Pertama, tidak balance antara hobi dan familly time.
Mungkin saja saking asyiknya menjalani hobi, suami jadi makin sedikit mengalokasikan waktu luangnya untuk sekedar bermain dengan anak, mendengar curhatan istri atau sekedar membantu istri mengerjakan pekerjaan rumahnya saat weekend.Â
Hal seperti ini membuat istri merasa dicuekin dan tidak diperhatikan loh pak.
Baik ibu rumah tangga maupun ibu pekerja, mereka sama sama butuh waktu dan perhatian suami untuk menyirami perasaannya yang kadang acak kadut menjalani hari hariÂ
Tapi bukan berarti mereka melarang bapak untuk menjalankan hobi lho. Apalagi bagi yang sudah punya anak, anak juga membutuhkan figur ayah tak kalah besar dari figur ibu.Â
Jangan sampai bapak lebih peduli dengan hobi dibanding membantu anak mengerjakan PR saat weekend  yaa.
Apalagi ketika weekday si bapak hanya sibuk bekerja dan bekerja. Duhh...
Iya Pak, jadi kepala rumah tangga itu berat ya. Oleh sebab itu pahalanya juga besar, pak.Â
Kedua, hobi suami tidak memberikan manfaat yang positif
Selama sebuah hobi memberikan manfaat yang positif, mayoritas istri pasti akan mendukung. Misalnya olahraga, main catur, main gitar, traveling, dll.Â