Pernikahan adalah menyatukan dua pemikiran di bawah atap yang sama
Ketika dua insan memutuskan untuk membangun sebuah rumah tangga, tentunya keduanya haruslah siap menerima baik, jahat, abu abu tapi warnamu putih untuk ku. Lho jadi nyanyi...Â
Sebelum menikah, masing-masing orang tentu memiliki hobi, kebiasaan, karakter, pemikiran, pandangan, dan manajemen stres yang berbeda. Tentu tidak mungkin 100 persen klop dengan kita, pasangannya.Â
Oleh sebab itu bagi kalian yang belum menikah, lalu secara sengaja maupun tidak sengaja membaca artikel ini, ada baiknya kenalilah calon pasangan kalian sebaik baiknya yaaÂ
Sedangkan bagi bapak bapak yang kebetulan membaca artikel ini, perlu dipertimbangkan bahwa artikel ini ditulis dari sudut pandang seorang perempuan, seorang istri, seorang ibu dengan satu orang anak laki-laki, yang saat ini sedang menjalani hubungan long distance marriage untuk sementara waktu. Lho jadi curhat...
Di mana dalam kondisi seperti ini, tak kalah berisikonya mengalami salah paham serta adu argumen alias cekcok. Sama seperti pasangan pada umumnya.Â
Tidak ada pasangan yang benar benar cocok, hanya ada pasangan yang saling mencocokkan diri satu sama lainnyaÂ
Bicara tentang hobi,Â
Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang.
Sebelum memberikan tips bagaimana agar hobi para suami bisa direstu istri, langkah awal adalah mari kita jabarkan dahulu penyebab paling umum istri tidak memberi restu kepada suaminya untuk melakukan hobi yang bahkan tidak jarang sudah mendarah daging.Â
Pertama, tidak balance antara hobi dan familly time.
Mungkin saja saking asyiknya menjalani hobi, suami jadi makin sedikit mengalokasikan waktu luangnya untuk sekedar bermain dengan anak, mendengar curhatan istri atau sekedar membantu istri mengerjakan pekerjaan rumahnya saat weekend.Â
Hal seperti ini membuat istri merasa dicuekin dan tidak diperhatikan loh pak.
Baik ibu rumah tangga maupun ibu pekerja, mereka sama sama butuh waktu dan perhatian suami untuk menyirami perasaannya yang kadang acak kadut menjalani hari hariÂ
Tapi bukan berarti mereka melarang bapak untuk menjalankan hobi lho. Apalagi bagi yang sudah punya anak, anak juga membutuhkan figur ayah tak kalah besar dari figur ibu.Â
Jangan sampai bapak lebih peduli dengan hobi dibanding membantu anak mengerjakan PR saat weekend  yaa.
Apalagi ketika weekday si bapak hanya sibuk bekerja dan bekerja. Duhh...
Iya Pak, jadi kepala rumah tangga itu berat ya. Oleh sebab itu pahalanya juga besar, pak.Â
Kedua, hobi suami tidak memberikan manfaat yang positif
Selama sebuah hobi memberikan manfaat yang positif, mayoritas istri pasti akan mendukung. Misalnya olahraga, main catur, main gitar, traveling, dll.Â
Lain halnya kalau hobi mengarah ke hal yang negatif, clubbing misalnya. Big No!Â
Ketiga, timing yang kurang tepatÂ
Contohnya kalau istri lagi sakit atau anak lagi sakit, sepertinya ga perlu dulu melakukan hobi yang sekiranya dapat mengganggu kewajiban.
Atau misalnya, kalau hubungan suami dan istri sedang tidak baik, lagi panas panasnya. Bukan berarti dilarang menjalani hobi, tapi ada baiknya perbaiki dulu komunikasi dengan istri.Â
Memang sebagian orang yang menjalani hobi efektif mengurangi stres, contohnya hobi traveling.
Tapi biasanya, suami bepergian saat istri dalam perasaan yang tidak baik serta tidak dikomunikasikan, justru hanya akan memperburuk hubungan.Â
Jadi, jangan heran kalau ada fenomena si mbak mbak yang nyamperin mas mas ke lapangan dengan helm masih terpakai di kepala saat turnamen sedang berlangsung serta disaksikan banyak orang :)Â
Keempat, suami tidak izin dan pernah berbohongÂ
Sebenarnya suami punya hak untuk tidak meminta izin kepada istrinya saat bepergian ke manapun.Â
Tapi suami yang baik adalah suami yang menghargai keberadaan istrinya sebagai pasangan hidup yang berhak tahu ke manapun suaminya pergi.Â
Mungkin alasan berbohong karna hal yang kecil dan sederhana, hanya semata mata agar istri tidak khawatir, atau sekedar suami tidak mau membebani istri.Â
Padahal, satu kali kebohongan dapat meretakkan kaca kepercayaan.Â
Jadi, jangan merasa istri terlalu posesif dan melarang ini dan itu.Â
Kelima, suami juga melarang hobi istriÂ
Biasanya, istri yang dilarang untuk melakukan hobinya juga akan memperlakukan hal yang sama kepada suaminya. Apalagi kalau istrinya tipe orang yang keras kepala, mandiri dan tangguh. Repot urusannya, hehehe.
Keenam, faktor jealous alias cemburu
Gimana yaa, kalau cemburu memang sifat dasar perempuan. Bahkan dalam sejarahnya siti hawa pun pernah cemburu kepada nabi Adam, padahal jelas jelas saat itu di bumi ini hanya ada 1 perempuan yaitu dirinya.Â
Begitulah kira kira perumpamaan nya, ga perlu diperjelas lagi kan yaaa :)Â
Dari pertimbangan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tips dan trik agar istri memberikan restu kepada suaminya menjalankan hobi adalah sebagai berikut:
Pertama, perbaiki komunikasi dan pahami sifat istri.Â
Kedua, alokasikan waktu luang untuk keluarga terlebih dahulu hobi kemudian.Â
Ketiga, berikan juga dukungan istri untuk melakukan hobinya.Â
Keempat, jujurlah kepada istri bagaimanapun keadaannya. Buat ia merasa rumah bagi suaminya.Â
Keempat, yakinkan istri bahwa hobi suami juga membawa manfaat. Kalau perlu libatkan anak dan istri.Â
Kelima, berikan pemahaman kepada diri sendiri bahwa istri adalah makhluk yang cemburuan. Hehehe :)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H