"Kamu, bagaimana, Yun? Hebat sudah jadi guru idaman."
"Alhamdulillah, itulah nasib semua sudah ada yang mengatur. Baiklah aku akan mengisahkan hal yang paling menguras emosiku di masa Pandemi Covid-19 ini. Kau tahu pagi itu aku mengalami rasa kangen yang dalam kepada anak-anak.
"Asyik dong." kataku menimpali
"Siapa bilang asyik, aku ingat betul kejadian yang aku sendiri heran. Kau pasti gak percaya deh."
"Bagaimana kisahnya, bikin penasaran saja?"
"Sejak malam hari aku merasa ada yang lain yang kurasa. Diawali dari suami yang mengirim video, yang menggambarkan siswa yang sabar melakukan Belajar Dari Rumah (BDR). Tak terasa sembari menikmati tayangan, ada bulir putih meluncur perlahan. Pelupuk mataku basah. Aku rindu kalian."
"Kau tahu tidak, aku sampai tak kuasa meneruskan menonton tayangan sampai tuntas, rasa haru terus menyeruak menerobos relung hati yang paling dalam. Sekilas muncul ide untuk mengalihkan rasa yang bergelora dengan menyetrika.Â
Tak disangka dari tumpukan baju menyembul seragam warna drill yang biasa aku kenakan setiap hari. Kupandangi dalam-dalam setelan yang kugantungkan."
.....
"Sungguh aku tak bisa menahan. Sampai di penghujung malam tatkala pagi datang tanpa pikir panjang aku kenakan seragam itu.