Ditambah lagi muncul pikiran "kapan ya diajak ke jenjang yang lebih serius, capek nih udah 7 tahun LDR gini gini aja". Hiya hiya hiyaaa sebuah kode yang sangat keras. Peka lah kalian wahai kaum Adam!!
Ada juga yang sukanya berandai-andai. Andai dia di sini, Aku gak mungkin ke sana ke mari sendiri. Andai dia di sini, mungkin hidup akan terasa lebih berwarna warni. Andai jarak tak membentang, tak ada alasan yang bisa kalian gunakan untuk tetap bertahan. Eits, ga sih ga gitu juga.
Jarak saja yang jauh, hati kita jangan!
Seperti ada perasaan yang hilang padahal sudah mampu bertahan menjalani LDR bertahun-tahun lamanya, ada juga yang kandas begitu saja di tengah jalan bak mimpi di siang bolong.Â
Mungkin yang salah bukan jaraknya, tapi hatinya. Kasihan si jarak, disalahkan terus dari tadi. Sudah jaraknya jauh ternyata hatinya juga ikut ikutan menjauh.Â
Rasa tak enaknya hampir sama seperti yang jaraknya dekat, tapi ternyata hatinya yang terlampau jauh untuk didapat. Kalau sudah terlanjur begini mari kita introspeksi diri.Â
Adakah yang salah dari hubungan ini? Apakah hubungan ini memiliki arah dan tujuan yang akan mengantarkan kita ke suatu tempat ? Atau justru sudah kelabasan jauh dari garis finish yang seharusnya? Tapi kalau perkara hati jangan lupa untuk selalu berdo'aÂ
Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.
Aku jadi teringat quote yang pernah diposting seorang teman lama di snap WhatsApp miliknya "Kau tak hanya pergi, kau juga telah membawa separuh hatiku". Romantis sekali ya. Bagaimana seandainya dengan quote yang seperti ini "Kau pilih pergi atau segera temuilah waliku". Hehehe....siapa berani?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H