang umum terjadi. Dengan memahami faktor-faktor yang mendorong perilaku ini dan menerapkan tips di atas, Kalian para Gen Z dapat belajar mengendalikan pengeluaran dan menghindari perilaku Impulsive Buying..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun