Berada di ujung dunia sekalipun, yang berjodoh akan tetap bersatu bagaimanapun sulitnya. Berada sedekat nadi pun yang tidak berjodoh akan tetap berpisah sebegitu mudahnya
Wahh, sebegitu uniknya ya soal jodoh. Dia mungkin adalah yang berada tepat didepanmu saat ini, yang sempat bertengkar denganmu kemarin, atau dia yang akan memberimu senyum di hari esok.Â
Mungkin adalah dia tetanggamu, teman kecilmu, sahabat di sekolah, atau justru hanya seseorang yang pernah kau sapa beberapa waktu lalu itu dan jangan-jangan dia adalah seseorang yang hanya mengagumi diam-diam.Â
Atau justru sedang berada di lain kota, di seberang pulau sana, berada di benua yang berbeda, dipisahkan samudera hindia, LDR-an dong. lho lho kelabasan.
Bisa jadi, dia adalah orang yang sedang menulis artikel ini untuk kau baca. Walah walah, becanda yaa.Â
Long Distance Relationship (LDR) memiliki arti hubungan jarak jauh. Baik berjarak secara fisik karena badan jalan, ataupun berjarak karena keyakinan. Ups...
Memang hanya sebagian kecil pasangan yang memilih atau mempunyai hubungan jarak jauh. Lazimnya, berpasangan berarti saling mendekat.Â
Namun, di zaman sekarang menjalankan LDR bukan suatu hal yang berat. Teknologi serba canggih dapat memfasilitasi kita untuk bertemu pasangan secara online atau virtual dan transportasi memadai dapat mempertemukan kita hanya dalam hitungan menit, hehe asik.Â
LDR itu seperti gaya magnet yang mempunyai sifat tarik-menarik (apabila kutub utara bertemu dengan kutub selatan) dan tolak-menolak (apabila kutub utara bertemu dengan kutub utara, dan kutub selatan bertemu kutub selatan). Jadi, perumpamaannya kamu dan dia akan berhak memilih untuk menjadi kutub utara atau kutub selatan yang akan membentuk suatu alasan saling mendekat atau justru saling menjauh.
Bercerita sedikit tentang pengalaman pribadi..Â
Dulu, karena suatu hal, saya pernah menjalin suatu hubungan yang pada akhirnya kandas sejak dipisahkan oleh jarak yang membentang antara kami sejauh 600 kilometer ke arah Sumatera Utara menurut Google Maps.
Saat memutuskan untuk berpisah, kami masih mempunyai perasaan yang sama persis ketika sebelum LDR. Tapi, kami tidak punya lagi alasan untuk mempertahankan suatu hubungan jarak jauh. Atau dapat diartikan bahwa kami tidak mempunyai arah dan tujuan yang jelas semenjak LDRan.Â
Keadaan itu memang tak pernah berpihak pada kami sampai hari ini. Long Distance Relationship (LDR) yang terjadi saat itu sebenarnya hanyalah alasan yang mengatakan bahwa saya belum berjodoh bahkan mungkin bukan berjodoh dengannya.Â
Loh kok tahu? Lha, saat ini dia sudah hidup bahagia dengan pasangannya. Semoga selalu bahagia ya kamu yang di sana.Â
Dan sekarang, 9 tahun setelah saya tak mampu bertahan karena Long Distance Relationship, saya kembali membangun hubungan LDR dengan orang yang berbeda. Â
Ya, LDR kali ini telah membuat saya memilih untuk menjadi kutub utara dan orang itu memilih untuk menjadi kutub selatan sehingga kami akan bersifat tarik-menarik dan bersatu. Semoga selalu begitu.Â
Bukan berati dapat dikatakan berjodoh, tapi setidaknya sebagai manusia kita berusaha maksimal, Allah lah yang berkehendak. Berharap jarak tak akan membebani kami dan justru menyatukan kami suatu hari nanti.Â
Hari demi hari berlalu tidak selalu mulus. Perdebatan kecil, salah paham, dan sulitnya waktu bersama ketika terlanjur terbentang jarak antara Lampung-Jakarta karena pekerjaan justru mempererat dan memperkuat hubungan kami dari waktu ke waktu.Â
Berikut ini sebagian kecil tips dan trik menjalani Long Distance Relationship dari saya, perlu diingat bahwa setiap pasangan memiliki cara yang berbeda untuk mempertahankan hubungannya ketika menjalani LDR guys.Â
1. Menghargai dan membangun rasa saling percaya
Rasa curiga kepada pasangan kerap muncul di kepala dan itu adalah hal yang sangat lazim terjadi pada pasangan LDR. Kekhawatiran soal hubungan, ketakutan adanya orang ketiga, serta sifat menebak-nebak akan rentan terhadap perselisihan.Â
Memberikan rasa percaya memang bukan hal yang mudah, tetapi hubungan akan terasa lebih ringan dan dapat terhindar dari prasangka-prasangka yang buruk.Â
Bayangkan saja, bayangkan saja dulu ya. Kalau kamu tidak punya rasa percaya terhadap pasanganmu, hubunganmu akan berdampak negatif dan terkesan toksik. Kamu akan bersikap over protektif, pemarah dan gelisah tak menentu. Iya kan? Ya iya lah, bawaannya curiga mulu.Â
Awalnya mungkin kamu atau pasanganmu dapat menerima hubungan yang toksik karena kurangnya rasa saling percaya, tapi pada akhirnya hubungan yang seperti ini akan kandas dan berakhir menyedihkan apabila tidak segera kamu perbaiki.Â
Pasangan yang baik, adalah pasangan yang mempu memberikan kepercayaan dan menjaga kepercayaan pasangannya.Â
Toh, bila pada akhirnya ketika kamu sudah memberikan kepercayaan terbaik namun berakhir pengkhianatan, mungkin itu adalah cara Tuhan untuk menjadikan LDR sebagai alasan bahwa kamu berhak mendapatkan yang lebih baik, dari dia.Â
2. Menyempatkan diri untuk berkomunikasiÂ
Menyempatkan diri untuk berkomunikasi berbeda dengan berkomunikasi apabila sempat. Hubungan jarak dekat pun dapat menimbulkan kesalahpahaman ketika miss komunikasi.Â
Oleh sebab itu, komunikasi yang baik adalah salah satu kunci keberhasilan Long Distance Relationship.Â
Sekedar memberi kabar, menanyakan keadaan dan aktivitas, mengucapkan selamat pagi, menyampaikan keluh kesah merupakan hal-hal kecil yang dapat merubah suasana hati yang tadinya bad mood menjadi good mood. heheÂ
Tetap melakukan komunikasi di tengah-tengah kesibukan yang padat dan selalu menentukan jadwal untuk bertemu ketika ada waktu luang menunjukkan bahwa pasangan kamu adalah orang yang penting buat kamu.Â
3. Memantapkan komitmen dan tujuan
Mau dibawa ke mana hubungan kita, jika kau terus menunda-nunda .. Lho malah nyanyi.Â
Kembali ke diri kita masing-masing, suatu hubungan dijalankan seharusnya mempunyai alasan. Alasannya boleh jadi karena saling mencintai saja atau ditambah dengan tujuan dan keinginan untuk melangkah ke jenjang lebih serius serta membangun rumah tangga yang bahagia.Â
Bagi sebagian besar wanita, diajak berkomitmen dan memiliki tujuan yang jelas dalam sebuah hubungan tak akan menjadikan LDR sebagai alasan untuk berpisah. Justru, sebagain dari mereka akan menjadikan LDR sebagai cara untuk berkembang menjadi pribadi yang mandiri dan setia.Â
Membahas hal-hal ringan, merencanakan masa depan bersama justru lebih asik dibanding hanya sayang-sayangan.Â
4. Tentukan waktu kapan status "LDR" ini akan berakhirÂ
Hey, ga bosen LDRan mulu?
Kita harus akhiri status LDR-an ini guys. Entah 1 tahun, 2 tahun atau 5 sampai 10 tahun lagi. Tak mungkin selamanya kita akan menjalani Long Distance Relationship. Ya kalau kamu mau sih boleh-boleh saja.Â
LDR adalah keputusan. Keputusan untuk tetap bersama atau mengakhiri semuanya.Â
Semua yang dimulai dan dilalui dengan jarak, harus kita sudahi dengan keputusan untuk mendekat.
Menurut saya pribadi, setiap pasangan LDR harus menetapkan jangka waktu yang jelas. Kalau tidak, ya mungkin kita sedang sama-sama berubah menjadi kutub utara atau sama-sama menjadi kutub selatan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H