"Duh, ada-ada saja"
Awalnya ingin sampai di stasiun Halim tengah hari, malah kesampaian nya telat diakibatkan kekeliruan.
"Ah"
Tidak apalah, mari nikmati dengan merumuskan alasan dipikiran, beranggapan sedang traveling keliling kota.
Hihi, saya baru pertama kali memesan tiket Whoosh. Terbayang kan seperti apa alur kisahnya. Tentu saja kami kesulitan mengeksekusi pesan tiket. Saya mendingan merapat ke petugas penyedia informasi untuk dapat bantuan, daripada debat kusir dengan matan pacar. Dengan penuh keyakinan segera merapat ke meja informasi.
Tuh kan petugasnya ramah sekali, dengan telaten memberi petunjuk cara memesan tiket.Â
"Terimakasih bantuannya", kata saya sambil menyunggingkan senyuman.
Terus terang saya tak malu bertanya, walau oleh orang lain terlihat udiknya. Biarkan saja, sing penting tidak mengganggu kenyamanan mereka. Saya sedang berproses, untuk mendapatkan pengalaman berharga.Â
"Begitu toh caranya"Â
Nanti kalau menjajal lagi naik Whoosh tak akan keliru, janji deh.
Dengan gagah dan bahagia saya masuk gerbong. Meskipun kelas ekonomi tetapi kami ada dalam rangkaian yang sama. Dan nanti akan sampai di tujuan bareng pula. Mencoba duduk sudah, lihat pemandangan dari jendela sudah. Hey, ada satu hal yang membuat penasaran, ingin melihat toiletnya.Â